Ini Bocoran Subsidi Jokowi yang Mau Dilanjutkan Prabowo-Gibran

Beberapa program subsidi yang sudah berjalan dan nakan dilanjutkan diantaranya subsidi energi yang mencakup subsidi BBM dan subsidi listrik, serta subsidi pupuk. Kemudian, ada subsidi kredit UMKM.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 25 Jun 2024, 20:15 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2024, 20:15 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo alias Jokowi ditanyai ihwal kritik yang dilayangakan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal subsidi mobil listrik untuk mengatasi polusi udara. (Foto:Liputan6/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah merumuskan sejumlah kebijakan belanja subsidi dalam Rancangan APBN 2025. Artinya, beberapa subsidi masih akan dilanjutkan di masa perdana Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengusulkan agar belanja subsidi turut difokuskan pada stabilisasi harga di masyarakat. Bisa dibilang, subsidi akan menyasar langsung kepada dampak di masyarakat.

"Untuk pengelolaan subsidi kami mengusulkan untuk kita memfokuskan diri pada stabilisasi harga dan menjaga daya beli masyarakat, serta utk mendukung UMKM dan petani," kata Isa dalam Rapat Panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat pada RAPBN 2025 dengan Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Beberapa program subsidi yang sudah berjalan dan nakan dilanjutkan diantaranya subsidi energi yang mencakup subsidi BBM dan subsidi listrik, serta subsidi pupuk. Kemudian, ada subsidi kredit UMKM.

Meski begitu, dia melihat perlu adanya efisiensi dalam penyaluran subsidi tersebut. Misalnya, dengan memperbaiki target penerima subsidi.

"Tapi dari berbagai program tersebut kita menyadari masih terdapat ruang yang sangat luas untuk kita lakukan efisiensi antara lain dengan memperbaiki sasaran yang kita lakukan dengan program tersebut," tuturnya.

Salah satu yang jadi perhatiannya adalah validitas dari data masyarakat penerima subsidi. Dia berharap, tahun depan sudah ada data yang mumpuni sebagai rujukannya.

"Kemarin pemerintah sudah launch penggunaan register sosial ekonomi untuk ketepatan pensasaran berbagai program, dimulai program subsidi dan lain-lain dan bisa diperluas sesuai tingkat kematangan dari penggunaan data tersebut" urainya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Subsidi LPG dan BBM

Pertamina mengajak masyarakat untuk mengapresiasi pemerintah yang terus melindungi daya beli dengan menyediakan BBM Bersubsidi, yaitu JBT Solar dan JBKP Pertalite. (Dok Pertamina)
Pertamina mengajak masyarakat untuk mengapresiasi pemerintah yang terus melindungi daya beli dengan menyediakan BBM Bersubsidi, yaitu JBT Solar dan JBKP Pertalite. (Dok Pertamina)

Lebih lanjut, Isa menyoroti soal fluktuasi harga energi, diantaranya yang berpengaruh pada harga BBM dan LPG bersubsidi 3 kilogram. Menurutnya, perlu ada perbaikan penyaluran subsidi agar lebih tepat sasaran.

"LPG, solar masih (diberikan) secara terbuka, ini perlu menjadi perhatian, kalau kita bisa perbaiki sehingga lebih tepat sasaran, ini bisa jadi area untuk efisiensi yang kita upayakan," kata dia.

Pada saat yang sama, Isa menuturkan perlu adanya peralihan kepada energi yang lebih ramah lingkungan. Meski diakui perlu ada alokasi tambahan anggaran, dia menyebut perlu dilihat sevata manfaat kedepannya.

 


Subsidi Bunga

Pemerintah untuk Subsidi Bunga KUR tahun 2024 sebesar Rp47 Triliun Lebih
Pemutakhiran Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sejalan dengan upaya optimalisasi penyaluran KUR. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian, anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati itu juga mengusulkan tetap memasukkan subsidi pupuk, subsidi transportasi publik, hingga subsidi bunga kredit.

"Kami sampaikan yang menjadi subsidi saat ini biasanya pupuk yang paling besar, PSO terutama untuk transportasi publik, subsidi bunga kredit program untuk UMKM dan sebagainya, dan subsidi pajak biasanya untuk insentif pertumbuhan industri baru," urai dia.

Dia mengatakan subsidi bunga kredit perlu dipertahankan. Tapi kembali lagi pada sasaran daripada penyaluran subsidinya.

"Namun dalam ketepatan sasaran dan modelnya kemudian tidak buat orang jadi manja terlena akan bantuan subsidi ini. Mungkin perlu kita perbaiki sehingga kita bisa memastikan penggunaan subsidi bisa efektif dan efisien sehingga kita bisa kemudian melakukan berbagai efisiensi untuk digunakan pada kegiatan yang lain," pungkasnya.

Infografis Rencana Pembatasan Pembelian Elpiji 3 Kg Bersubsidi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rencana Pembatasan Pembelian Elpiji 3 Kg Bersubsidi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya