Arus Balik Lebaran, 1.800 Pemudik Belum Pegang Tiket saat Tiba di Pelabuhan

ASDP mencatat bahwa hanya terdapat sekitar 1.800 atau 1,8 persen pengguna jasa yang datang ke pelabuhan dengan kondisi tanpa tiket pada hari kedatangan untuk menyeberang

oleh Septian Deny diperbarui 17 Apr 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2024, 20:00 WIB
Puncak arus Mudik Lebaran 2022 di Pelabuhan Merak Banten
Pemudik saat berada di atas kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (30/4/2022) dini hari. Berdasarkan data PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) cabang Merak, tercatat hingga Jumat (29/4) sebanyak 112.608 orang melakukan perjalanan mudik di Pelabuhan Merak. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengapresiasi atas kepatuhan seluruh pengguna jasa penyeberangan yang telah mempersiapkan perjalanan sejak jauh hari, khususnya membeli tiket ferry secara mandiri via Ferizy ataupun mitra resmi pada periode layanan arus balik Angkutan Lebaran 2024 ini.

"Pada periode Hari Lebaran Rabu (10/4) atau H hingga Minggu (14/4) atau H+3 data kami mencatat bahwa hanya terdapat sekitar 1.800 atau 1,8 persen pengguna jasa yang datang ke pelabuhan dengan kondisi tanpa tiket pada hari kedatangan untuk menyeberang," ungkap Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi dikutip Rabu (17/4/2024).

Menurut Ira, hal ini pencapaian positif dimana arus balik penyeberangan berjalan lancar dan terkendali. "Artinya, secara data akumulatif, pemudik bertiket yang tiba di pelabuhan Bakauheni saat arus balik mencapai 98,2 persen. Bila dibandingkan arus mudik dimana jumlah tidak bertiket mencapai 32 persen atau sekitar 19.000 kendaraan," tuturnya menyebutkan.

Selain itu, lanjut Ira, untuk mendukung kelancaran layanan arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera menuju Jawa diperlukan kesadaran kolektif khususnya pengguna jasa pada saat peak season seperti saat puncak arus mudik maupun balik. "Pencapaian pada arus balik Lebaran ini luar biasa, dimana sosialisasi massif kami direspon positif oleh pengguna jasa yang patuh untuk membeli tiket maksimal H-1 keberangkatan dan tiba di pelabuhan sesuai jadwal," tegasnya lagi.

Selain itu, konsistensi penerapan sistem penundaan (delaying system) melalui penyediaan titik zona penyangga (buffer zone) di rest area juga menjadi key success dalam kelancaran arus balik sebagai upaya menyeimbangkan antara kapasitas pelabuhan yang tersedia dengan jumlah kendaraan yang masuk ke dalam pelabuhan.

Apresiasi dalam penerapan delaying system juga diberikan kepada jajaran Polda Lampung yang telah menetapkan tiga kategori yakni hijau, kuning dan merah. Dimana pelaksanaan delaying system ini diterapkan jika kendaraan sudah melebihi jumlah kapasitas, dan akan dimaksimalkan pada puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada 13-16 April 2024.

"Delaying system ini secara optimal dengan memperhitungkan secara detail dari jumlah kendaraan yang akan kembali, kapasitas dan jumlah kapal, waktu tempuh dan bongkar muat, kapasitas rest area dan buffer zone di jalan lintas serta fasilitas pendukungnya," kata Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika beberapa waktu lalu.

 

Kepadatan Kendaraan

Antrean Kendaraan Pemudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. (PT ASDP Indonesia Ferry).
Antrean Kendaraan Pemudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. (PT ASDP Indonesia Ferry).

Dijelaskan dia, kategori tersebut akan diterapkan secara bertahap dengan situasi kepadatan kendaraan. Kategori hijau berarti dalam kategori normal, kategori kuning ini apabila antrian sudah 1 kilometer dari pintu gerbang pelabuhan.

"Delaying system diterapkan dengan mengaktifkan 5 rest area dan 4 buffer zone yang ada di lintas tengah maupun lintas timur. Kemudian, kategori merah apabila antrian sudah 4 kilometer menjelang pintu gerbang, jadi ini semua rest area dan buffer zone kita aktifkan bersama. Kontigensi yang lain juga sudah kita siapkan," papar Helmy.

Selama arus balik Lebaran, rest area yang disiapkan menuju Pelabuhan Bakauheni mulai dari Rest Area KM.87B, KM.67B, KM.49B, KM.33B, KM.20B, Jalur Arteri Gayam, Kantor Lama Balai Karantian Pertanian, RM Gunung Jati, dll.

Sudah 79 Persen Pemudik kembali ke JawaSementara itu, Posko Data Bakauheni pada H+5 mencatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 38 unit kapal. Adapun realisasi total penumpang sejumlah 110.483 orang telah menyeberang pada H+5, diikuti kendaraan roda dua sebanyak 9.181 unit, kendaraan roda empat sebanyak 13.207 unit, dan total produksi seluruh kendaraan pada H+5 sebanyak 24.847 unit.

Secara akumulatif realisasi penumpang yang telah kembali ke Pulau Jawa dari Sumatera mulai tanggal 11 April 2024 hingga 16 April 2024 (HH s/d H+5) adalah sebanyak 656.622 orang atau mencapai 79% bila dibandingkan jumlah penumpang yang berangkat dari Pulau Jawa pada arus mudik (H-7 s/d H) sebanyak 835.718 orang.

Diikuti kendaraan roda dua yang telah kembali ke Jawa sebanyak 65.946 unit atau mencapai 85% dibandingkan jumlah kendaraan roda dua yang pada berangkat dari Pulau Jawa pada periode mudik sebanyak 77.573 unit kendaraan.

 

Kendaraan Roda 4

Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Merak
Menurut Dirut PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, puncak arus mudik lebaran di Pelabuhan Merak dan Ciwandan diprediksi Selasa (18/4) malam hingga Rabu (19/4) dini hari dengan data jumlah penumpang hingga pukul 06.00 WIB mencapai 106.637 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sedangkan kendaraan roda empat yang telah kembali ke Jawa sebanyak 79.896 unit atau mencapai 80% dibandingkan jumlah roda empat yang berangkat dari Pulau Jawa pada arus mudik sebanyak 100.087 unit kendaraan.

Sehingga total seluruh kendaraan secara akumulatif yang telah kembali dari Sumatera ke Pulau Jawa pada HH s/d H+5 sebanyak 154.008 unit atau mencapai 78% dibandingkan jumlah kendaraan yang berangkat dari Pulau Jawa saat arus mudik sebanyak 196.287 unit kendaraan.

Selanjutnya, jumlah kapal yang beroperasi penyeberangan rute Panjang - Ciwandan terdapat 3 unit kapal dengan total pelayanan mencapai 14 trip. Secara akumulatif, Pelabuhan Panjang menuju Ciwandan melayani penumpang dengan jumlah 6.836 orang dengan total jumlah 3.144 unit kendaraan, dengan komposisi sebanyak 2.957 unit roda dua dan 187 unit roda empat.

Sebaliknya, arus balik dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak mencatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 36 unit kapal. Adapun realisasi total penumpang sejumlah 53.183 orang telah menyeberang, diikuti oleh kendaraan roda dua sebanyak 1.354 unit, kendaraan roda empat sebanyak 6.970 unit, dan dengan total produksi Kendaraan seluruh kendaraan pada H+5 sebanyak 10.632 unit.

Secara akumulatif realisasi produksi penumpang yang telah kembali ke Pulau Sumatera dari Jawa mulai dari 11 April 2024 atau HH hingga 16 April 2024 atau H+5 sebanyak 305.417 orang atau mencapai 88% bila dibandingkan jumlah penumpang yang berangkat dari Pulau Sumatera pada arus mudik (H-7 s/d H) sebanyak 345.536 orang.

Diikuti kendaraan roda dua yang telah kembali ke Sumatera sebanyak 15.249 unit atau mencapai 248% dibandingkan jumlah kendaraan roda dua yang pada berangkat dari Pulau Sumatera pada periode mudik sebanyak 6.148 unit kendaraan. Dan kendaraan roda empat yang telah kembali ke Sumatera sebanyak 38.806 unit atau mencapai 94% dibandingkan jumlah roda empat yang berangkat dari Pulau Sumatera pada arus mudik sebanyak 41.337 unit kendaraan.

Sehingga total seluruh kendaraan secara akumulatif yang telah kembali dari Jawa ke Pulau Sumatera mulai tanggal 11 April 2024 s/d 16 April 2024 (HH s/d H+5) sebanyak 60.731 unit atau mencapai 94% dibandingkan jumlah kendaraan yang berangkat dari Pulau Sumatera saat arus mudik sebanyak 64.299 unit kendaraan.

 

Infografis Mudik Lebaran 2024, Potensi Pergerakan 193,6 Juta Orang. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Mudik Lebaran 2024, Potensi Pergerakan 193,6 Juta Orang. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya