Liputan6.com, Jakarta - Tesla melaporkan pendapatan dan laba pada kuartal IV meleset dari perkiraan analis. Pendapatan otomotif hanya naik 1 persen dari tahun sebelumnya. Saham Tesla turun hampir 6 persen pada Rabu, 24 Januari 2024.
Dikutip dari CNBC, Kamis (25/1/2024), pendapatan Tesla tercatat USD 25,17 miliar, angka ini lebih rendah dari prediksi LSEG di kisaran USD 25,6 miliar. Laba per saham tercatat 71 sen lebih rendah dari prediksi 74 sen.
Baca Juga
Total pendapatan Tesla naik 3 persen dari USD 24,3 miliar pada tahun sebelumnya menjadi USD 25,17 miliar. Margin operasional pada kuartal ini mencapai 8,2 persen, turun dari angka kuartal tahun lalu sebesar 16 persen dan sedikit lebih tinggi dari 7,6 persen pada kuartal sebelumnya.
Advertisement
Pendapatan otomotif tumbuh sedikit sebagian disebabkan penurunan rata-rata harga jual menyusul penurunan harga yang tajam di seluruh dunia pada paruh kedua. Laba bersih pada kuartal ini naik lebih dari dua kali lipat menjadi USD 7,9 miliar atau USD 2,27 per saham dari tahun sebelumnya USD 3,7 miliar atau 1,07 per saham. Peningkatan laba bersih itu sebagian besar disebabkan manfaat pajak non tunai USD 5,9 miliar.
Saat presentasi kepada investor, Tesla menyebutkan, pertumbuhan volume kendaraan pada 2024 mungkin jauh lebih rendah dibandingkan tingkat pertumbuhan tahun lalu. Hal ini karena perusahaan berupaya meluncurkan kendaraan generasi berikutnya di Texas. Perusahaan memperingatkan investor saat ini berada di antara dua gelombang pertumbuhan besar.
Pendapatan 2023
Selama setahun penuh, Tesla mengatakan, pendapatan otomotif mencapai USD 82,42 miliar, naik 15 persen dari 2022. Divisi energi yang jauh lebih kecil dari bisnis inti Tesla menjadi titik terang. Pendapatan divisi energi melonjak 54 persen menjadi USD 6,04 miliar.
Unit ini menjual pembangkit energi surya dan sistem penyimpanan energi. Pendapatan layanan dan lainnya Tesla naik 37 persen dari tahun sebelumnya menjadi USD 8,32 miliar.
Pendapatan operasional menurun dari tahun ke tahun menjadi USD 2,1 miliar pada kuartal tersebut. Tesla menyalahkan penurunan laba pada penurunan rata-rata harga jual kendaraannya dan peningkatan biaya operasional sebagian didorong oleh kecerdasan buatan dan proyek penelitian dan pengembangan lainnya.
Biaya untuk penelitian dan pengembangan meningkat menjadi USD 1,09 miliar dari USD 810 juta pada tahun sebelumnya, meski turun dari USD 1,16 miliar pada kuartal sebelumnya.
Advertisement
Tanggapan Elon Musk Terkait Ingin Kuasai 25% Saham Tesla
Saat paparan kinerja, CEO Elon Musk ditanya mengenai keinginannya untuk memiliki 25 persen saham Tesla. Pertanyaan itu mengacu pada unggahan baru-baru ini, saat Musk mengatakan, seberapa besar kontrol suara yang dia inginkan sebelum ubah Tesla menjadi pemimpin dalam AI dan robotika.
Elon Musk menanggapinya hal tersebut. Ia menuturkan tidak ingin berada dalam posisi untuk dipilih oleh semacam dewan penasihat, pemegang saham secara acak. Ia mengungkapkan kemungkinan, untuk menciptakan struktur saham kelas ganda.
Saat ditanya mengenai jadwal produksi robot humanoid Tesla yang disebut Optimus, eksekutif menolak memberikan panduan spesifik apapun.
Elon Musk menggambarkan Optimus sebagai sesuatu yang menurut dia punya potensi melebihi nilai gabungan hal lainnya untuk Tesla. Ia klaim teknologi Tesla yang dikembangkan di unit otomotifnya dapat diterjemahkan dengan baik ke robot humanoid karena mobil hanya robot beroda empat.
“Optimus sejauh ini merupakan robot humanoid tercanggih yang dikembangkan di mana pun di dunia,” ia menambahkan.
Pesaing di pasar termasuk Boston Dynamics, Agility Robotics, dan Figure. Perusahaan robotika lain seperti sanctuary, apptronik, 1X, Fourier, dan Unitree sedang mengerjakan perangkat keras manipulasi yang tangkas, meniru tangan manusia.
Elon Musk menuturkan, Tesla memiliki peluang bagus untuk mengirimkan sejumlah unit Optimus tahun depan. Namun, ia tidak merinci kemampuan atau biayanya.
Cybertruck Masuki Pasar
Selama kuartal tersebut, Tesla mulai menjual Cybertruck kepada pelanggan. Perseroan mengatakan di hadapan investornya perkiraan perkembangan Cybertruck akan lebih lama dibandingkan model lain mengingat kompleksitas manufakturnya.
Tesla menyebutkan punya kapasitas untuk produksi lebih dari 125.000 kendaraan dalam setahun.
Elon Musk menuturkan, Cybertruck sebagai produk terbaiknya yang pernah ada dan menarik perhatian.
“Saya melihat kami mengirimkan sekitar seperempat juta Cybertrucks per tahun,” ujar dia tanpa memberikan jangka waktu yang tepat.
Selain itu, Tesla konfirmasi telah meluncurkan versi baru perangkat lunak bantuan pengemudi premium yang dipasarkan sebagai Full Self Driving Beta atau FSD Beta Option. Perangkat lunak ini tidak membuat mobil Tesla menjadi otonom, karena masih memerlukan pengemudi yang penuh perhatian saat mengemudi.
Pada akhir 2023, Tesla memiliki 54.892 konektor Supercharger yang tersedia untuk pengemudi di seluruh dunia di 5.952 stasiun.
Saham Tesla turun sekitar 16 persen sepanjang 2024.
Advertisement