Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN ke-2 Digelar, Ini 3 Agenda Utama

Pertemuan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governos Meeting (AFMGM) kedua kembali digelar. Pertemuan AFMGM kedua ini melanjutkan pertemuan pertama di Bali pada Maret lalu. Pekan ini, AFMGM berlangsung tanggal 22 sampai dengan 25 Agustus 2023.

oleh Tira Santia diperbarui 22 Agu 2023, 11:45 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2023, 11:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Resmi Buka AFMGM 2023 di Bali
Para menteri keuangan dan delegasi menghadiri sidang paripurna ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) 2023 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Jumat (31/3/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo secara resmi membuka AFMGM 2023. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governos Meeting (AFMGM) kedua kembali digelar. Pertemuan AFMGM kedua ini melanjutkan pertemuan pertama di Bali pada Maret lalu. Pekan ini, AFMGM berlangsung tanggal 22 sampai dengan 25 Agustus 2023.

Dilansir dari laman Bank Indonesia, Selasa (22/8/2023), pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) ke-2 menjadi pertemuan penutup yang akan menegaskan perwujudan komitmen dan kolaborasi untuk menjaga stabilitas ekonomi kawasan.

Pertemuan AFMGM kali ini bertujuan untuk memantau dan memperbarui perkembangan capaian-capaian dalam Priority Economic Deliverables (PED) dan untuk mendiskusikan isu-isu terkini yang menjadi perhatian utama bagi negara-negara anggota ASEAN.

Adapun dalam pertemuan ini akan fokus pada beberapa agenda utama, seperti Global Economic Update and Risks, Regional Economic Outlook and Challenges, serta Policy Dialogue yang berfokus pada isu Pembiayaan Infrastruktur dan Mendorong Pembiayaan Berkelanjutan.

Rangkaian pertemuan AFMGM juga diharapkan dapat menghasilkan Joint Ministerial Statement (JMS) yang mencatat perkembangan berbagai inisiatif, kesepakatan bersama, serta arahan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral terkait rencana aksi dan tindak lanjut atas berbagai agenda kerja sama yang dibahas pada forum kerja sama keuangan ASEAN.

Berikut tiga PED di bawah kerangka kerja sama sektor keuangan terdiri dari:

  1. Mendorong pemulihan dan memastikan stabilitas dan ketahanan keuangan dan ekonomi (Recovery-Rebuilding);
  2. Memajukan konektivitas pembayaran, mendorong literasi dan inklusi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif (Digital Economy); dan
  3. Mempromosikan pembiayaan transisi untuk mendukung keuangan berkelanjutan dan ekonomi hijau (Sustainability).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengundang Timor Leste

Menteri Keuangan Sri Mulyani Resmi Buka AFMGM 2023 di Bali
Sri Mulyani mengatakan, Indonesia mengangkat tema ASEAN Matter, Epicentrum of Growth. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Diketahui AFMGM ke-2 ini dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari sembilan negara ASEAN yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokratik Rakyat Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Selain itu, sesuai dengan ASEAN Leaders' Statement on the Application of Timor-Leste for ASEAN Membership in November 2022, ASEAN turut mengundang Timor-Leste untuk berpartisipasi sebagai pengamat dalam rangkaian pertemuan ini.

Rangkaian pertemuan AFMGM ini juga akan dihadiri perwakilan dari enam organisasi internasional yaitu Asian Development Bank (ADB), ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), International Monetary Fund (IMF), Financial Stability Board (FSB), Bank for International Settlements (BIS), and World Bank (WB) serta mitra strategis yaitu Australia dan European Union (EU).

Lebih lanjut, pertemuan lintas sektoral antara Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan juga akan dilaksanakan dalam forum ASEAN Finance and Health Ministers Meeting (AFHMM) pada tanggal 24 Agustus 2023.

 


Pertama Kali dalam Sejarah ASEAN

Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yogi Rahmayanti menjelaskan, forum ini merupakan pertama kali dalam sejarah ASEAN dan Indonesia sebagai pemegang keketuaan ASEAN 2023 melihat momentum dan kebutuhan yang tepat di ASEAN dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan kesehatan di kawasan.

"Forum ini akan mendiskusikan secara intensif mengenai kesenjangan pembiayaan (financing gaps) di ASEAN dalam menghadapi pandemi dan usulan modalitas untuk mengatasi kesenjangan tersebut," kata Yogi.

"Pada forum ini pembahasan juga diarahkan pada status COVID-19, tantangan darurat kesehatan dan ASEAN Response Fund," tambah dia.

Hasil diskusi dari agenda-agenda pertemuan AFMGM ke-2 akan diwujudkan dalam upaya kerja sama antara Kementerian Keuangan RI dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi di kawasan ASEAN melalui koordinasi kebijakan dan pertukaran informasi.

“Kemitraan antara Kementerian Keuangan dengan Bank Indonesia telah memupuk rasa percaya dan kerjasama di antara negara-negara anggota ASEAN, mendorong integrasi ekonomi kawasan untuk memperkuat sistem keuangan, melindungi kawasan dari guncangan dan kerentanan ekonomi. Diharapkan dengan adanya pertemuan AFMGM ke-2 nanti dapat semakin memperkokoh kolaborasi antar dua institusi keuangan, khususnya BI dan Kemenkeu RI," pungkas Direktur Departemen Internasional BI Iss Savitri Hafid.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya