Belum Pulih 100 Persen, Pariwisata Global Diramal Raup Rp 139,6 Kuadriliun di 2023

Sektor pariwisata global diperkirakan akan meraup USD 9,5 triliun pada tahun 2023.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Mei 2023, 14:10 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2023, 14:10 WIB
Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Sektor pariwisata global diperkirakan akan meraup USD 9,5 triliun pada tahun 2023.(Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Sektor perjalanan dan pariwisata global tidak akan sepenuhnya pulih tahun ini, tetapi akan secara bertahap menunjukkan kemajuan.

Hal itu diungkapkan oleh World Travel & Tourism Council, dalam laporan terbarunya berjudul WTTC’s 2023 Economic Impact Research, yang disusun dalam kemitraan dengan Oxford Economics.

Melansir CNBC International, Senin (8/5/2023) sektor pariwisata global diperkirakan akan mencapai USD 9,5 triliun atau sekitar Rp 139,6 kuadriliun pada tahun 2023, hanya 5 persen di bawah kontribusi produk domestik bruto pada tahun 2019.

Setelah penurunan tajam pada tahun 2020, sektor perjalanan global tumbuh hampir 25 persen YoY pada tahun 2021, diikuti oleh peningkatan lebih lanjut sebesar 22 persen 2022 lalu, ungkap WTTC dalam laporannya.

WTTC melihat, meski lambat, pariwisata global akan pulih pada tahun 2024 mendatang, didorong oleh kembalinya turis China.

"Kami memperkirakan tahun 2024 akan melampaui tahun 2019," kata Julia Simpson, presiden dan CEO WTTC.

Pada akhir tahun 2022, tingkat pariwisata di 34 negara, dari 185 negara yang dianalisis WTTC pulih kembali ke tingkat pra-pandemi dalam hal kontribusi PDB.

“Negara-negara yang memimpin daftar tersebut termasuk AS dan Republik Dominika," ungkap Simpson.

Penelitian WTTC memperkirakan setidaknya 50 negara lagi akan memenuhi atau berada dalam 95 persen dari pencapaian jumlah wisatawan pada akhir tahun ini.

"Riset Dampak Ekonomi kami memperkirakan bahwa Amerika Utara dan Amerika Latin akan pulih ke tingkat pra-pandemi pada akhir tahun 2023," katanya.

"Kami memperkirakan bahwa Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia-Pasifik akan pulih pada tahun 2024 dan terakhir, Karibia diperkirakan akan pulih pada tahun 2025," terang Simpson.

Namun, pemulihan tidak berarti jumlah perjalanan yang sama dilakukan dibandingkan dengan sebelum pandemi, karena inflasi dan kenaikan biaya perjalanan membuat perjalanan menjadi lebih mahal.

 

Lapangan Pekerjaan di Sektor Pariwisata Global Akan Pulih

3 Terminal Bandara Soekarno-Hatta Siap Layani Delegasi KTT AsEAN 2023 Labuan Bajo
3 Terminal Bandara Soekarno-Hatta Siap Layani Delegasi KTT AsEAN 2023 Labuan Bajo.  foto: dok. Kemenparekraf  ... Selengkapnya

Kabar baiknya, WTTC mengungkapkan, lapangan pekerjaan di sektor perjalanan dan pariwisata akan pulih hingga 95 persen dari level pada tahun 2019.

Pada tahun 2019, WTTC mencatat, 334 juta orang bekerja di sektor perjalanan.

Tetapi sekitar 70 juta pekerjaan hilang pada tahun 2020, diikuti oleh pemulihan 11 juta pekerjaan pada tahun 2021 dan 21,6 juta pada tahun 2022, menurut laporan WTTC.

Pada tahun 2033, WTTC memperkirakan sektor perjalanan akan mempekerjakan sekitar 430 juta orang di seluruh dunia, mewakili hampir 12 persen tenaga kerja global.

 

 

Tingginya Tarif Tiket Pesawat dan Hotel Dikhawatirkan Turunkan Minat Wisatawan

Lonjakan Penumpang di Bandara Soetta Masih Terjadi, Hari Ini Capai 171 Ribu Penumpang
Lonjakan pergerakan penumpang di Bandara Internasional Soekarno Hatta, ternyata masih terjadi hingga hari ini, 1 Mei 2023. Para penumpang memilih pulang dari kampung halaman atau liburan, mendekati hari masuk kerja besok, 2 Mei 2023.... Selengkapnya

Sementara itu, permintaan perjalanan di banyak wilayah telah melonjak pada tahun 2021 dan 2022, karena aliran pembukaan kembali perbatasan yang stabil membuat momentum perjalanan tetap tinggi.

Tetapi kita tidak dapat mengharapkan momentum itu berlanjut hingga tahun 2023, menurut perkiraan yang diterbitkan oleh perusahaan intelijen risiko perjalanan Riskline.

Hal ini dikarenakan tingginya tarif tiket pesawat dan hotel, yang dikhawatirkan akan membatasi perjalanan pada tahun 2023. Masalah itu diperburuk dengan gangguan perjalanan, gejolak geopolitik, dan praktik keberlanjutan perusahaan juga akan berdampak buruk.

Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk
Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya