Liputan6.com, Jakarta - Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Halim akan menyajikan suasana baru dari sisi budaya dan ritel. Nantinya, akan ada proses akulturasi budaya dalam desain yang diterapkan.
Hal ini diungkap oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko saat mengecek pembangunan Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung Halim, Rabu (26/4/2022). Tiko menginginkan, stasiun ini nantinya tak hanya menjadi tempat naik-turun penumpang KCJB, tapi juga menjadi pusat kegiatan masyarakat.
Baca Juga
Dia berharap nantinya seluruh Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung dapat menjadi sebuah tempat yang menyuguhkan akulturasi budaya baik budaya betawi maupun sunda pada ornamen dan aktivitas di dalamnya.
Advertisement
"KCIC harus berpikir out of the box untuk menghadirkan berbagai aktivasi, hiburan, dan event-event menarik agar dapat meningkatkan minat masyarakat datang ke stasiun dan menggunakan KCJB. Dengan pengelolaan retail yang baik, nantinya Stasiun KCJB tidak hanya untuk naik turun penumpang tapi juga dapat digunakan sebagai meeting point dan tempat berkumpulnya masyarakat," ujar Tiko, mengutip keterangan resmi, Rabu (26/4/2023).
Sementara, Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan progres pembangunan stasiun KA Cepat Halim terus berjalan dengan baik. Sejumlah pembangunan inti pun disebut sudah mencapai tahap final.
"Saat ini pembangunan Stasiun KA Cepat Halim terus berjalan. Konstruksi struktur bangunan sudah hampir selesai dan saat ini sedang dilakukan percepatan penyelesaian untuk pekerjaan arsitektur yaitu dinding, langit-langit, fasad, dan atap serta pekerjaan mechanical, electrical dan plumbing," ujar Rahadian.
Menurutnya, KCIC bersama para kontraktor menargetkan pembangunan Stasiun Halim dapat rampung pada Juni 2023. Rahadian memastikan pihaknya akan terus mengawal pembangunan yang dilakukan, agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu dan dilanjutkan dengan tahapan-tahapan selanjutnya.
Â
Ritel Digarap Sarinah
Dalam kegiatan ini pula, dilakukan peninjauan kesiapan terkait manajemen ritel tasiun KA Cepat Halim. Sebagai bentuk kolaborasi KCIC dengan BUMN, pengelolaan area retail di Stasiun KA Cepat akan dilakukan oleh Sarinah. Kolaborasi ini ditandai dengan ditandatanganinya MoU antara KCIC dan Sarinah terkait pengelolaan dan pemasaran area retail seluruh Stasiun KCJB dan Stasiun Integrasi LRT Halim pada Oktober 2022.
"Kolaborasi dengan Sarinah dilakukan karena Sarinah dinilai telah berpengalaman dalam mengembangkan suatu properti menjadi sebuah pusat aktivitas dan perbelanjaan masyarakat. Stasiun KA Cepat Halim sendiri nantinya akan menjadi sebuah titik pertemuan bagi banyak orang yang menggunakan KCJB, LRT Jabodebek, dan berbagai moda transportasi lainnya" tambah Rahadian.
Guna menjadikan KCJB jadi aset yang berkelanjutan, pihaknya akan mengoptimalkan berbagai potensi pemasukan dari sisi non-farebox. Adapun bentuk-bentuk pengusahaan asetnya tersebut meliputi penyewaan properti, retail, advertising, parking, utilitas, dan lainnya.
"Sarinah sangat bangga menjadi bagian dari keberhasilan pembangunan KCJB. Saya berharap kerjasama ini dapat memberikan pilihan terbaik dari produk lokal Indonesia yang terpilih & terkurasi oleh Sarinah, sehingga menjadikan KCJB sebagai Commercial Area yang dapat mengakomodir kebutuhan para pengguna layanan transportasi sekaligus menjadi destinasi wisata belanja sesuai dengan konsep 'From commuter to customer'," ujar Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati.
Â
Advertisement
Rel Kereta Dikalibrasi
Diberitakan sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tengah melakukan penyesuaian halus atau fine adjusment. Tujuannya adalah memastikan rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) itu tidak bergelombang dan bisa digunakan untuk kereta dengan kecepatan tinggi.
General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, proses ini dilakukaan setelah proses track laying selesai. Adapun keseluruhan proses track laying sepanjang 304 km sendiri telah selesai pada 31 Maret 2023 dan diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan.
"Pengerjaan proyek KCJB terus dilakukan agar dapat segera dioperasikan. Fine adjustment adalah salah satu proses yang saat ini sedang dilakukan oleh jajaran KCIC dan kontraktor untuk memastikan perjalanan KCJB aman dan nyaman," ujar Rahadian dalam keterangannya, ditulis Minggu (23/4/2023).
Â
Tak Ganggu Kenyamanan
Rahadian menyebut, fine adjustment dilakukan untuk memastikan tidak ada gelombang pada rel KCJB. Hal ini penting, mengingat rel yang akan dilalui KCJB perlu dipastikan sudah benar-benar lurus dan rata.
Sehingga saat KCJB melaju dalam kecepatan 350km/jam, penumpang tidak merasakan guncangan yang mengganggu kenyamanan.
Perlu diketahui, sebelum fine adjustment dilakukan, perlu dilakukan ballast disturbing yaitu memberikan guncangan pada tumpukan batu ballast di jalur KCJB sesuai dengan kekuatan guncangan KA Cepat.
Tujuannya untuk meratakan posisi batu ballast agar kuat meredam guncangan KCJB saat melintas. Baru setelah proses ini selesai, mesin penyesuaian halus atau fine adjustment akan dijalankan di atas rel kereta.
Advertisement