Siasat AirAsia Dihadang Harga Avtur Mahal

Direktur Utama AirAsia Veranita Yosephine berharap tidak terjadi kenaikan tarif tiket pesawat di tengah harga avtur yang mahal.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 16 Nov 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2023, 20:30 WIB
Pesawat Air Asia
Pesawat AirAsia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) merespons soal kenaikan harga avtur dan pelemahan nilai tukar rupiah yang sedang terjadi. Lantas, apakah Perseroan akan mengerek harga tiket pesawatnya? 

Terkait hal tersebut, Direktur Utama AirAsia Veranita Yosephine berharap tidak terjadi kenaikan tarif tiket pesawat di tengah harga avtur yang mahal. Akan tetapi, ia belum bisa berkomentar lebih jauh terkait hal tersebut. 

Di samping itu, ia menyebut, pihaknya ingin mempertahankan tiket pesawat dengan harga yang terjangkau. Namun, pada saat bersamaan, AirAsia juga perlu mempertimbangkan sustainability (keberlanjutan) perusahaan. 

"Untuk itu AirAsia terus bekerja untuk memaksimalkan efisiensi sekaligus juga menambah penerimaan dari non-flight dari yang belum dimaksimalkan," ujar dia dalam paparan publik, Kamis (16/11/2023). 

Dengan demikian, AirAsia akan terus menggali potensi bisnis di luar bisnis penerbangan, mulai dari pengiriman kargo hingga kerja sama dengan korporasi. 

"Sehingga bisa memberikan layanan terbaik dan harga terbaik," kata dia. 

Dia menjelaskan, Perseroan memiliki misi untuk memberikan layanan yang terbaik dan harga yang terjangkau. Tetapi, juga misi yang lain tetap hidup, yakni keberlanjutan perusahaan. 

Di samping itu, dalam rangka meningkatkan pendapatan, Perseroan memastikan akan membuka rute baru dengan kapasitas yang dimiliki sehingga membuat opsi konsumen lebih banyak.

Adapun rute baru yang bakal dibuka oleh AirAsia diantaranya Brunei Darussalam, Hong Kong, Filipina, Maldives, China dan India.  

 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya