Alasan Menko Luhut Minta Semua LSM Diaudit: Aliran Dananya Nggak Jelas

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terus menjadi sorotan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Terbaru, Luhut meminta semua LSM di Indonesia ini untuk diaudit.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Jun 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2023, 11:30 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terus menjadi sorotan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Terbaru, Luhut meminta semua LSM di Indonesia ini untuk diaudit.. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terus menjadi sorotan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Terbaru, Luhut meminta semua LSM di Indonesia ini untuk diaudit.

Audit ini dilakukan untuk mengetahui sumber aliran dana di masing-masing LSM, baik penerimaan hingga penggunaannya. Luhut mensinyalir banyak dana yang digunakan untuk hal-hal tidak jelas.

"Banyak LSM-LSM yang menggunakan dana untuk yang tidak jelas," kata Luhut saat menjadi saksi kasus pencemaran nama baiknya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis, (8/6/2023).

"Ya, saya akan minta LSM-LSM itu diaudit ke depannya," kata Luhut

.

Kesaksian Persidangan

Dalam kesaksian di persidangan dengan terdakwa Haris Hazhar dan Fatia Maulidiyanti, Menko Luhut membantah punya keterlibatan maupun kepentingan bisnis di tanah Papua. Luhut memperkarakan Haris dan Fatia karena merasa dirugikan.

Menurut dia, ada salah satu duta besar (dubes) dari negara lain yang mendatanginya terkait kasus pencemaran nama baiknya.

"Ada satu dubes negara datang ke saya, ini kenapa sampai begini? Ya saya jelaskan semua tuduhan itu tidak benar. Saya bilang ke dia tidak ada kebebasan absolut," kata Luhut.

Dakwaan Pencemaran Nama Baik

Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti didakwa pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan oleh jaksa.

Dakwaan itu dibacakan jaksa dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (3/4/2023).

Luhut Bantah Tuduhan Haris dan Fatia Soal Punya Perusahaan di Papua, Ini Penjelasannya

Sidang Luhut Binsar Pandjaitan Jadi Saksi di PN Jaktim
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri sidang kasus dugaan pencemaran nama baik dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membantah segala tuduhan yang disampaikan Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti.

Bantahan itu dilontarkan saat bersaksi di sidang digelar di PN Jaktim, Kamis (8/7/2023).

Berawal dari pertanyaan yang dilemparkan Jaksa kepada Luhut Binsar Pandjaitan.

"Apakah saudara memiliki perusahaan yang memiliki izin pertambangan di Papua?

"Tidak. Saya tidak punya sama sekali," jawab Luhut.

"Tidak memiliki sama sekali?"

"Saudara pernah bermain ditambang di Papua," tanya jaksa

"Yang mulia saya sama tidak ada waktu untuk bermain di tambang itu," jawab Luhut.

Luhut menerangkan, ia berusaha fokus terhadap dirinya sendiri dan kepada tugas pokok Menko Marves.

 

Janji Luhut

Haris Azhar dan Luhut Binsar Panjaitan
Ilustrasi - Haris Azhar dan Luhut Binsar Panjaitan. (Liputan6.com)

Luhut mengaku sudah berjanji pada diri sendiri. pada diri. Dia tidak mau berbisnis selama menjadi pejabat negara.

"Itu janji saya sampai hari ini saya ingin selesaikan tugas saya sampai 2024 seperi itu. Karena itu saya kira penting pembelajaran buat anak-anak muda di kantor saya sehingga kredibilitas yang kita bangun. Saya kira dinikmati banyak orang di Republik ini maupun di luar negeri terhadap indonesia hari ini," ujar dia.

Diakui Luhut, tuduhan terkait bisnis tambang di Papua turut berimbas pada keluarganya. Cucunya, bahkan sampai mencoba mengkonfirmasi secara langsung.

"Begini yang mulia kalau saya pribadi saya sudah tua makanya saya bekali-kali pengen damai. Tapi suatu ketika cucu saya tanya," ujar dia.

Luhut mengulang kembali perbincangan dengan cucunya.

"Opung, apa benar punya perusahaan," tanya cucu Luhut menggunakan bahasa Inggris.

"Saya tidak pernah menyembunyikan sesuatu pada kamu," Luhut menjawab pakai bahasa Inggris kepada cucunya.

"Saya tidak punya bisnis apapun sejak saya masuk di permintahan. Itu adalah satu contoh keteladanan yang harus saya berikan ke anak-anak muda di kantor saya," Luhut melanjutkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya