Dorong Peningkatan Layanan, Siloam Optimalkan Nilai Keunikan Tiap Rumah Sakit

Untuk value seeker hospitals, Siloam International Hospitals mengedepankan layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat kelas menengah sebagai mayoritas populasi di Indonesia.

oleh Arthur Gideon diperbarui 09 Feb 2024, 13:15 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2024, 13:15 WIB
Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)  mengoperasikan 41 rumah sakit yang tersebar di 28 kota. (Dok SILO)
Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengoperasikan 41 rumah sakit yang tersebar di 28 kota. (Dok SILO)

Liputan6.com, Jakarta - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor layanan kesehatan, berkomitmen meningkatkan layanan setiap kelas pasien dengan memfokuskan segmentasi rumah sakit. Strategi tersebut sekaligus memaksimalkan Unique Value Proposition (UVP) masing-masing rumah sakit Siloam.

Seperti diketahui, Siloam International Hospitals mengoperasikan 41 rumah sakit yang tersebar di 28 kota, menjadi yang terbesar di Indonesia dan bisa mencakup lebih dari 50% populasi. Siloam International Hospitals juga menerapkan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan dan manajemen yang sangat berkualitas serta fokus pada tata kelola perusahaan dan inisiatif keberlanjutan.

Group CEO Lippo Karawaci sekaligus Komisaris Utama Siloam International Hospitals John Riady menjelaskan, salah satu strategi yang diterapkan adalah Siloam International Hospitals mengadopsi metode baru dalam mengklasifikasikan rumah sakit, yang didasarkan pada demografi pelanggan dalam masing-masing area rumah sakit atau menyesuaikan dengan segmentasi pelanggan.

"Dengan klasifikasi tersebut, SILO dapat menerapkan strategi bisnis yang berbeda sekaligus memaksimalkan UVP masing-masing rumah sakit," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (9/2/2024).

Secara garis besar, Siloam International Hospitals mengelompokkan Rumah Sakit (RS) premium sebanyak 10 unit, value seeker hospitals sebayak 13 unit, dan RS pelayanan BPJS sebanyak 18 unit. RS premium dibagi lagi menjadi grand deluxe dengan 2 unit, spesialis premium sebanyak 2 unit, dan general premium sebanyak 6 unit.

RS dalam kelas grand deluxe memberikan layanan mewah, eksklusif, dan berfokus pada kenyamanan. UVP tipe RS ini ialah eksklusivitas, bisa menjadi rujukan internasional, peralatan kelas atas, dan keutamaan kenyamanan pasien termasuk fasilitas hingga makanan.

Selanjutnya, RS spesialis premium menawarkan layanan khusus dengan spesialisasi ahli sesuai bidangnya. RS menyedialan peralatan yang terbaik dan berinovasi dalam penanganan pasien. RS general premium juga mengedepankan layanan premium dengan waktu tunggu yang lebih singkat, serta fasilitas pasien yang lebih baik dan peralatan yang modern.

Untuk value seeker hospitals, Siloam International Hospitals mengedepankan layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat kelas menengah sebagai mayoritas populasi di Indonesia. Untuk RS pelayanan BPJS, Siloam International Hospitals menyasar pasien BPJS Kesehatan yang belum mengambil asuransi swasta.

SILO Lanjutkan Pengembangan Siloam 5.0

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia serta meningkatkan kinerja melalui layanan spesialisasi. (Dok Lippo Karawaci)
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia serta meningkatkan kinerja melalui layanan spesialisasi. (Dok Lippo Karawaci)

Sebelumnya, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor layanan kesehatan, melanjutkan program pengembangan strategi jangka panjang Siloam 5.0 yang terdiri dari 4 pilar strategi utama untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Seperti diketahui, pilar pertama dalam strategi Siloam 5.0 adalah Pertumbuhan Inti, yakni fokus pada bisnis melalui kemitraan, operasional efisiensi dan efektifitas, serta mengembangkan inovasi dan akses pasien.

Pada pilar kedua, Program Klinis, merupakan pengembangan klinik perawatan yang lengkap dan holistik untuk pengobatan pasien. Sementara itu, pilar ketiga, yaitu Perluasan Jaringan, memaksimalkan pemanfaatan rawat inap yang ada dan selektif membangun rumah sakit baru.

Sedangkan dalam pilar keempat, yakni Kesehatan Digital, SILO aktif mengembangkan platform digital untuk meningkatkan pengalaman dan interaksi pasien.

Lebih lanjut, 4 pilar strategi pertumbuhan tersebut juga mencakup inisiatif pertumbuhan pendapatan dan manajemen biaya. Dalam inisiatif pertumbuhan pendapatan misalnya, SILO menetapkan paket harga yang seragam di berbagai rumah sakit. Selain itu, melakukan otomatisasi tim penjualan dan proses dalam pelayanan pasien.

 

Konsolidasi Supplier

Dalam inisiatif manajemen biaya, Siloam International Hospitals melakukan konsolidasi supplier, mengoptimasi operational expenditure (OPEX) dan efisiensi penggunaan capital expenditure (CAPEX), serta mengurangi pemborosan barang habis pakai.

Group CEO LPKR sekaligus Komisaris Utama Siloam International Hospitals John Riady menyampaikan bahwa industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia.

"Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (19/1/2024).

John Riady juga menambahkan, LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di Indonesia dan komitmen untuk terus bertumbuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya