2 Gerbong LRT Jabodebek yang Tabrakan Belum Rampung Diperbaiki, Soft Launching Aman?

PT KAI (Persero) saat ini masih menunggu proses perbaikan dua rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek oleh PT INKA (Persero)

oleh Ilyas Istianur PradityaMaulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Jun 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 17:30 WIB
LRT Jabodebek
PT KAI (Persero) saat ini masih menunggu proses perbaikan dua rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek oleh PT INKA (Persero). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta PT KAI (Persero) saat ini masih menunggu proses perbaikan dua rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek oleh PT INKA (Persero), jelang soft launching LRT Jabodebek per 18 Agustus 2023 mendatang.

Reparasi dilakukan di Pabrik INKA, Madiun, Jawa Timur pasca terjadinya tabrakan ketika proses uji coba LRT Jabodebek di jalur Munjul, Jakarta Timur pada Senin, 25 Oktober 2021.

Manajer Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, perbaikan dua kereta bekas kecelakaan ini bakal selesai pada September 2023.

 

"Jadi perbaikan dua trainset di INKA diperkirakan bisa selesai dan sampai di kita September. So far enggak ada kendala, memang perlu proses untuk dikerjakan" ujar Kuswardojo di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023).

Kuswardojo menjelaskan kenapa proses perbaikan dua rangkaian kereta itu belum kunjung selesai setelah hampir 2 tahun. Sebab, ada bagian komponen yang harus didatangkan dari luar negeri.

"Kalau yang kecelakaan ada yang satu posisi rusak depannya. Itu harus diperbaiki, dan ada spare part yang harus kita datangkan dari luar. Itu belum selesai," terangnya.

Tak Akan Ganggu Operasional

Lebih lanjut, ia pun menjamin ketidakhadiran dua kereta itu tidak bakal mengganggu operasional yang dimulai per Agustus 2023. LRT Jabodebek saat ini masih memiliki 29 dari total 31 trainset yang sudah tersertifikasi dan siap beroperasi.

"Enggak (akan mengganggu operasional). Kita kan punya 31, sekarang masih ada 29, dan per harinya yang beroperasi antara 20-27 (trainset)," pungkas Kuswardojo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


LRT Jabodebek Tumpuk Utang hingga Rp 22,1 Triliun, Buat Apa Saja?

Depo LRT Jabodebek berlokasi di Kec. Bekasi Timur, Kab. Bekasi, dengan luas sekitar 100.000m2. (Dok PT KAI)
Depo LRT Jabodebek berlokasi di Kec. Bekasi Timur, Kab. Bekasi, dengan luas sekitar 100.000m2. (Dok PT KAI)

LRT Jabodebek akan segera beroperasi komersial mulai pertengahan Agustus 2023, setelah melalui proses panjang sejak diinisiasi pada 2015 silam. PT KAI (Persero) sampai harus utang hingga Rp 22,1 triliun agar pengoperasiannya bisa terwujud.

Kepala Divisi LRT Jabodebek PT KAI (Persero) Mochamad Purnomosidi menceritakan, proyek LRT Jabodebek mulanya digagas oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk pada 2015. Namun, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman kemudian meminta KAI untuk mengambil alih setahun setelahnya.

"Dulu proyek ini pertama kali digagas oleh Adhi Karya, jadi KAI enggak tahu sama sekali di tahun 2015. Dengan berjalannya waktu, ternyata kembali ke nasehatnya orang tua, semua itu harus dikembalikan ke ahlinya," ujar dia di Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023).

Namun, seiring fokus pemerintah yang kala itu bergeser, KAI dapat tugas baru untuk mulai melakukan pembayaran secara mandiri. Purnomosidi mengatakan, skema pembiayaannya semi kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

"Dari situ kita terima penugasan, di 2017 dengan Pepres 49/2017, tugas KAI ditambah satu lagi, kamu harus bayar proyek ini. Sehingga kita melakukan utang ke lenders untuk membiayai proyek ini. Sehingga sampai hari ini semua pembayaran dalam proyek ini dilakukan oleh KAI," tuturnya.

Adapun total investasi pembangunan LRT Jabodebek yang dibiayai oleh KAI mencapai Rp 32,5 triliun. Sebagian besar digunakan untuk pembangunan prasarana dan kelengkapannya dengan nilai hampir mencapai Rp 28 triliun.

 


Pinjaman

FOTO: Rencana Pengoperasian LRT Jabodebek
Gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di jalur Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (17/2/2022). Harga tiket LRT Jabodebek mencapai Rp 15 ribu per penumpang untuk rute Dukuh Atas-Cibubur. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut informasi yang diberikan KAI kepada Liputan6.com, sekitar 68 persen dari Rp 32,5 triliun didapat dari pinjaman, atau Rp 22,1 triliun.

Itu didapatkan dari pinjaman 15 bank sindikasi. Terdiri dari Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, SMI, CIMB Niaga, Bank DKI, Bank BJB, Bank Sumselbabel, Bank Papua, Bank Sumut, Permata Bank, KEB Hana, Shinhan, dan Bank Mega.

Sampai dengan April 2023, realisasi pembayarnya sudah Rp 22,79 triliun. Mayoritas diberikan untuk Adhi Karya sebesar Rp 17,1 triliun. Kemudian Rp 2,89 triliun diberikan kepada PT INKA, dan lainnya sebesar Rp 2,8 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya