Liputan6.com, Jakarta Penjaga Pantai Amerika Serikat telah mengkonfirmasi bahwa kapal selam wisata yang hilang telah meledak di dekat reruntuhan Titanic, menewaskan kelima penumpang di dalamnya.
Mengutip CNBC International, Jumat (23/6/2023) pejabat pantai ASÂ mengatakan selama konferensi pers bahwa mereka telah memberi tahu keluarga awak OceanGate Expeditions, yang telah hilang selama beberapa hari.
Puing-puing yang ditemukan selama pencarian kapal "konsisten dengan ledakan kapal yang dahsyat," kata Laksamana John Mauger dari First Coast Guard District.
Advertisement
"Luapan dukungan dalam operasi pencarian yang sangat kompleks ini sangat diapresiasi. Belasungkawa kami yang paling tulus ditujukan kepada teman dan orang yang dicintai kru," tutur Mauger.
Dalam pernyataan terpisah, OceanGate Expeditions juga mengungkapkan bahwa kelima penumpang, termasuk CEO perusahaan Stockton Rush, diyakini tewas.
Rush, Shahzada Dawood dan putranya Suleman Dawood, Hamish Harding, dan Paul-Henri Nargeolet "sayangnya telah hilang," ungkap OceanGate dalam sebuah pernyataan.
Namun, pakar hukum menyebut, keluarga korban masih dapat melayangkan gugatan hukum terkait kecelakaan, meski kelima penumpang menandatangani surat pelepasan tanggung jawab.
Diketahui, kelima penumpang, yang masing-masing membayar biaya USD 250.000 untuk perjalanan ke kedalaman 3.810m untuk melihat bangkai kapal Titanic, diyakini telah menandatangani surat pembebasan tanggung jawab.
Seorang reporter CBS yang melakukan perjalanan dengan Ekspedisi OceanGate pada Juli 2022 lalu melaporkan bahwa surat pernyataan yang dia tanda tangani menyebutkan kemungkinan kematian sebanyak tiga kali di halaman pertama saja.
Tetapi dia menyebut, pengabaian tidak selalu bersifat tegas, dan tidak jarang hakim menolaknya jika ada bukti kelalaian atau bahaya yang tidak diungkapkan sepenuhnya.
"Jika ada aspek desain atau konstruksi kapal ini yang dirahasiakan dari penumpang atau dioperasikan dengan sengaja meskipun ada informasi bahwa itu tidak cocok untuk penyelaman ini, itu benar-benar bertentangan dengan validitas pengabaian," kata pengacara dan ahli hukum maritim Matthew D Shaffer, yang tinggal di Texas.
Â
Bergantung pada Kasus
Â
Di sisi lain, OceanGate juga dapat berargumen bahwa pihanya tidak lalai, karena mereka sepenuhnya menggambarkan bahaya yang melekat pada pipa ledeng di bagian terdalam samudra dalam kapal selam seukuran minivan.
Tingkat potensi kelalaian dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi penerapan keringanan akan bergantung pada penyebab bencana, yang masih dalam penyelidikan.
"Ada begitu banyak contoh berbeda tentang apa yang mungkin masih diklaim oleh keluarga meskipun ada keringanan, tetapi sampai kami tahu penyebabnya, kami tidak dapat menentukan apakah keringanan itu bisa berlaku," kata seorang pengacara bernama Joseph Low dari California.
Namun, sejauh ini, belum diketahui apakah pihak keluarga dari kelima penumpang akan melayangkan gugatan ke OceanGate.
Advertisement
Sosok Hamish Harding, Miliarder Inggris yang Raib Saat Ekspedisi Titanic
Tim penyelamat di lepas pantai Kanada mengerahkan segala upaya untuk menemukan kapal selam wisata yang membawa turis ke kedalaman Atlantik untuk melihat bangkai kapal Titanic.
Melansir Marca, Kamis (22/6/2023) penjaga Pantai AS juga terlibat dalam operasi tersebut, dan mereka mengatakan bahwa kapal selam itu membawa lima penumpang, termasuk seorang miliarder asal Inggris, Hamish Harding, bersama putranya.
Dari kelima penumpang itu juga termasuk seorang pengusaha bernama Shahzada Dawood dan putranya Suleman. Sementara dua orang lainnya adalah penjelajah asal Prancis, Paul-Henry Nargeolet dan Stockton Rush, kepala eksekutif OceanGate yang mengoperasikan kapal selam tersebut.
Hamish Harding, dikenal sebagai ketua perusahaan pesawat Action Aviation. Dia telah terbang ke luar angkasa dan memegang tiga Rekor Dunia Guinness.
Surat kabar The Sun menyebutkan bahwa sang miliarder memiliki dua anak, Rory dan Giles, serta seorang putri tiri bernama Lauren dan seorang anak tiri bernama Brian.
Harding mencetak dua rekor dengan pengusaha dan petualang Victor Vescovo pada Maret 2021, ketika mereka berdua terjun ke titik terdalam di dasar samudra Bumi, Challenger Deep.
Selain itu, Harding juga pernah terbang dalam misi berawak kelima bersama pendiri Amazon Jeff Bezos ke luar angkasa, NS-21, pada Juni 2022.
Nilai pasti pada kekayaan Harding tidak diketahui dengan jelas, tetapi dia dikatakan sebagai seorang miliarder.
"Jika terjadi kegagalan daya dan/atau kegagalan komunikasi, ini mungkin terjadi, dan kapal selam kemudian akan terombang-ambing di permukaan menunggu untuk ditemukan," kata Profesor dari University College London, Alistair Greig, kepada BBC Science Correspondent Pallab Ghosh.