Jalan Tol IKN Segmen 5A Bakal Rampung Sebelum 17 Agustus 2024

PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah mengebut pembangunan jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN) Segmen 5A. Jalan tol yang menyambungkan Balikpapan-IKN itu ditarget rampung Agustus 2024 ini.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 31 Mei 2024, 11:45 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2024, 11:45 WIB
PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah mengebut pembangunan jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN) Segmen 5A.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah mengebut pembangunan jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN) Segmen 5A. Jalan tol yang menyambungkan Balikpapan-IKN itu ditarget rampung Agustus 2024 ini. (Dok. Waskita Karya)

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah mengebut pembangunan jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN) Segmen 5A. Jalan tol yang menyambungkan Balikpapan-IKN itu ditarget rampung Agustus 2024 ini.

SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita mengatakan pembangunan proyek tol tersebut sudah mencapai 83,57 persen. Capaian itu tercatat usah ada percepatan dari rencana sebelumnya.

“Perseroan berkomitmen untuk menyelesaikan salah satu bagian pembangunan infrastruktur konektivitas yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan dapat digunakan untuk mobilitas penyeleggaraan HUT ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024," ujar Ermy dalam keterangannya, Jumat (31/5/2024).

"Jalan tol ini dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan antara IKN dan Balikpapan hingga 45 menit dengan jarak 57km,” sambungnya.

Dia menjelaskan, tim proyek Jalan Tol IKN Segmen 5A melakukan pengembangan inovasi dari sisi QHSE, teknik maupun digitalisasi. Tujuannya membuat pekerjaan menjadi lebih efektif, efisien, dan tentunya tepat mutu.

Pertama, tim proyek melakukan inovasi dengan mengembangkan Sistem Penakar Hujan Otomatis yang mudah dibaca dan diakses via internet. Manfaatnya untuk mengukur curah hujan dengan mempertimbangkan faktor-faktor keselamatan saat melakukan pekerjaan lapangan yang dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan.

Kedua, tim proyek melakukan optimalisasi pengambilan data fotogrametri dengan drone PPK (Post Processing Kinematic) DJI Mavic 3E. PPK adalah salah satu metode pengamatan dalam GNSS (Global Navigation Satelite System) / base station dimana titik dan alatnya bergerak sesuai dengan area pengukuran.

"PPK memiliki keunggulan karena tidak memerlukan koneksi radio real-time ke pesawat dari base station sehingga penyimpanan data lebih cepat dan mudah," urainya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Teknik Lainnya

PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah mengebut pembangunan jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN) Segmen 5A.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah mengebut pembangunan jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN) Segmen 5A. Jalan tol yang menyambungkan Balikpapan-IKN itu ditarget rampung Agustus 2024 ini. (Dok. Waskita Karya)

Ketiga, tim proyek melakukan konsep intelligent compaction untuk proses pemadatan dasar tanah. Tujuannya memperoleh data di seluruh luas area yang dipadatkan sesuai dengan model yang telah direncanakan melalui BIM sehingga waktu pekerjaan menjadi lebih optimal.

BIM membuat proses pekerjaan pada proyek menjadi lebih mudah mulai dari pembuatan gambar kerja, review desain, mapping progress, sequence pekerjaan, quantity take off dan cost estimate, hingga koordinasi dengan pihak yang terlibat pada proses pembangunan proyek baik itu pemberi tugas, kontraktor, maupun konsultan. Selain itu, dengan adanya sistem data berbasis cloud maka seluruh proses kegiatan proyek dapat terekam dan tersimpan dengan baik juga dapat diakses secara realtime kapanpun dan dimanapun.

“Waskita terus berkomitmen untuk menjalankan program transformasi melalui pengembangan inovasi digitalisasi baik dari sisi operasional maupun proyek. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung proses bisnis yang efektif, efisien dan transparan serta sebagai bentuk peningkatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik,” tutur Ermy.

Sebagai informasi Saat ini Perseroan mengerjakan 12 proyek IKN dengan total nilai kontrak mencapai Rp 13,6 triliun. Sementara itu untuk porsi Waskita sendiri sebesar Rp7,5 triliun.

Diantaranya, Jalan Akses Lingkar Sepaku Seksi 4, Jalan Tol IKN Segmen 5A, Gedung Sekretariat Negara, Gedung Kemenko 3, Gedung Kemenko 4, IPAL 1,2,3 IKN, Jalan Feeder kawasan KIPP IKN, Rumah Susun ASN, Jalan Nasional IKN Seksi 6C-1 dan Multi-Utility Tunnel-01 (MUT), Jalan Tol Segmen 3B-2 dan Jalan Akses Bandara VVIP IKN.


Kereta Bandara IKN Target Rampung 2030

Listrik di IKN
PLN berhasil menyelesaikan tiga pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di IKN Nusantara.

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menjalankan kajian proyek transportasi Kereta Cepat Bandara di IKN. Kereta ini akan menghubungkan Bandara Sepinggan Balikpapan dengan IKN.

Selain itu, Otorita IKN dan Kemenhub juga tengah melakukan kajian pembangunan jalur kereta regional. Jalur ini akan menghubungkan IKN dengan sejumlah kota besar lainnya di Kalimantan seperti Balikpapan dan Samarinda.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim menjelaskan, Otorita IKN menargetkan untuk kereta bandara IKN bisa selesai dibangun 2030 dan konstruksi kereta regional ditargetkan bisa dimulai setelah 2035.

"Jalur kereta kita siapkan baik itu yang dari kereta bandara yang menghubungkan Bandara Sepinggan Balikpapan dengan IKN maupun jalur kereta regional yang menghubungkan IKN, Balikpapan, Samarinda dan wilayah-wilayah sekitarnya," ujar Silvia Halim dikutip dari Antara, Kamis (30/5/2024).

 

 


Kereta Regional

Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan. Foto: IKN.go.id
Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan. Foto: IKN.go.id

Silvia menambahkan bahwa kereta Bandara Sepinggan-IKN ditargetkan pembangunannya dapat selesai pada 2030.

"Untuk kereta yang menghubungkan Bandara Sepinggan Balikpapan - IKN justru yang lebih dahulu dibangun, karena memang ini diekspektasikan untuk bisa selesai pada Tahun 2030," katanya.

Sedangkan untuk jalur kereta regional yang menghubungkan IKN, Samarinda, Balikpapan dan area-area sekitarnya saat ini sedang dalam proses tahap studi di mana rencana jalurnya masih dalam studi awal, dan nantinya perlu dilakukan studi lebih lanjut dalam bentuk feasibility study maupun basic engineering design sebelum bisa diimplementasikan.

"Dan tentu saja implementasinya kita akan melihat sesuai dengan perkembangan kota IKN. Pada tahap awal tentu saja kita belum ekspektasikan untuk dibangun, karena berdasarkan rencana induk kita ekspektasikan mungkin mulai dibangun setelah 2035 untuk kereta regional," kata Silvia.

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya