Liputan6.com, Jakarta PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 2 triliun untuk pengerjaan jalan tol yang menyambung ke Yogyakarta. Diantaranya, jalan tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen.
Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson menyampaikan kedua proyek itu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Angka PMN yang diajukan adalah sebesar Rp 2.096 miliar.
"Usulan tambahan PMN sebesar Rp 2.096 miliar (Rp 2,09 triliun) ini diperuntukan juga kedua proyek yang tadi disebutkan di atas, Jogja-Solo dan Jogja-Bawen," kata Entus dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (8/7/2024).
Pembagian PMN
Penggunaan PMN 2025 ini dibagi menjadi Rp 1,92 triliun untuk proyek Tol Solo-Jogja dan Rp 173 miliar untuk tol Jogja-Bawen. Selain dana PMN, ada dana lainnya yang dikucurkan Adhi Karya.
Advertisement
Dia mengatakan, kebutuhan PMN dari anggaran tahun 2025 ini karena adanya perubahan porsi kepemilikan dalam pengerjaan proyek tol yang membentang dari Solo-Yogyakarta-Kulonprogo. Perusahaan berkode saham ADHI itu memiliki porsi 47,18 persen, dari sebelumnya 24 persen.
Perubahan porsi ini terjadi lantaran 2 perusahaan swasta, PT Gama Group dan PT Dayamulia Turangga mundur dari proyek itu karena alasan kondisi keuangan. Sisa porsi kepemilikan dikempit oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 52,82 persen.
Atas perubahan ini, kebutuhan ekuitas Adhi Karya meningkat jadi Rp 3,89 triliun dengan penggunaan PMN 2025 sebesar Rp 1,92 triliun.
"Karena ada perubahan porsi, kebutuhan equity Adhi menjadi sebesar Rp 3,89 (triliun) dan dipenuhi dari PMN tahun 2022 sebesar Rp 1,4 (triliun) dan usulan yang saat ini sebesar Rp 1.923 miliar dan dana lainnya sebesar Rp 566 miliar," jelasnya.
Â
Tol Yogyakarta-Bawen
Sementara itu, Entus mengatakan, ada kenaikan biaya konstruksi juga di pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen. Semula dicatatkan Rp 14,2 triliun dan meningkat ke Rp 18,3 triliun sebagai upaya menjaga cagar budaya seperti Selokan Mataram dan situs penting lainnya.
Kemudian, peningkatan saham ADHI dari 12,5 persen ke 13,16 persen akibat pemegang saham lainnya tidak melakukan setoran modal di tahun 2022 lalu.
Dia mencatat, kebutuhan modal untuk proyek tol Jogja-Bawen sebesar Rp 726 miliar dan dana PMN 2022 sebesar Rp 390 miliar. Lalu, ada usulan Rp 173 miliar dari PMN 2025.
"Kebutuhan equity setelah perubahan menjadi Rp 726 miliar dan pemenuhan dari PMN 2022 sebesar Rp 390 (miliar) usulan PMN tahun 2025 sebesar Rp 173 (miliar), kemudian dari dana internal dana lainnya sebesar Rp 173 miliar," urainya.
"Sehingga total PMN yang saat ini kami ajukan adalah Rp 2.096 miliar," pungkas Entus.
Advertisement