Dampak El Nino Nyata, 1.000 Hektare Sawah di Karawang Kekeringan

Untuk areal sawah di kecamatan lain seperti di Batujaya, Rawamerta, Tirtajaya, Rengasdengklok, Cibuaya, Pedes, Kutawaluya, dan kecamatan lainnya yang mengalami kekeringan hanya per spot.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Agu 2023, 20:17 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2023, 11:45 WIB
Kemarau Panjang Akibat El Nino
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebutkan lebih dari 1.000 hektare areal persawahan mengalami kekeringan pada musim kemarau panjang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Dampak perubahan iklim El Nino sudah nyata di Indonesia bahkan di dekat Jakarta. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebutkan lebih dari 1.000 hektare areal persawahan mengalami kekeringan pada musim kemarau panjang.

"Dampak kemarau tidak terhindarkan. Ya sekarang sudah banyak areal sawah yang kekeringan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Asep Hazar dikutip dari Antara, Kamis (24/8/2023).

Areal sawah yang dilanda kekeringan tersebar di sejumlah kecamatan sekitar Karawang. Namun yang terbanyak berada di Kecamatan Banyusari dan Pakisjaya.

Untuk areal sawah di kecamatan lain seperti di Batujaya, Rawamerta, Tirtajaya, Rengasdengklok, Cibuaya, Pedes, Kutawaluya, dan kecamatan lainnya yang mengalami kekeringan hanya per spot.

Sawah yang kekeringan di Kecamatan Banyusari dan Pakisjaya cukup luas, berada dalam satu kesatuan hamparan ratusan hektare sawah.

Asep Hazar mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur terkait suplai air di saluran irigasi. Kini di beberapa daerah cukup aman pasokan airnya.

Namun itu hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi areal sawah yang dekat dengan saluran irigasi. Untuk mengairi areal sawah yang jauh dari irigasi, petani tetap harus menggunakan pompa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pakai Varietas Unggul

Kemarau Panjang Akibat El Nino
Oleh karenanya, BMKG mendorong pemerintah daerah-khususnya bagi daerah yang diprediksi terdampak serius-untuk melakukan langkah mitigasi dan aksi kesiapsiagaan secepat mungkin. Caranya, melakukan gerakan panen hujan, memasifkan gerakan hemat air, dan menyiapkan tempat cadangan air untuk puncak kemarau. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dalam mengantisipasi dampak El Nino, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang melakukan sejumlah langkah.

Selain berkoordinasi dengan Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur, pihaknya juga melakukan perluasan areal tanam baru, juga dilakukan gerakan percepatan masa tanam, peningkatan indeks pertanaman, mekanisasi, serta optimalisasi pompa dan embung.

Upaya antisipasi lain yang dilakukan ialah menggunakan varietas padi unggul yang tahan terhadap kondisi kering.

Ditanya apakah kekeringan akan berdampak terhadap capaian produksi, Asep Hazar menyampaikan kalau itu pasti berdampak. Namun pihaknya berharap dampaknya tidak terlalu besar.

Sementara itu untuk mengatasi kekeringan di waktu mendatang,  Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan berupaya untuk fokus melakukan penanganan saluran irigasi serta pembangunan embung. 

Infografis Deretan Wilayah Indonesia Terancam Kekeringan Parah dan Terdampak El Nino. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Deretan Wilayah Indonesia Terancam Kekeringan Parah dan Terdampak El Nino. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya