Elon Musk Marah Usai Beberapa Perusahaan Setop Iklan di Platform X

Miliarder sekaligus pemilik Platform X dulu bernama Twitter, Elon Musk mengecam pengiklan yang meninggalkan platform X karena meningkatnya anti-semit.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Nov 2023, 14:21 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2023, 14:14 WIB
Elon Musk Marah Usai Pengiklan Setop Iklan di Platform X
Miliarder Elon Musk meminta maaf atas unggahan anti-semit di media sosialnya platform X. Ia menyebutnya hal itu “paling bodoh”.(Patrick Pleul/Pool Photo via AP, File)

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Elon Musk meminta maaf atas unggahan anti-semit di media sosialnya platform X. Ia menyebutnya hal itu “paling bodoh”.

Namun, ia mengecam pengiklan yang meninggalkan platform X karena meningkatnya antisemitisme (anti-yahudi) di platform media sosial tersebut. Elon Musk menyampaikan hal tersebut dalam wawancara dengan media arus utama sejak unggahannya tersebut, demikian dikutip dari CNN Money, Kamis (30/11/2023).

"Saya tidak ingin mereka beriklan. Jika seseorang ingin memeras saya dengan iklan dan uang, pergilah sendiri. Pergi. F**k. Apakah itu jelas?Hai Bob, jika Anda termasuk di antara penontonya, itulah yang saya rasakan," ujar Elon Musk di the New York Times DealBook Summit di New York.

Dalam percakapan berliku yang berlangsung lebih dari 1 jam, Elon Musk juga menuturkan tidak masalah dibenci. “Benci”. Ada kelemahan nyata dalam keinginan untuk disukai," ujar dia.

Memakai jaket kulit, sepatu bot kulit, jeans hitam dan kalung yang diberikan kepadanya oleh anggota keluarga seorang sandera Israel yang bertuliskan "bawa mereka pulang”, Elon Musk menambahkan, ini adalah tahun yang sangat buruk. Ia mengakui terkadang mengatakan hal yang salah.

Sejumlah merek terkemuka menghentikan iklan di platform X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter pada November 2023 setelah Elon Musk menerima teori konspirasi anti-semit yang didukung oleh kelompok supremasi kulit putih.

Sejumlah perusahaan yang melakukan boikot antara lain Disney, Paramount, NBCUniversal, Comcast, Lionsgate dan Warner Bros, Discovery, induk dari CNN.

 

Kunjungi Israel

FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). CEO Tesla tersebut menjadi saksi pertama dalam persidangan terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Namun,  ia juga mengatakan unggahan yang dikecam sebagai anti-semit mungkin merupakan yang terburuk yang pernah dia lakukan.

"Maksudku, dengar, aku minta maaf atas unggahan itu. Saya sungguh bodoh. Dari 30.000 itu mungkin postingan terburuk dan terbodoh yang pernah saya lakukan. Dan saya telah mencoba yang terbaik untuk klarifikasi enam cara sejak Minggu, tetapi Anda tahu setidaknya saya pikir akan jelas sebenarnya saya bukan anti-semit, tetapi sebenarnya seorang filosemit,” ujar dia.

Elon Musk mengunjungi Israel pada pekan ini. Ia mengunjungi Kibbutz yang diserang oleh Hamas pada 7 Oktober, berbicara dengan keluarga sandera Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Israel Isaac Herzog.

Namun, Elon Musk menuturkan pada Rabu, 29 November 2023, perjalanannya ke Israel bukan perjalanan permintaan maaf. “Itu bukan tanggapan terhadap semua itu,” tutur Elon Musk.

Ia menuturkan, dirinya orang baik tetapi tidak akan melakukan “tap dance” untuk menunjukkan hal itu kepada orang-orang.

 

Elon Musk dan AI

FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Pemegang saham menuduh Elon Musk memperkaya dirinya serta keluarganya dengan kesepakatan yang terjadi pada 2016 terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Pada Senin, 27 November 2023, Elon Musk menuturkan kepada Netanyahu tentang serangan baru-baru ini kalau mereka yang berniat menyakiti dan propaganda harus dihentikan dan kemudian menjadikan Gaza Sejahtera. “Jika itu terjadi, saya pikir ini akan menjadi masa depan yang baik. Saya ingin membantu,” tutur dia.

Dalam kesempatan terpisah, Herzog tampak tidak yakin Elon Musk akan tetap konsisten dalam menyampaikan pesannya. “Kami melakukan percakapan terbuka dan jujur yang menurut saya menarik dan menurut saya itu saling menguntungkan bagi kami berdua. Saya sangat berharap kita akan melihat beberapa aktivismenya melawan antisemitisme dalam waktu dekat,” ujar Herzog.

Saat ditanya mengenai drama baru-baru ini di OpenAI, saat CEO Sam Altma tiba-tiba dipecat oleh dewan direksi awal bulan ini hanya untuk kembali ke jabatannya dengan sebagian besar dewan direksi baru hanya beberapa hari kemudian. Perusahaan tidak banyak bicara tentang mengapa perombakan kepemimpinan terjadi.

Elon Musk menuturkan, entah Altman punya masalah serius dan seharusnya dipecat, salah satu pendiri perusahaan dan dewan direksi salah satu harus mengundurkan diri.

“Lingkaran kekuasaan bisa korup. Saya cukup khawatir ada beberapa elemen berbahaya dari AI,” ia berspekulasi.

Ia menuturkan, artificial intelligence (AI) dapat lebih berbahaya dibandingkan bom nuklir. Elon Musk juga kritik Open AI karena tidak lagi menjadi perusahaan terbuka yang dia impikan.

Elon Musk ke PM Israel: Tidak Ada Pilihan, Hamas Harus Dibasmi

Elon Musk
Elon Musk, founder Tesla dan SpaceX. Sumber: Business Insider

Sebelumnya diberitakan, Elon Musk, pemilik media sosial X Twitter bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Dalam pertemuannya, mereka berdua membahas bagaimana akibat konflik Israel-Palestina.

Mengutip Business Today, Rabu (29/11/2023), Elon Musk mengatakan "tidak ada pilihan" untuk membasmi Hamas bersikeras untuk membunuh warga saat mereka bertemu.

Tak hanya itu, dirinya juga merubah sistem edukasi atau pendidikan sehingga generasi baru "tidak dilatih untuk menjadi pembunuh" dan membangun kesejahteraan masyarakat.

"Saya baru saja berbicara dengan Perdana Menteri (Benjamin Netanyahu). Ada tiga hal yang harus terjadi dalam kondisi Gaza," kata bos Tesla tersebut.

Ada tiga hal yang perlu terjadi dalam situasi Gaza. "Tidak ada pilihan selain membunuh mereka yang bersikeras membunuh warga sipil. Mereka tidak akan berubah pikiran. ," kata Musk kepada Presiden Israel.

Hal kedua adalah mengubah pendidikan agar generasi baru pembunuh tidak dilatih menjadi pembunuh. "Terakhir adalah membangun kesejahteraan, kata CEO SpaceX.

Informasi, Elon Musk tiba di Israel pada hari Senin untuk bertemu dengan Perdana Menteri Netanyahu, Presiden Isaac Herzog, dan para korban kekejaman Hamas pada 7 Oktober, serta keluarga para sandera.

Saat berkunjung ke Kfar Aza, bos media sosial X Twitter itu juga menyerukan dukungan kepada Israel.

 

infografis miliarder dunia
Pendatang baru miliarder dunia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya