5 Langkah Bapanas Stabilkan Harga Beras

Seiring harga beras yang naik, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah siapkan lima langkah untuk jaga harga beras.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Feb 2024, 10:45 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2024, 10:45 WIB
5 Langkah Bapanas Stabilkan Harga Beras
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyiapkan lima langkah untuk menyeimbangkan ketersediaan beras dan menjaga harga beras di tingkat nasional. (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyiapkan lima langkah untuk menyeimbangkan ketersediaan beras dan menjaga harga beras di tingkat nasional.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menuturkan, pertama, pihaknya sedang mempercepat pembongkaran kapal beras dari luar negeri di beberapa pelabuhan. Demikian dikutip dari Antara, ditulis Senin (12/2/2024).

Kedua, terus menjalankan distribusi beras komersial Bulog sebanyak 200 ribu ton, termasuk 50 ribu ton ke Food Station/Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

"Pasokan ke penggilingan akhir tahun lalu juga sudah 200 ribu ton. Dua kali (sebanyak) 200 ribu ton beras komersial ke penggiling padi,” tutur Arief.

Ketiga, ia menambahkan, terus menerus mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) ke Pasar Tradisional dan Retail Modern, dan keempat, terus mengerjakan Gerakan Pangan Murah (GPM) Nasional. “Sebanyak 1,2 juta ton SPHP ke outlets. Stok PIBC di atas 34 ribu ton,” kata Arief.

Kelima, ia mengatakan, Bantuan Pangan Beras akan dimulai kembali pada 15 Februari 2024 setelah periode pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) selesai. Menyambut panen raya yang diprediksi pada Maret 2024, Arief menuturkan, pihaknya bersama Kementerian Pertanian (Kementan) dan semua terkait akan berkoordinasi mempersiapkan penyerapan yang optimal. Hal ini untuk mencegah jatuhnya harga di tingkat petani.

"Pada saat yang sama pengisian Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dari produksi dalam negeri dapat terpenuhi dengan baik,” tutur Arief.

Selain itu, pemerintah akan kembali melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras pada 15 Februari 2024, setelah dihentikan sementara pada 8 Februari hingga 14 Februari 2024 karena periode pencoblosan Pemilu 2024.

"Tapi, khusus program lain selain bantuan pangan pemerintah tetap berjalan untuk kebutuhan masyarakat luas. Pengiriman beras ke pasar tradisional, modern market outlets, Pasar Induk Beras Cipinang. Harus,” ujar Arief.

Jelang Pemilu dan Ramadan, Harga Beras Makin Mahal Tembus Rp 36 Ribu per Kg

Bulog Gelontorkan 30 Ribu Ton Beras di Pasar Induk Cipinang
Pekerja memindahkan beras ketika bongkar muat beras bulog di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Untuk menstabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Perum BULOG akan menyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton,dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 8.900. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, harga sejumlah bahan pangan terpantau mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam satu pekan terakhir. Bahkan tercatat sejumlah daerag di Timur Indonesia beras premium dijual Rp 25-36 ribu per kilogram (kg).

Secara tren, hal ini terlihat mengalami kenaikan dari pekan-pekan sebelumnya. Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp 36.130 per kg di 10 Februari 2024. Kini, harganya berangsur turun di kisaran Rp 19.000 per kg.

Sementara itu, di wilayah Papua Pegunungan, harga beras masih bertengger di Rp 25.000 per kg hingga saat ini. Angka tertinggi ada di Kabupaten Jayawijaya dengan harga yang sama. Di Provinsi Papua dan Papua Barat sendiri, harga beras masih bertahan di kisaran Rp 16.000-18.000 per kg.

Kemudian, di wilayah Sulawesi-Maluku harga beras juga berkisar antara Rp 15.000-18.000 per kg. Sulawesi Tengah misalnya, yang dalam beberapa hari terakhir mencatatkan harga rata-rata beras di Rp 15.000-16.000 per kg. Sementara itu, di Maluku Utara harga berkisar di Rp 17.000 per kg.

 

Harga Beras

Ilustrasi bongkar muat beras impor (Istimewa)
Ilustrasi bongkar muat beras impor (Istimewa)

Masih mengutip acuan data yang sama, DKI Jakarta mencatatkan harga rata-rata beras premium di Rp 15.650 per kg. Harga tertinggi ada di Jakarta Barat dengan Rp 18.000 per kg.

Selanjutnya, Jawa Barat mencatatkan harga rata-rata Rp 16.270 per kg. Untuk sementara ini harga tertinggi ada di Kabupaten Bandung dengan Rp 17.500 per kg. Diikuti dengan Indramayu dengan Rp 17.000 per kg.

Berkaca pada sebaran data tadi, harga beras mahal hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Ini terlihat dari visualisasi data yang ditampilkan Bapanas.

Terpantau, lebih dari 90 persen wilayah Indonesia dicitrakan dengan warna merah. Warna ini menunjukkan adanya harga beras lebih dari 5 persen diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) atau Harga Acuan Pembelian (HAP).

 

Beras Medium Juga Naik

20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
BPS merilis dari kelompok pengeluaran, bagan makanan mengalami deflasi sebesar 0,07% dengan andil dalam inflasi September 2016 sebesar -0,01%, Jakarta, Senin (3/10). Harga beras dan telur ayam terkoreksi turun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tren kenaikan harga juga terjadi pada harga beras medium. Ini jadi beras yang kualitasnya setara dengan yang dijual oleh Bulog. Tercatat, harga-harga di seluruh provinsi juga lebih tinggi dari HET.

Harga beras medium secara nasional rata-rata di Rp 13.750/kg. Angka tertinggi ada di Papua Tengah dengan Rp 17.000/kg dan terendah ada di Kalimantan Selatan dengan Rp 11.820/kg.

Perlu dicatat, HET beras premium ditetapkan Bapanas sebesar Rp 10.900/kg. Artinya, seluruh provinsi di Indonesia menjual beras medium dengan harga di atas HET.

Dilihat dari pemetaannya, tren yang sama terjadi pada harga beras medium ini. Terlihat lebih dari 90 persen wilayah Indonesia berwarna merah. Bedanya, warna ini menunjukkan harga penjualan beras medium berada lebih dari 20 persen di atas HET.

 

Infografis Harga Beras Naik hingga Beli Beras Dibatasi
Infografis Harga Beras Naik hingga Beli Beras Dibatasi (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya