Bos Mobil Listrik China Makin Tajir, Hartanya Tembus Rp 150,5 Triliun

Li Xiang kini menduduki peringkat salah satu dari lima peraih kekayaan terbesar di dunia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Feb 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2024, 19:00 WIB
Mobil Listrik
Ilustrasi mobil listrik (chuttersnap/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Kekayaan CEO pembuat kendaraan listrik China Li Auto, Li Xiang melonjak USD 1,5 miliar menjadi USD 9,6 miliar atau Rp. 150,5 triliun.

Melansir Forbes, Rabu (28/2/2023) kekayaan Li Xiang melejit usai investor menyetujui strategi diskon Li Auto di pasar kendaraan listrik China yang sangat kompetitif.

Namun, para analis memperingatkan bahwa persaingan harga yang semakin intensif pada akhirnya dapat merugikan margin Li Auto.

Menyusul rilis pendapatan kuartal keempat Li Auto pada hari Senin (26/2), saham perusahaan dual-listed tersebut melonjak sebanyak 26 persen di Hong Kong pada hari Selasa (27/2) setelah menguat hampir 19 persen di Nasdaq semalam.

Li Xiang, yang memperoleh kekayaan bersihnya dari saham Li Auto, kini menduduki peringkat salah satu dari lima peraih kekayaan terbesar di dunia, menurut Daftar Forbes Real-Time Billionaires.

Pria berusia 42 tahun ini membuktikan bahwa pemotongan harga tidak berdampak pada keuntungan Li Auto.

Untuk mempertahankan diri dari pesaing seperti Aito yang didukung Huawei, yang menargetkan pasar keluarga yang sama dengan SUV hybridnya, Li Auto pada Agustus 2023 mulai menawarkan diskon setidaknya 15.000 yuan untuk kendaraan jarak jauh yang dijual dengan harga lebih mahal dari USD 42.000.

Juga pada kuartal keempat 2023, penjualan tiga model mobil produksi Li Auto, yaitu Li L7 dengan lima kursi, Li L8 dengan enam kursi, dan Li L9 dengan enam kursi meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi USD 5,9 miliar atau Rp. 92,5 triliun.

Laba bersih li Auto juga mencapai USD 810 juta atau Rp. 12,7 triliun, naik 2,068 persen dari tahun sebelumnya.

Margin kotor mobil listriknya mencapai 23,5 persen, bahkan lebih tinggi dari margin Tesla sebesar 17,6 persen pada periode yang sama, dan itu terjadi setelah pembuat kendaraan listrik Amerika tersebut memangkas harga di di beberapa pasar termasuk China.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


investor Semakin yakin

Ilustrasi mobil listrik (Istimewa)
Ilustrasi mobil listrik (Istimewa)

Wang Hanyang, analis di firma riset 86Research yang berbasis di Shanghai, mengatakan investor kini semakin yakin akan prospek keuntungan Li Auto.

"Perusahaan meluncurkan promosi penjualan pada Q4," kata Wang.

"Sementara itu, perusahaan masih bisa menjaga margin kendaraan tetap stabil. Hal ini menunjukkan kemampuan rantai pasokan dan manajemen biaya Li Auto yang kuat,” bebenya.


Target Penjualan Li Auto 2024

Untuk tahun 2024, Li Xiang menargetkan menjual 800.000 unit mobil, menurut postingan pada Januari 2024 di akun media sosialnya.

Jika tercapai, target tersebut akan menandai lonjakan 113 persen dari 376,030 unit kendaraan yang dikirimkan pada tahun 2023.

Perusahaan tersebut mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya bertujuan untuk melakukan hal tersebut dengan meluncurkan lebih banyak model.

Untuk 1 Maret mendatang, Li Auto berencana memperkenalkan Li Mega, produk kendaraan listrik serba guna dengan harga mulai di bawah USD 84,500.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya