Terkuak, Utang Indonesia Justru Terendah di antara Negara ASEAN dan China

Indonesia tercatat mengalami kenaikan utang pemerintah hingga 39 persen terhadap PDB di 2023 dari 24 persen pada tahun 2010 silam. Ternyata utang Indonesia ini termasuk yang terendah.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Okt 2023, 13:05 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2023, 13:05 WIB
Ilustrasi Utang Indonesia. (Foto: Ilustrasi)
Ilustrasi Utang Indonesia. (Foto: Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta Laporan terbaru Bank Dunia menyoroti jumlah utang negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang mengalami kenaikan cukup tinggi dalam 13 tahun terakhir atau periode 2010-2023. Khusus utang Indonesia ternyata jadi yang terendah di Antara Negara ASEAN dan China.

“Utang yang lebih tinggi ini tidak hanya terjadi pada suatu negara atau pemerintah saja, namun juga terjadi pada sektor korporasi dan rumah tangga,” ungkap Kepala Ekonom Bank Dunia Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo dalam konferensi pers, Senin (2/10/2023).

Dalam laporan East Asia and The Bank Dunia mencatat, utang Pemerintah China telah naik menjadi 51 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di 2023, naik dari 25 persen yang tercatat pada tahun 2010.

Indonesia tercatat mengalami kenaikan utang Pemerintah hingga 39 persen terhadap PDB di 2023 dari 24 persen pada tahun 2010 silam.

Namun, kenaikan utang Pemerintah Indonesia terhadap PDB-nya tergolong rendah dibandingkan negara tetangganya di Asia Tenggara dan China.

Laporan Bank Dunia mencatat, utang Pemerintah Malaysia terhadap PDBnya telah mencapai 49 persen pada tahun 2010 dan naik lebih dari 20 persen menjadi 60 persen terhadap PDB di 2023.

Adapun utang Pemerintah Filipina terhadap PDBnya yang naik dari 48 persen menjadi 57 persen di 2023 dan utang Thailand yang mencapai 54 persen terhadap PDBnya tahun ini.

Di tingkat rumah tangga, utang Indonesia juga mencatat kenaikan yang kecil pada periode 2010-2023.

Bank Dunia mengungkapkan, utang rumah tangga Indonesia terhadap PDB-nya mencatat kenaikan hanya 2 persen dari 14 persen pada 2010 menjadi 16 persen tahun ini.

 

Utang Negara Lain

Ilustrasi Utang atau Pinjaman. Foto: Freepik
Ilustrasi Utang atau Pinjaman. Foto: Freepik

 

Serupa, Vietnam juga mencatat kenaikan utang 2 persen di periode tersebut dari 11 persen pada tahun 2010 menjadi 13 persen di 2023.

Utang rumah tangga tertinggi terjadi di China, di mana negara itu mengalami kenaikan utang dari 27 persen terhadap PDB pada 2010 menjadi 62 persen terhadap PDB tahun ini.

“Utang yang lebih tinggi bagi rumah tangga berarti mereka memiliki sisa uang yang lebih sedikit setelah membayar utang untuk konsumsi, dan utang yang lebih tinggi bagi pemerintah dan sektor korporasi memiliki lebih sedikit sumber daya untuk berinvestasi,” beber Aaditya.

Adapun kenaikan utang rumah tangga Malaysia yang telah mencapai 66 persen terhadap PDB-nya, dan Thailand menyentuh 86 persen terhadap PDB-nya.

Sedangkan di korporasi nonfinansial, utang Indonesia naik hingga 9 persen antara 2010-2023, dari 15 persen menjadi 24 persen terhadap PDB.

Kenaikan tertinggi utang korporasi nonfinansial terjadi di China, dari 116 persen terhadap PDB-nya pada tahun 2010 menjadi 172 persen terhadap PDB di 2023.

Kenaikan yang cukup tinggi pada utang korporasi nonfinansial juga terjadi pada Vietnam dari 74 persen terhadap PDB menjadi 112 persen terhadap PDB-nya tahun ini.

Luhut: Indonesia Jadi Salah Satu Negara Pemilik Utang Terkecil di Dunia

Presiden Jokowi akan meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh Selasa (2/10/2023).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Presiden Jokowi akan meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh Selasa (2/10/2023). (Liputan6.com/Tira Santia)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut  Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki utang terkecil di dunia.

Hal itu disampaikan dalam event tahunan IdeaFest dengan topik pembicaraan Many Responsibilities, One Statesman: Navigating the Changing Waves of Governance, di JCC Senayan, Minggu (1/10/2023).

"Kalau anda lihat utang kita salah satu negara terkecil utangnya di dunia, ini bukan menurut kita tapi sumbernya dari Bloomberg sourcenya," kata Luhut.

Berdasarkan data Bank Indonesia, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan II 2023 turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. 

Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan II 2023 tercatat sebesar USD 396,3 miliar turun dibandingkan dengan posisi ULN akhir triwulan I 2023 sebesar USD 403,2 miliar. 

Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan 1,4 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,9 persen (yoy). Kontraksi pertumbuhan ULN ini terutama bersumber dari penurunan ULN sektor swasta.

Sementara, ULN pemerintah menurun dibandingkan dengan triwulan lalu. Posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan II 2023 tercatat sebesar USD 192,5 miliar turun dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar USD 194,0 miliar atau secara tahunan tumbuh 2,8 persen (yoy).

Penurunan posisi utang luar negeri pemerintah secara triwulanan disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman luar negeri dan global bond yang jatuh tempo. Sementara itu, penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik meningkat seiring dengan sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga.

 

Bangkrut

20160517- Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan-Jakarta- Herman Zakharia
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan saat wawancara khusus di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (17/5) Luhut berbagi cerita tentang masalah komunis, Poso dan pemilihan Ketua Partai Golkar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Lebih lanjut, Luhut pun menyoroti mengenai pendapat yang menyebutkan Indonesia akan bangkrut karena utang Pemerintah semakin bertambah. Menurutnya, orang yang berpendapat seperti itu merupakan salah satu bukti tidak cinta terhadap tanah air.

"Ada orang yang mengatakan kita mau bangkrut, maaf ya orang yang ngomong gitu gak ada kecintaan terhadap negaranya. Ini kita bicara data jangan bicara perasaan," ujarnya.

Disamping itu, Luhut juga menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia merupakan yang terbaik saat ini. Terbukti, ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen. Sementara, negara lain terkontraksi.

"Kalau kau lihat ekonomi makro kita, kita salah satu terbaik di dunia sekarang. Kita punya pertumbuhan ekonomi 5,31 persen tahun lalu," ujarnya.

Luhut pun optimis Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tembus 6 persen di tahun 2026. Optimisme tersebut muncul lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga saat ini masih terjaga dengan baik, dimana ekonomi Indonesia stabil di angka 5 persen dalam beberapa tahun terakhir.

"Kita bisa tumbuh 6-7 persen 2026-2027 kalau nanti ekonomi kita buat makin kompleks, yaitu downstreaming makin banyak, efisiensi makin banyak, dan korupsi menurun, semua itu sedang berjalan," pungkasnya.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya