Hingga Agustus 2023, Panin Dai-Ichi Life Bayar Klaim Rp 567 Miliar 

PT Panin Dai-Ichi Life mencatat di periode Januari hingga Agustus 2023 telah membayarkan klaim sebesar Rp 567 miliar,.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Okt 2023, 07:45 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2023, 07:45 WIB
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta PT Panin Dai-Ichi Life mencatat di periode Januari hingga Agustus 2023 telah membayarkan klaim asuransi sebesar Rp 567 miliar, meliputi klaim kesehatan, tutup usia dan penyakit kritis.

Terbaru, Panin Dai-ichi Life membayarkan klaim asuransi jiwa untuk manfaat tutup usia kepada salah satu nasabahnya di Medan, Sumatera Utara senilai Rp 1,5 Miliar.

Klaim tersebut merupakan manfaat dari produk Panin Premier Multilinked, dan manfaat tambahan Additional Life Cover yang dipasarkan melalui jalur pemasaran keagenan.

Presiden Direktur Panin Dai-ichi Life Fadjar Gunawan mengatakan, lewat klaim tersebut, pihaknya memastikan nasabah menerima manfaat yang mereka miliki sekaligus menjaga standar profesionalisme dan integritas perusahaan.

“Melalui pembayaran klaim ini, kami berharap kesadaran masyarakat tentang pentingnya memiliki perlindungan asuransi jiwa ikut meningkat,” kata Fadjar, Rabu (18/10/2023).

Penyerahan klaim tersebut diberikan kepada perwakilan ahli waris nasabah yang didampingi Rosni Tanutama selaku Business Development Director, di kantor pusat Panin Dai-ichi Life.

Asal tahu saja, per 31 Agustus 2023, total aset konvensional Panin Dai-ichi Life tercatat sebesar Rp 8,7 Triliun dengan tingkat solvabilitas yang baik dan nilai Risk Based Capital (RBC) di level 1365.36 persen. 

Hal Ini juga berada dalam tingkat kesehatan finansial yang kuat dan berada jauh di atas ketentuan OJK sebesar 120 persen.

9 Perusahaan Asuransi dalam Pengawasan Khusus OJK

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan jika saat ini masih terdapat 9 perusahaan asuransi yang masih dalam status pengawasan khusus.

Sebelumnya jumlah perusahaan asuransi yang masuk dalam pengawasan mencapai 12 perusahaan.

Perubahan status perusahaan asuransi ini disebabkan beberapa hal seiring perkembangan.

"Jumlah 9 perusahaan asuransi ini berkurang dibandingkan posisi Desember 2022 sebanyak 12 perusahaan," jelas Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono, saat konferensi pers, kemarin.

Disebutkan jika saat ini, terdapat 1 perusahaan yang telah dicabut izin usahanya dan 2 perusahaan kembali sehat/dalam status pengawasan normal.

Di sisi lain, dia pun mengungkapkan adanya penurunan pendapatan premi perusahaan asuransi. Dengan rincian, perusahaan asuransi komersial per Agustus 2023 tercatat menurun sebesar Rp 2,48 triliun (-1.20% YoY).

 

Literasi Keuangan

20160226-Asuransi Kesehatan-iStockphoto
Ilustrasi Asuransi Kesehatan (iStockphoto)

PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) mencatat, berdasarkan data Indeks Literasi Keuangan Nasional 2022, literasi sektor perasuransian meningkat menjadi 31,72 persen dari yang semula 15,8 persen pada tahun 2016.

Kendati demikian, hal tersebut hanya memperlihatkan sebagian kecil masyarakat yang sudah terliterasi tetapi belum terdorong dalam memanfaatkan produk asuransi itu sendiri (inklusi).

Hal itulah yang memacu Askrindo untuk meningkatkan komitmennya dalam terus mengedukasi masyarakat, mengenai pemahaman tentang asuransi ditengah tantangan era digital dan tetap memberikan inovasi yang selaras dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

Sejalan dengan Hari Asuransi dan Bulan Inklusi Keuangan tahun 2023, Askrindo kembali mengadakan Kegiatan Literasi Asuransi melalui media.

Sekretaris Perusahaan Cahyo Hari Purwanto, mengatakan tujuan Askrindo melakukan literasi asuransi kepada media karena rekan jurnalis menjadi jembatan kepada masyarakat akan peran dan manfaat berasuransi. Sehingga dengan demikian, jurnalis menjadi media ke masyarakat agar dapat menikmati manfaat asuransi dengan baik dan benar.

“Sesuai dengan komitmen Askrindo dalam terus menggerakan literasi asuransi secara massif, sehingga melalui media, edukasi dan literasi asuransi dapat menjaring keberbagai lapisan masyarakat,“ kata Cahyo, dalam acara Literasi Asuransi kepada Media, di Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Menurutnya, Askrindo meyakini media memiliki peranan yang penting dalam menyebarluaskan informasi akurat dan terpercaya. Media saat ini juga dipercaya sebagai agen perubahan di masyarakat.

Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, Askrindo mengajak rekan media untuk dapat ikut berkolaborasi dalam mengedukasi sehingga pemahaman asuransi kepada Masyarakat luas bisa semakin meningkat.

”Diharapkan dengan acara ini, dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi asuransi dalam menjaga perlindungan finansial baik individu dan komunitas,” tutup Cahyo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya