USD Menguat Lagi Hari Ini Senin 10 Juli 2023, Rupiah Loyo ke 15.260 per Dolar AS

USD sebelumnya sempat merosot pada hari Jumat setelah rilis laporan ketenagakerjaan bulanan AS, yang mencatat kenaikan pekerjaan terkecil dalam dua setengah tahun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Jul 2023, 17:15 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2023, 17:15 WIB
Rupiah Menguat Tipis atas Dolar
Petugas bank menghitung uang dollar AS di Jakarta, Jumat (20/10). Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum beranjak dari level Rp 13.500-an per USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks dolar Amerika Serikat atau USD kembali menguat memasuki awal pekan pada Senin, 10 Juli 2023.

USD sebelumnya sempat merosot pada hari Jumat setelah rilis laporan ketenagakerjaan bulanan AS, yang menunjukkan bahwa negara itu mencatat kenaikan pekerjaan terkecil dalam dua setengah tahun. 

Hal ini meningkatkan keraguan tentang seberapa tinggi Bank Sentral AS atau Federal Reserve mengambil suku bunga, yang memiliki risiko memperlambat ekonomi

"Nonfarm payrolls meningkat 209.000 di bulan Juni, meleset dari ekspektasi pasar untuk pertama kalinya dalam 15 bulan," kata Ibrahim Assuaibi, Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka dalam keterangan tertulis pada Senin (10/7/2023).

Namun, kurs USD sedikit pulih pada Senin, karena para pedagang menilai kembali data tersebut, mencatat bahwa laporan ketenagakerjaan masih mencatat pertumbuhan upah yang kuat, faktor besar yang mendorong inflasi.

Ibrahim menyebut, perhatian sekarang akan beralih ke rilis indeks harga konsumen hari Rabu untuk bulan Juni, yang diharapkan menunjukkan bahwa indeks naik pada kenaikan tahunan paling lambat sejak Maret 2021.

Selain itu, beberapa pejabat The Fed juga akan melangsungka pembicaraan selama seminggu, termasuk Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, Presiden Fed San Francisco Mary Daly dan Gubernur Fed Christopher Waller.

Sementara di China, data yang dirilis sebelumnya menunjukkan gerbang pabrik China turun pada laju tercepat dalam tujuh setengah tahun pada Juni 2023 dan harga konsumen turun 0,2 persen pada bulan tersebut.

"Data ini menambah bukti bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia sedang berjuang untuk pulih dari pukulan COVID-19nya, memicu harapan untuk langkah-langkah dukungan lebih lanjut dari otoritas China," ungkap Ibrahim.

Ibrahim mengungkapkan, Rupiah ditutup melemah 62 point dalam penutupan pasar sore ini  walaupun sebelumnya sempat melemah 70 point dilevel Rp. 15.204, dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.142. 

"Sedangkan untuk perdagangan besok , mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 15.190- Rp. 15.260," imbuhnya.


Keyakinan Konsumen RI Masih Kuat

FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan survei Konsumen Juni 2023 yang menunjukkan menurun.

Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2023 sebesar 127,1 sedikit menurun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 128,3.

Namun demikian BI optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi masih tetap kuat yang tercermin tetap terjaga pada level optimis (indeks >100).

"Masih kuatnya keyakinan konsumen didorong oleh optimisnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan meskipun keduanya sedikit menurun dibanding Mei 2023," papar Ibrahim.

Dia melanjutkan, hal tersebut tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Juni 2023 yang masing-masing tercatat sebesar 116,8 dan 137,5, lebih rendah dari 118,9, dan 137,8 pada bulan sebelumnya.

 


Penguatan Ekspektasi

Nilai Tukar Rupiah Menguat Atas Dolar
Teller tengah menghitung mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Junat (23/11). Nilai tukar dolar AS terpantau terus melemah terhadap rupiah hingga ke level Rp 14.504. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada Juni 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran meskipun penurunan optimisme terdalam tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp 2,1-3 juta.

"Peningkatan atau tersebut terutama didorong oleh semakin baiknya persepsi konsumen terhadap IKE dan IEK selama triwulan II, terutama untuk komponen penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja saat ini, serta menguatnya ekspektasi terhadap kegiatan usaha ke depan," ungkap Ibrahim.

Beda Rupiah 1998 dengan 2018 terhadap Dolar AS
Infografis Beda Rupiah 1998 dengan 2018 terhadap Dolar AS. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya