Liputan6.com, Jakarta - Disney menggabungkan kekuatan dengan orang terkaya di Asia seiring upaya untuk mengatasi tantangan yang membebani bisnis streaming di India.
Disney mengumumkan penggabungan layanan Star India dengan Viacom18, yang didanai oleh Reliance Industries milik orang terkaya Mukesh Ambani, dengan nilai kesepakatan USD 8,5 miliar atau sekitar Rp 133,72 triliun (asumsi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di kisaran 15.732).Demikian seperti dikutip dari BBC, Jumat (1/3/2024).
Baca Juga
Reliance akan mengawasi perusahaan baru yakni Star India, yang diharapkan akan menjadi salah satu kekuatan media terbesar di India. Reliance telah berjanji untuk menginvestasikan USD 1,4 miliar atau sekitar Rp 22,03 triliun (£ 1,1 miliar) untuk membantu perusahaan bertumbuh.
Advertisement
Mukesh Ambani, yang mendulang kekayaan di industri kimia dan minyak hingga tercatat lebih dari USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.573 triliun menyebutkan kesepakatan itu sebagai era baru di industri hiburan India.
Perseroan berharap transaksi merger yang membutuhkan persetujuan regulator itu akan selesai pada akhir 2024, dan paling lambat awal 2025.
Perusahaan gabungan itu akan memiliki lebih dari 120 saluran, melayani sekitar 750 juta pelanggan di seluruh negara. Viacom18, yang didirikan pada 2007 sebagai kemitraan antara Reliance dan Paramount, sekarang mengoperasikan lebih dari 40 saluran, termasuk MTV, Nickelodeon, dan bahasa Hindi Colors, serta layanan streaming JioCinema.
Tantangan bagi bisnis Disney di India, yang diperoleh perusahaan ketika itu membeli sebagian dari kerajaan Fox Rupert Murdoch pada 2019.
Pada 2022, Reliance mengalahkan Disney untuk hak untuk streaming kompetisi kriket India Premier League yang populer, mengakibatkan penurunan signifikan dalam pelanggan layanan streaming Disney Hotstar.
Upaya Tetap Hadir di India
Jaringan olahraga Star perusahaan juga melaporkan penurunan pelanggan dan sponsor pada tahun yang berakhir September 2023. CEO Disney Bob Iger menyatakan joint venture akan menjaga perusahaan tetap hadir di pasar India yang sangat besar sambil mendapat manfaat dari "pemahaman mendalam Reliance tentang pasar India dan konsumen".
Namun, pembelian itu bernilai Star India kurang dari sepertiga dari nilainya pada 2019, ketika Disney mengakuisisi perusahaan, menurut sumber.
Disney akan memiliki sekitar 37% dari joint venture, yang akan memiliki hak eksklusif untuk mendistribusikan film dan produksi Disney di India. Viacom18 akan memiliki sekitar 47%, dengan Reliance memegang 16% yang tersisa.
India telah muncul sebagai medan perang penting di industri streaming, dengan perusahaan seperti Netflix dan Amazon berinvestasi secara agresif untuk mendapatkan bagian dari apa yang dianggap sebagai pasar yang berkembang pesat. Istri Ambani, Nita Ambani akan menjabat sebagai chairman bisnis baru.
Advertisement
Intip Gaji Bos Disney Bob Iger pada 2023, Nilainya Fantastis
Sebelumnya diberitakan, CEO Disney Bob Iger memperoleh gaji sebesar USD 31,6 juta atau setara Rp. 493, 8 miliar 2023 lalu, menandai peningkatan dari pendapatan tahun sebelumnya.
Melansir CNN Business, Rabu (17/1/2024) penghasilan Bob Iger pada tahun 2023 mencakup gaji pokok sebesar USD 865.385, penghargaan saham sebesar USD 16,1 juta (Rp. 251,7 miliar) penghargaan opsi saham sebesar USD 10 juta (156,3 miliar).
Adapun kompensasi berbasis kinerja sebesar USD 2,1 juta (Rp. 32,8 miliar), dan kompensasi lainnya sebesar USD 2,48 juta (Rp. 38,7 miliar), menurut pernyataan proksi tahunan The Walt Disney Company.
Bob Iger menerima kenaikan gaji yang besar pada tahun 2023, tahun penuh pertamanya kembali memimpin Disney setelah keluar dari masa pensiunnya.
Pada 2022, Bob Iger bahkan menghasilkan total gaji USD 15 juta (Rp.234,4 miliar), menurut pengajuan.
Masa Pensiun
Bob Iger menjabat sebagai CEO Disney dari 2005 hingga 2020, tetapi ia kembali dari masa pensiunnya pada November 2022 untuk menggantikan penggantinya yang dipilih sendiri, Bob Chapek, kurang dari tiga tahun setelah Chapek mengambil alih peran CEO Disney.
Disney Pangkas Pengeluaran
Meskipun Chapek meninggalkan perusahaan hiburan tersebut pada tahun 2022, dia masih mendapat total gaji sebesar USD 9,9 juta (Rp. 154,7 miliar) dari Disney tahun lalu.
Meskipun Bob Iger mendapat gaji jutaan dolar, Disney menghadapi tantangan yang semakin besar dalam setahun terakhir, termasuk serangkaian kegagalan box office, menurunnya jumlah penonton TV linier, dan transisi yang tidak merata ke masa depan streaming.
Pada November, Disney mengatakan akan memangkas pengeluarannya sebesar USD 2 miliar, menambah pengurangan USD 5,5 miliar yang sebelumnya diumumkan sebagai upaya untuk membangun kembali bisnisnya di lingkungan media yang berubah dengan cepat.
Pada laporan pendapatan kuartal keempat perusahaan pada November 2023, Iger memuji kemajuan yang telah dicapai Disney untuk meningkatkan bisnisnya, namun mengatakan masih ada pekerjaan yang harus dilakukan.
Advertisement