Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan memasukan PT Waskita Karya (Persero) Tbk menjadi anak usaha PT Hutama Karya (Persero) melalui skema inbreng. Proses itu akan dilakukan pasca Waskita Karya menyelesaikan restrukturisasi keuangan.
Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pemerintah nantinya juga akan memberikan penyertaan modal negara (PMN) lebih besar kepada Hutama Karya untuk menuntaskan proyek-proyek milik Waskita.
Baca Juga
"Kita bahkan lebih banyak (alokasi PMN dari Waskita ke Hutama Karya). Kita alokasikan nanti lebih besar melalui HK, karena kita enggak cukup PMN-nya. Ada tiga proyek besar yang belum selesai, Tol Kapal Betung, Tol Bocimi, sama yang tambahan dari Tol Becakayu," jelasnya di Jakarta, Selasa (22/8/2023).
Koordinasi dengan PUPR
Pria yang akrab disapa Tiko itu menyampaikan, Kementerian BUMN tengah berdiskusi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menghitung total kebutuhan dana pada 3 proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
Advertisement
"Mungkin ada investor juga seperti Bocimi. Kalau ada investor juga silakan masuk, kita sama-sama selesaikan," imbuh Tiko.
Adapun dalam RAPBN 2024, pemerintah mengalokasikan PMN tambahan kepada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 12,5 triliun untuk penyelesaian pembangunan tol. Jumlah tersebut lebih besar dari usulan awal Kementerian BUMN, senilai Rp 10 triliun.
Disepakati Bank
Lebih lanjut, Tiko mengabarkan, sekitar 89 persen perbankan sudah sepakat terhadap konsep restrukturisasi Waskita. Sementara untuk pihak-pihak vendor hingga pemegang obligasi masih terus dalam tahap negosiasi.
"Kita menghindari jangan sampai ada PKPU. PKPU memang ada beberapa tapi kita sedang diskusi supaya nanti sebisa mungkin kita punya solusi yang win-win buat semua," ungkapnya.
Tiko memastikan proses restrukturisasi Waskita maksimal selesai bulan ini, atau paling lambat September 2023. Sementara untuk proses inbreng atau penggabungan Waskita ke Hutama Karya belum ada target khusus jangka waktunya.
"Kita lagi diskusi, nanti PP-nya kita sedang diskusi dengan Kemenkeu kapan timingnya, tapi kita tunggu sampai restrukturisasi selesai dulu," pungkas Tiko.
Advertisement
PMN Waskita Karya Rp 2,5 Triliun Dialihkan ke Proyek Tol Trans Sumatera
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penyertaan modal negara (PMN) untuk PT Waskita Karya Tbk senilai Rp 2,5 triliun akan dialihkan untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera.
Pengalihan PMN ini dilakukan dalam proses restrukturisasi keuangan Waskita, dimana perseroan rencananya akan dijadikan anak usaha PT Hutama Karya (Persero).
Adapun dana Rp 2,5 triliun bakal dialokasikan untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera yang berada di bawah Hutama Karya. Uang itu berasal dari penyertaan modal negara kepada Waskita untuk proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi.
"PMN yang Rp 2,5 triliun untuk Tol Bocimi mungkin tetap di HK. Kalau penugasan kan hanya untuk Tol Trans Sumatera kalau HK," ujar Basuki di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Sementara uang pembangunan Tol Bocimi milik Waskita Karya nantinya akan didanai oleh PT Sarana Multi Infrastuktur (SMI).
Sebagai informasi, pemerintah telah mengalokasikan PMN senilai Rp 3 triliun untuk Tahun Anggaran 2022. PMN tersebut dipergunakan menyelesaikan ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) dan Tol Bocimi.
Namun, hingga memasuki kuartal III 2023, pemerintah belum mencairkan dana segar tersebut. Alasannya lantaran Waskita Karya masih dalam tahap restrukturisasi atau penyehatan keuangan.