Jejak Sejarah Pos Bloc Surabaya, Jadi Tempat Bung Karno Menuntut Ilmu

Pos Bloc Surabaya yang pernah menjadi jejak sejarah tempat sekolah dari Sang Proklamator yakni Ir Soekarno.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Jan 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi Ir Soekarno Pidato KAA 1955
Ilustrasi Ir Soekarno Pidato KAA 1955. Pos Bloc Surabaya yang pernah menjadi jejak sejarah tempat sekolah dari Sang Proklamator yakni Ir Soekarno.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo sangat mengagumi Pos Bloc Surabaya yang pernah menjadi jejak sejarah tempat sekolah dari Sang Proklamator yakni Ir Soekarno.

"Luar biasa di Pos Bloc ini, yang bikin saya impresif sekali, ternyata ini dulu sekolahnya Bung Karno, jadi saya sampai tidak bisa berkata-kata, luar biasa bersejarah sekali," ucapnya dikutip dari Antara, Senin (29/1/2024).

Tentu, dirinya sangat senang dengan adanya tempat kreatif yang diinisiasi oleh PT Pos Indonesia untuk menjadi wadah bagi anak muda Surabaya yang memiliki inovasi-inovasi yang menakjubkan.

"Saya senang sekali Pos Bloc sudah buka dan menjadi sebuah tempat kreatif untuk anak muda, tentunya harapannya karena dulunya adalah sekolah Bung Karno, semoga kedepannya juga bisa menjadi sekolah-sekolah untuk generasi muda Indonesia," ujarnya.

Angela menjelaskan, tempat kreatif saat ini mulai tumbuh pesat di Indonesia tak terkecuali di Surabaya, oleh karena itu harus dimanfaatkan.

"Ya ada workshop, kegiatan kreatif dan lain sebagainya, sehingga bisa menjadi wadah bagi kawan-kawan kreatif di Surabaya untuk terus berkarya," tuturnya.

Hal tersebut, lanjutnya, tidak lepas dari generasi muda yang semakin besar jumlahnya dan tentunya kalau bicara kreativitas itu adalah sumber daya yang tanpa batas.

"Kreatifitas tidak pernah akan berakhir, oleh karena itu akan kami dukung untuk generasi muda agar terus berkarya dan berinovasi, akhirnya mereka bisa membuka lapangan pekerjaan yang besar dan akhirnya turut membangun Bangsa Indonesia," ujar Angela.

Ruang Kreatif

Sebagai informasi, Pos Bloc difungsikan sebagai ruang kreatif bagi berbagai acara seni, budaya, pertemuan komunitas kreatif, hiburan, pemberdayaan bisnis UKM dan UMKM yang telah dikurasi. Dibangun di atas lahan seluas 13.950 m2, gedung ini mulanya merupakan Kantor Pos Besar Surabaya, sebuah gedung cagar budaya peninggalan Belanda berusia 1,5 abad.

Gedung ini terkenal dengan sejarahnya yang merupakan tempat Presiden Pertama Ir. Soekarno bersekolah di Hogere Burgerschool (HBS). Maka dari itu Pos Bloc Surabaya juga menghadirkan Galeri Soekarno sebagai bentuk memorabilia jejak Sang Proklamator di gedung ini. Selain itu, ada juga Galeri Pos yang menampilkan benda-benda Pos seperti prangko, benda pos jadul, hingga sepeda motor yang digunakan pak Pos.

Bangunan Sarinah Dapat Penghargaan Arsitek Dunia, Erick Thohir Bangga

Menteri BUMN Erick Thohir mengunggah sejumlah foto dirinya berpose di sekitaran Gedung Sarinah
Menteri BUMN Erick Thohir mengunggah sejumlah foto dirinya berpose di sekitaran Gedung Sarinah (dok: @erickthohir)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi keberhasilan Sarinah meraih penghargaan sebagai best mixed use architecture atau arsitektur dengan fungsi campuran terbaik di Indonesia dalam ajang International Property Awards (IPA) 2023.

Erick Thohir menyebut penghargaan ini merupakan buah kerja keras transformasi Sarinah yang didukung penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ini menjadi bukti bahwa perubahan besar yang dilakukan Sarinah mendapatkan atensi nyata dari berbagai pihak, termasuk penghargaan dari IPA yang diisi para ahli arsitektur dunia. Ini sangat luar biasa," ujar Erick di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Transformasi Sarinah

Erick mengatakan transformasi Sarinah menciptakan pembangunan inovatif dan berkelanjutan dengan mengembalikan desain arsitektur ke bentuk asli sebagai komitmen pelestarian bangunan Sarinah sebagai cagar budaya.

Erick menyampaikan transformasi tersebut juga mengedepankan keseimbangan tata ruang yang mengintegrasikan elemen komersial dan rekreasi yang kekinian tanpa menanggalkan nilai-nilai lokal.

"Alhamdulillah, berkat kerja keras dan kolaborasi bersama, Sarinah kini tak hanya 'hidup' kembali, melainkan juga menjadi pilihan destinasi wisata yang juga menjadi etalase bagi produk UMKM Indonesia," ucap mantan Presiden Inter Milan tersebut.

 

Punya Sarinah Duty Free

Mengisi Libur Lebaran 2022 di Pusat Perbelanjaan
Warga memanfaatkan waktu berlibur lebaran dengan mengunjungi Sarinah Jakarta, Jumat (6/5/2022). Warga Jakarta dan sekitarnya mengisi libur Idul Fitri 1443 H untuk berjalan jalan dan berekreasi bersama keluarga ke Mall dan tempat-tempat wisata di Ibu Kota. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Erick menyampaikan transformasi membuat Sarinah punya nilai tambah dan daya tarik bagi para wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Terlebih, pusat perbelanjaan yang dibangun pada 17 Agustus 1962 itu kini memiliki Sarinah Duty Free.

"Sarinah sudah menjadi ikon, destinasi, dan etalase utama bagi produk Indonesia. Alhamdulillah, jumlah pengunjung Sarinah sudah mencapai 7,5 juta orang dalam enam bulan terakhir, dan diharapkan pasca pandemi akan terus meningkat," ucap Erick.

Erick juga mengapresiasi arsitek lokal, Airmas Asri Indonesia yang berhasil memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan dan masyarakat dalam merenovasi Sarinah.

Erick menilai hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki arsitek yang bisa dibanggakan dan bersaing di kancah internasional.

"Kolaborasi Sarinah dan Airmas yang mampu mewujudkan perubahan besar menjadi hal yang sangat membanggakan bagi dunia arsitektur Indonesia," kata Erick.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya