Harga Emas Dunia Kembali Merangkak Naik, Diprediksi Bisa Sentuh USD 2.100

Selama enam bulan ke depan, analis komoditas TD Securities, Daniel Ghali memperkirakan harga emas dunia akan naik menuju USD 2.100 per ounce.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Nov 2023, 07:30 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 07:30 WIB
Harga Emas 'Lagi Bagus', Ini Saatnya Investasi dan Rebut Hadiah Samsung S23 Terbaru!
Harga emas di pasar spot naik 0,9% menjadi USD 1.962,44 per ons pada pukul 14:30 ET, ditetapkan untuk sesi terbaiknya sejak 27 Oktober. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,8% lebih tinggi pada USD 1.966, 50 per ounce. Ilustrasi emas. (Pexels/Michael Steinberg)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia naik 1% pada perdagangan Selasa karena pelemahan dolar AS dan imbal hasil obligasi AS. Hal ini terjadi setelah inflasi AS lebih lemah dari perkiraan sehingga memicu spekulasi bahwa Bank Sentral AS atau Fed mungkin akan selesai berhenti menaikkan suku bunga lagi.

Mengutip CNBC, Rabu (15/11/2023), harga emas di pasar spot naik 0,9% menjadi USD 1.962,44 per ons pada pukul 14:30 ET, ditetapkan untuk sesi terbaiknya sejak 27 Oktober. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,8% lebih tinggi pada USD 1.966, 50 per ounce.

Harga konsumen AS tidak berubah pada bulan Oktober dan inflasi menunjukkan tanda-tanda melambat. Dalam 12 bulan hingga Oktober, CPI naik 3,2% setelah naik 3,7% di bulan September.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan, laporan tersebut “terlihat cukup bagus” karena para pedagang bertaruh bahwa penurunan inflasi akan memungkinkan bank sentral AS untuk tidak menaikkan suku bunga lagi dan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Mei.

“Data CPI jauh lebih lemah dari perkiraan, yang cukup mendukung logam mulia. Kami memperkirakan penurunan data yang signifikan selama kuartal keempat, yang akan melemahkan dolar dan mendukung emas,” kata analis komoditas TD Securities, Daniel Ghali.

 

“Selama enam bulan ke depan, kami memperkirakan harga emas akan naik menuju USD 2.100 per ounce.” tambah dia.

Selain itu, mendorong kenaikan harga emas batangan juga disebabkan karena indeks dolar turun 1,4%, penurunan harian terbesar dalam satu tahun.

Sementara benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun mengalami hari terburuknya dalam delapan bulan setelah keluarnya data inflasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Data yang Bakal Dirilis

Harga Emas 'Lagi Bagus', Ini Saatnya Investasi dan Rebut Hadiah Samsung S23 Terbaru!
Ilustrasi emas. (Pexels/Michael Steinberg)

Investor juga akan mengawasi data indeks harga produsen AS yang akan dirilis pada hari Rabu.

Perak di pasar spot naik 3,4% menjadi USD 23,07 per ounce dalam sesi terbaiknya dalam sebulan.

Commerzbank menurunkan perkiraan harga perak pada akhir tahun 2024 menjadi USD 29 per ounce dari USD 30.

Namun mereka memperkirakan perak akan mengungguli emas, didukung oleh prospek permintaan industri yang positif dan transformasi ekonomi yang sedang berlangsung menuju netralitas iklim, di mana perak memainkan peran penting.


Harga Emas Dunia Naik Jelang Pengumuman Inflasi AS

Harga emas pegadaian naik
Seorang petugas menunjukkan koleksi emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Jumat (25/3/2022). Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam kembali naik. Hari ini harga emas Antam naik Rp 6.000 menjadi Rp 1 juta per gram, pada 25 Maret 2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, harga emas naik lebih tinggi seiring pelemahan dolar pada hari Senin. Sementara investor menantikan data inflasi utama AS yang akan dirilis minggu ini yang dapat memberikan petunjuk mengenai sikap suku bunga Federal Reserve.

Dikutip dari CNBC, Selasa (14/11/2023), harga emas dunia naik 0,46% menjadi USD 1,945,5072 per ons. Harga emas berjangka AS naik 0,64% menjadi USD 1.950,10.Indeks dolar turun 0,16%, membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Data indeks harga konsumen (CPI) AS akan dirilis pada hari Selasa. Menurut jajak pendapat Reuters, IHK inti AS dari bulan ke bulan diperkirakan meningkat 0,3% di bulan Oktober, dengan kenaikan dari tahun ke tahun sebesar 4,1%. Pedagang juga akan mengamati data indeks harga produsen AS yang dirilis pada hari Rabu.

Jika data menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, harga emas kemungkinan akan turun karena hal itu akan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

“Tetapi, jika datanya sesuai, harga emas dunia akan diperdagangkan di kisaran USD 1.950,” tambahnya.

Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

 

Infografis Dugaan Banyak Crazy Rich di Pusaran Cuci Uang Investasi Bodong. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Dugaan Banyak Crazy Rich di Pusaran Cuci Uang Investasi Bodong. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya