Selain Tabir Surya, Konsumsi Vitamin E Jadi Cara Lindungi Kulit dari Cuaca Panas Ekstrem

Di tengah cuaca panas ekstrem perlu juga menjaga kulit dengan memakai tabir surya dan konsumsi vitamin E. Berikut ulasannya.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Apr 2023, 20:25 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2023, 20:25 WIB
Selain Tabir Surya, Konsumsi Vitamin E Jadi Cara Lindungi Kulit dari Cuaca Panas Ekstrem
Saat memakai tabir surya juga ada sejumlah cara yang dilakukan agar efektif lindungi kulit dari cuaca panas ekstrem. (Sumber foro: Pexels.com).

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca panas tak biasa masih melanda Indonesia. Di tengah cuaca panas tersebut penting untuk melindungi kulit.

Dikutip dari Antara, Kamis (27/4/2023), Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK) Dr. dr I Gusti Nyoman Darmaputra menuturkan, memakai tabir surya dan konsumsi vitamin E dapat melindungi kulit dari paparan cuaca panas ekstrem.

Ia mengingatkan, kalau harus keluar, wajib memakai tabir surya atau sunscreen dan usahakan pakai 30 menit sebelum keluar rumah. “Jadi jangan baru pakai pakai lalu langsung keluar, perhatikan penggunaannya agar efektif melindungi kulit,” tutur dia.

Darma juga menyarankan masyarakat agar memakai pelindung standar antara lain payung atau topi, pakaian lengan panjang saat keluar. “Sebisa mungkin menghindari keluar di siang hari saat matahari sedang terik apabila memang tidak diperlukan,” tutur dia.

Jumlah atau kuantitas tabir surya yang dipakai pada wajah harus diperhatikan. Saat menggunakan harus cukup tebal dan ideal sesuai dengan klaim sun protection factor (SPF) atau faktor pelindung matahari yang tertera pada produk.

“Penggunaan tabir surya itu bisa disesuaikan dengan jenis mukanya, kalau untuk kondisi panas matahari ekstrem seperti ini, sebaiknya disarankan menggunakan SPF 30 ke atas,” ujar Darma.

Darma menuturkan, masing-masing SPF memiliki tingkat efektivitas yang berbeda-beda, mulai dari SPF 15 dengan efektivitas 93 persen, SPF 30 dengan efektivitas 95-96 persen, dan SPF 50 dengan efektivitas sekitar 97-98 persen.

“Kalau untuk cuaca panas ekstrem seperti ini, semakin tinggi semakin bagus,” kata dia.

Pemakaian Suncreen

Bahaya Pemakaian Tabir Surya di Atas SPF 50
Ilustrasi tabir surya. (dok. Armin Rimoldi/Pexels)

Darma juga menuturkan, terkait bahan pembawa yang ada di dalam sunscreen yang akan pengaruhi jenis kulit pemakainya.

"Untuk kulit berminyak dan berjerawat, usahakan jangan SPF tinggi, cukup 15 maksimal 30 dan setidaknya pakai yang berbentuk yang gel,” kata dia.

Sunscreen biasanya juga terdapat keterangan PA, atau Protection Guide of UVA. Berbeda dengan SPF yang melindungi kulit dari paparan sinar UVB, yakni penyebab timbulnya kemerahan pada kulit, PA melindungi kulit khusus dari sinar UVA, yang jika terpapar dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker kulit dan tanda penuaan.

"PA ini juga ada jenis-jenisnya, Kalau +1 artinya perlindungannya ringan, ++2 moderat, +++3 semakin baik. Sunscreen dengan PA+++ ini bisa dipertimbangkan dan penting untuk melindungi, utamanya bagi yang mukanya berjerawat," ujar Darma.

Konsumsi Vitamin E

Apabila sunscreen bisa melindungi kulit dari efek jangka pendek seperti kemerahan dan gosong, perlu juga mencegah efek jangka panjang yang dapat ditimbulkan dari paparan sinar matahari yang ekstrem, yakni dengan mengkonsumsi vitamin E.

Perlindungan dari Dalam Tubuh

Ilustrasi vitamin
Ilustrasi vitamin (dok.unsplash/ Kayla Maurais)

"Jangka panjangnya itu bisa penuaan dini dan kanker kulit, yang termasuk efek sinar matahari sebagai radikal bebas, sehingga dapat merusak sel-sel dalam tubuh karena tidak bisa regenerasi dengan baik, jadi kolagen dalam kulit bisa rusak, sehingga jadi keriput dan tipis," tutur Darma.

Dia menyarankan perlindungan dari dalam tubuh yang bisa membantu menangkal radikal bebas, yakni dengan antioksidan yang terdapat pada buah-buahan dan makanan sehat yang mengandung vitamin E.

"Kandungan-kandungan antioksidan itu terdapat pada buah-buahan misalnya tomat, dan makan-makanan sehat, atau bisa juga konsumsi vitamin E oral yang antioksidannya tinggi, karena bisa membantu melindungi kulit dari dalam," ujar Darma.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir.

 

Infografis Suhu Panas Melanda Sebagian Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Suhu Panas Melanda Sebagian Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya