Liputan6.com, Jakarta Indonesia mengoperasikan 2.800 penerbangan tambahan untuk musim mudik Lebaran atau Idul Fitri 1445 H. Hal ini diungkapkan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.
"Jumlah pemudik lebih banyak dan okupansi lebih baik," kata Menhub dikutip dari Antara, Senin (8/4/2024).
Baca Juga
Masyarakat urban di Indonesia kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Menurut perkiraan resmi, jumlah pemudik akan meningkat dari 123,8 juta orang yang tercatat pada 2023 atau setara 45,8 persen dari total populasi menjadi 193,6 juta orang pada 2024 atau 71,7 persen dari total populasi Indonesia.
Advertisement
Macet Horor di Pelabuhan Merak Gara-Gara Pemudik Tak Punya Tiket
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi buka suara soal antrean panjang kendaraan di Pelabuhan Merak.
Menhub Budi mengatakan antrean hingga belasan kilometer di Pelabuhan Merak dipicu ketidaktertiban penumpang kapal, khususnya pemudik tidak tertib dalam pembelian tiket perjalanan.
"Kalau di kereta api kan mereka punya tiket, dia datang ke stasiun, 2 jam nunggunya. Kalau ini ada yang belum beli tiket, bahkan jalannya besok pagi, dia datang, maka terjadilah antrean sepanjang lebih dari 10 kilometer," ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun menerapkan sejumlah langkah mitigasi untuk mengurai antrean pemudik sepanjang belasan kilometer di Pelabuhan Merak, Banten, yang berlangsung saat puncak mudik Lebaran 2024.
Menhub mengatakan mitigasi yang dilakukan berupa penambahan kapal cepat hingga larangan bongkar muat kapal.
"Jadi isunya di Merak ini, satu, diharuskan memiliki kapal lebih besar dan lebih cepat. Kedua, memang harus ada tambahan dermaga," katanya.
Kapal Cepat
Ia mengatakan langkah mitigasi berupa operasional kapal tambahan memiliki spesifikasi berkecepatan 20 knot dengan kapasitas tampung penumpang sebanyak di atas 1.000 orang.
"Saya tadi lapor kepada Pak Presiden, dan Presiden tambahin. Kalau kapal katakanlah dengan 15 knot pasti kurang maksimal, atau dengan 500 kurang, jadi mesti kapal besar di atas 1.000 dan mesti di atas 15 knot atau bahkan 20 knot," ujarnya.
Mitigasi lainnya yang juga diterapkan, kata Budi, berupa larangan bagi petugas kapal melakukan bongkar muat barang di dermaga Merak maupun Baukauheni untuk mempercepat waktu perjalanan kapal.
"Kapal itu kalau di Bakauheuni tidak boleh muat, sehingga dia bisa balik dan relatif cepat, dan di sini tidak bongkar jadi cepat menarik penumpang," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti antrean penumpang yang terjadi di Pelabuhan Merak. Ia menginstruksikan otoritas terkait untuk fokus menangani situasi itu.
"Saya melihat secara umum yang perlu penanganan lebih fokus yaitu di Merak," katanya di sela kunjungan ke Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin ini.
Advertisement
Macet di Pelabuhan Merak, Kapolri Imbau Pemudik Tetap Tertib dan Bersabar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menaruh perhatian khusus terhadap kondisi kemacetan yang terjadi di jalur akses masuk Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Hal ini menyusul kemacetan yang terjadi sejak Sabtu malam 6 April 2024 yang mencapai 10 kilometer mulai dari belakang gate tol sampai area pelabuhan untuk penyeberangan.
"Bapak Kapolri telah memerintahkan evaluasi pelaksanaan percepatan arus mudik bersama stakeholder serta pengaturan delaying system, dan penyiapan buffer zone secara optimal serta menjaga ketertibannya," ujar Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangannya, Minggu (7/4/2024).
Selain itu, Trunoyudo juga mengingatkan imbauan dari Kapolri untuk tetap tertib mengantre dan bersabar. Karena petugas gabungan sampai saat ini masih berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk mengurai kemacetan.
"ASDP dan Polri serta stakeholder terkait akan terus memberikan pelayanan pada para pemudik sehingga nyaman, aman, serta mudik ceria penuh makna pada tahun ini," tuturnya.
Data Minggu 7 April 2024
Sementara untuk data hari Minggu 7 April 2024, total kapal yang beroperasi dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni ada 39 kapal dengan 112 perjalanan, jumlah penumpang 116.569 orang, dengan total kendaraan 19.503 Unit.
Lalu, kapal yang beroperasi dari pelabuhan Ciwandan menuju Bakauheni sebanyak 9 kapal dengan 19 perjalanan, jumlah penumpang 34.111 orang, dengan total kendaraan sebanyak 17.243 Unit.
Sedianya Pelabuhan Merak akan diperuntukkan bagi kendaraan roda empat dan bus. Sementara Pelabuhan Ciwandan diperuntukkan bagi kendaraan truk golongan tertentu dan sepeda motor.
Saat ini, banyak dari kendaraan roda empat yang kehabisan tiket penyeberangan banyak yang dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan. Hal ini guna mencegah penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak.
Namun, penjualan tiket hanya akan diperuntukkan bagi pengendara mobil pribadi. Sedangkan untuk bus dan truk sudah tidak bisa lagi melakukan pemesanan tiket di Pelabuhan Ciwandan.
Advertisement