Liputan6.com, Jakarta Perusahaan mobil listrik ternama Amerika Serikat, Tesla mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 285 karyawannya di negara bagian New York.
Mengutip CNBC International, Kamis (18/4/2024) PHK di Tesla merupakan bagian dari restrukturisasi yang lebih luas, menurut pemberitahuan WARN yang diajukan di negara bagian tersebut.
Baca Juga
Diketahui, sebagian besar karyawan Tesla bekerja di pabrik perusahaan di Buffalo dan karyawan lainnya sejumlah gerai dan pusat layanan di area tersebut.
Advertisement
Awal pekan ini, CEO Tesla Elon Musk mengirimkan memo ke seluruh perusahaan yang mengatakan bahwa pembuat mobil listrik tersebut akan mengurangi lebih dari 10% tenaga kerja globalnya.
Alasan Tesla
Hanya sedikit rincian yang dibagikan oleh Tesla tentang PHK selain bocoran memo yang mengatakan bahwa pengurangan tenaga kerja akan “membantu, mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya.”
PHK yang diungkapkan di Buffalo mencakup pengurangan 14% jumlah karyawan di New York.
Akuisisi SolarCity
Pada tahun 2017, Tesla mengambil alih pabrik di Buffalo setelah mereka menyelesaikan akuisisi instalasi tenaga surya SolarCity senilai USD 2,6 miliar.
Akuisisi SolarCity oleh Tesla dikritik secara luas sebagai dana talangan bagi bisnis tenaga surya yang sedang sakit dan memiliki hubungan erat dengan CEO dan dewan direksi Tesla.
Elon Musk mendanai dan ikut mendirikan SolarCity bersama sepupunya, Lyndon dan Peter Rive, dan menjabat sebagai ketua di perusahaan.
Perusahaan Musk lainnya, seperti SpaceX, telah membeli obligasi SolarCity dan jika perusahaan tersebut bangkrut, mereka juga akan kehilangan investasinya.
Advertisement