Proyek MRT Balaraja-Cikarang Dimulai, Indonesia dan JICA Teken Risalah Pembahasan Penilaian

MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan terbentang sepanjang 84,1 km dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 11 Nov 2023, 21:45 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2023, 21:45 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara penandatanganan pembahasan penilaian proyek MRT Koridor Timur – Barat fase 1 tahap 1, di kantor Kemenhub, Jakarta. (Dok Kemenhub)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara penandatanganan pembahasan penilaian proyek MRT Koridor Timur – Barat fase 1 tahap 1, di kantor Kemenhub, Jakarta. (Dok Kemenhub)

 

Liputan6.com, Jakarta - Proyek pembangunan MRT Koridor Timur – Barat (East – West) yang membentang dari Balaraja Tangerang hingga Cikarang Bekasi akhirnya dimulai. Hal ini ditandai dengan penandatangan  risalah pembahasan penilaian (Minutes of Discussion/MoD of Appraisal Mission) oleh Pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Penandatangan MoD of Appraisal Mission MRT Koridor Timur-Barat ini dilakukan pada Sabtu (11/11/2023) oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal, Direktur Pendanaan Bilateral Bappenas Kurniawan Ariadi, Sekda Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setiono, dan Dirut MRT Jakarta Tuhiyat, yang mewakili pemerintah Indonesia, dengan Chief of Representative Indonesia Office JICA Mr. Yasui Takehiro.

Penandatangan disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Penjabat (PJ) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono dan The Deputy Chief of Mission, Embassy of Japan Mr. Nagai Katsuro, di kantor Kemenhub, Jakarta.

“Saya sangat berharap proyek MRT koridor Timur-Barat ini dapat berjalan dengan baik dan dapat selesai tepat waktu, sehingga dapat segera dinikmati oleh masyarakat,” ujar Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2023).

Menhub menjelaskan, pembangunan transportasi massal MRT sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, untuk meningkatkan jaringan transportasi massal dan jumlah penggunanya.

“Kita harus konsisten melaksanakan berbagai pembangunan transportasi massal perkotaan berbasis rel seperti MRT, LRT, dan KRL,” ujar Menhub.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pendanaan Kreatif

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara penandatanganan pembahasan penilaian proyek MRT Koridor Timur – Barat fase 1 tahap 1, di kantor Kemenhub, Jakarta. (Dok Kemenhub)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara penandatanganan pembahasan penilaian proyek MRT Koridor Timur – Barat fase 1 tahap 1, di kantor Kemenhub, Jakarta. (Dok Kemenhub)

Lebih lanjut, Menhub menyambut baik partisipasi aktif pihak Jepang untuk turut membangun infrastruktur transportasi massal di Indonesia.

“Selain soft loan, diperlukan skema pendanaan kreatif lainnya untuk memenuhi kebutuhan yang belum bisa terpenuhi. Saya berharap kedepannya akan lebih banyak kerjasama yang terjalin antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang di sektor perkeretaapian,” tutur Menhub.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal menyebutkan bahwa setelah penandatanganan MoD ini, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) akan segera menyelesaikan kelengkapan administrasi dari proyek ini. “Kami menargetkan urusan administrasi ini dapat segera selesai sehingga pembebasan lahan akan dapat dilakukan pada tahun 2024,” ungkap Risal.

 


Terbentang 84,1 Km

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara penandatanganan pembahasan penilaian proyek MRT Koridor Timur – Barat fase 1 tahap 1, di kantor Kemenhub, Jakarta. (Dok Kemenhub)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara penandatanganan pembahasan penilaian proyek MRT Koridor Timur – Barat fase 1 tahap 1, di kantor Kemenhub, Jakarta. (Dok Kemenhub)

MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan terbentang sepanjang 84,1 km dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi. Dalam pengerjaannya, akan terbagi menjadi 4 (empat) tahap pekerjaan, yaitu Fase 1 Tahap 1 (Tomang - Medan Satria sepanjang 30,1 km), Fase 1 Tahap 2 (Kembangan - Tomang sepanjang 9,2 km), Fase 2 Timur (Medan Satria - Cikarang sepanjang 20,5 km) dan Fase 2 Barat (Kembangan Balaraja sepanjang 29,9 km).

“MRT Jakarta koridor Timur-Barat ini akan terintegrasi dengan koridor Utara-Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun,” kata Risal.

Pada tahap awal pembangunan, Fase 1 Tahap 1 dari MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan memiliki 21 stasiun yang terdiri dari 8 stasiun bawah tanah dan 13 stasiun layang. Selain itu, pada tahap ini juga akan dibangun depot di kawasan Rorotan dengan jalur akses sepanjang 5,9 km. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya