Liputan6.com, Jakarta - Sebuah gudang di Gang Ambon, Nerogtog, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, digerebek Kementerian Perdagangan (Kemendag). Gudang ini digrebek karena memproduksi oli atau pelumas palsu dengan kemasan berbagai merek ternama di Indonesia.
Penggerebekan turut dilakukan bersama dengan petugas gabungan, baik dari pihak Kepolisian, Kejaksaan, dan Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Pencegahan Korupsi Polri. Tim bergerak setelah mendapat laporan dari masyarakat, bila selama beberapa kurun waktu, pabrik tersebut memproduksi oli atau pelumas palsu.
Dari pantauan di lokasi, pabrik dengan luas dua bangunan itu, memiliki setidaknya dua mesin besar memproduksi oli. Sebut saja merk terkenal, seperti Yamaha, Pertamina Lubricant, hingga Shell.
Advertisement
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, penggerebekan tersebut berdasarkan hasil laporan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan oleh petugas terkait.
"Dari laporan masyarakat, kami langsung melakukan penyelidikan hingga berhasil mengungkap kasus ini, yaitu perdagangan pelumas atau oli kendaraan ilegal ini," katanya, Senin (17/4/2023).
Dalam penggerebekan itu, petugas menyita 196.740 botol pelumas siap edar, kemudian, 1.153 drum oli.
"Kita sita 196.740 botol pelumas siap edar. Kemudian, 1.153 drum oli dengan nilai total Rp16,5 miliar. Dan dari laporan yang kami terima, pabrik ini sudah tiga tahun berjalan," ujarnya.
Lanjut Wamen, terkait dengan produksi dan pemalsuan merek pelumas oli, yang dilakukan oleh oknum tertentu, diketahui saat kondisi barang yang dicek tidak memiliki SNI, tidak punya NPB, dan NPT.
"Barang yang mereka produksi ini tiruan, tidak seharusnya mereka yang melakukan produksi. Terlebih, tidak memiliki SNI, tidak punya NPB, dan NPT. Hal ini tentunya melanggar undang-undang konsumen dan tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan," ungkap Jerry Sambuaga.
Saat ini, petugas gabungan tengah melakukan pengecekan dan penyelidikan lanjutan terkait dengan kasus pabrik oli ilegal tersebut.
Peredaran Oli Mesin Palsu Meresahkan, Begini Cara Mengidentifikasi yang Asli
Beberapa waktu lalu Polda Jawa Tengah berhasil mengungkap tiga pabrik oli mesin palsu di Kota Semarang. Disebutkan, pabrik oli palsu tersebut mampu menghasilkan 3 ribu botol per hari.
"Omzet per bulan pabrik tersebut mencapai Rp 960 juta," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Dwi Subagio. Demikian seperti dikutip dari Antara.
Tak cuma di Semarang, kasus serupa juga ditemui di Bekasi, Jawa Barat. Dalam melancarkan aksinya, pelaku mengemas oli mesin palsu itu menyerupai botol aslinya agar konsumen terkecoh.
Banyak beredarnya oli mesin palsu di pasaran tentunya menimbulkan keresahan bagi para pemilik kendaraan bermotor. Pasalnya, penggunaan oli mesin palsu bisa berdampak pada sektor dapur pacu.
Brahma Putra Mahayana selaku Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) menyebutkan, kandungan pada oli mesin itu kompleks karena bukan semata base oil, tapi juga ada aditif tertentu untuk mendukung kerja mesin.
"Tentu saja (produk oli mesin PTPL) sudah diformulasikan sesuai kebutuhan mesin," katanya.
Dia juga menyampaikan, kandungan maupun kualitas oli mesin palsu yang beredar jelas berbeda dengan buatan pabrik.
"Itu berarti, lain pula fungsinya. Dan pada akhirnya, dapat merusak mesin," ujarnya.
"Berbeda dengan pelumas dari produsen resmi seperti PTPL yang memiliki laboratorium untuk mengetahui kualitas pelumas-pelumasnya," tambah Brahma.
Advertisement
Cara Mengidentifikasi Oli Mesin Asli
Untuk mengantisipasi oli mesin palsu, jangan tergiur harga murah. Pastikan juga beli oli mesin di toko atau bengkel terpercaya.
Selain itu, ada beberapa ciri pada oli mesin Pertamina yang bisa diidentifikasi keasliannya. Pertama adalah cek batch number-nya.
"Paling gampang bisa dilihat pada batch number pada tutup botol atau leher botol. Base number itu kita produksi pakai laser, pasti simetris, berurutan dan rapi. Yang palsu biasanya bolong, jenis dan ukuran font tidak sama, enggak rata dan enggak simetris," jelas Brahma.
Kemasan oli mesin Pertamina Lubricants juga sudah dilengkapi dengan QR-Code. Pengaplikasian QR-code ini tentu tak dapat dipalsukan.
"Kalau di kami, biasanya nomor QR-Code-nya random. Beda kalau palsu, biasanya nomornya cenderung sama karena hasil printing," ujar Brahma.