Percepat Restorasi, Pengelola Tambang Emas Martabe Tanam 3.310 Bibit sepanjang Juni 2024

Di bidang pembibitan tanaman, Pengelola Tambang Emas Martabe telah memperluas Nursery menjadi 6.000 meter persegi, dua kali lipat dari luas awal.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Jul 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2024, 14:30 WIB
Pengelola Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources, memperluas fasilitas pembibitan tanaman (Nursery) menjadi 6.000 meter persegi, salah satunya untuk mendukung kegiatan reklamasi pascatambang. (Dok: PTAR).
Pengelola Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources, memperluas fasilitas pembibitan tanaman (Nursery) menjadi 6.000 meter persegi, salah satunya untuk mendukung kegiatan reklamasi pascatambang. (Dok: PTAR).

Liputan6.com, Jakarta - PT Agincourt Resources menanam 3.310 bibit pohon sepanjang Juni 2024 dan memperluas area fasilitas pembibitan tanaman (Nursery) menjadi 6.000 meter persegi, dua kali lipat dari luas sebelumnya. Langkah pengelola Tambang Emas Martabe ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.

General Manager Operations PT Agincourt Resources Rahmat Lubis mengatakan, perusahaan menjalankan program mempercepat restorasi lahan yang terdegradasi. Langkah ini seirama dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, yakni "Restorasi Lahan, Penggurunan, dan Ketahanan terhadap Kekeringan". 

“Kami menjalankan aksi nyata yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Inisiatif-inisiatif kami dalam melestarikan alam tidak hanya sebagai tanggung jawab sosial, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang dalam masa depan yang berkelanjutan," tutur Rahmat dalam keterangan tertulis, Rabu (17/7/2024).

Wilayah kerja PT Agincourt Resources (PTAR) di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, tentu telah menjadi bagian komitmen Perusahaan dalam merehabilitasi lahan pascatambang dengan cara melakukan penanaman dan pembibitan tanaman.

Di bidang penanaman, pada Juni 2024 PTAR menanam 1.640 bibit pohon di area reklamasi dan 1.670 bibit pohon di hutan asli. Sepanjang semester I 2024 jumlah bibit yang ditanam di area reklamasi sebanyak 4.567 bibit pohon dan di hutan asli 8.860 bibit pohon. Sementara, total area reklamasi hingga Juni tahun ini mencapai 64,52 hektar.

“Kegiatan reklamasi ini sejalan dengan kewajiban pemegang izin usaha pertambangan (IUP) dalam memenuhi aspek pengelolaan lingkungan pertambangan, reklamasi, serta pascatambang dan pascaoperasi seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2018,” ujar Rahmat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pembibitan

Untuk mendukung proses reklamasi lahan, PT Agincourt Resources membangun laboratorium mikoriza, yang merupakan salah satu fasilitas di Nursery seluas 6.000 meter persegi di dalam area Tambang Emas Martabe. (Dok: PTAR)
Untuk mendukung proses reklamasi lahan, PT Agincourt Resources membangun laboratorium mikoriza, yang merupakan salah satu fasilitas di Nursery seluas 6.000 meter persegi di dalam area Tambang Emas Martabe. (Dok: PTAR)

Di bidang pembibitan tanaman, PTAR telah memperluas Nursery menjadi 6.000 meter persegi, dua kali lipat dari luas awal.

Manager Environmental Agincourt Resources, Mahmud Subagya, mengatakan perluasan Nursery diharapkan dapat mendukung kegiatan riset serta inovasi dalam pengelolaan lingkungan dan keanekaragaman hayati di sekitar Tambang Emas Martabe.

“Selain untuk meningkatkan produksi bibit, kami memperluas Nursery untuk mendukung kegiatan reklamasi pascatambang dan menunjang program keanekaragaman hayati,” katanya.

Perluasan Nursery juga mencakup pembangunan laboratorium mikoriza yang dapat digunakan untuk menganalisis jumlah dan spesies spora dan individu mikoriza dari area reklamasi dan hutan asli. 

“Hasil penelitian tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi rekomendasi yang tepat dalam mendukung proses reklamasi lahan secara optimal. Ditambah lagi, replikasi program dapat menghasilkan pupuk hayati mikoriza yang dapat digunakan di area operasional Martabe dan masyarakat sekitar,” kata Mahmud.

Saban tahun, Nursery memproduksi sekitar 48.000 bibit tanaman lokal. Jenisnya antara lain Torop (Artocarpus elasticus), Simarbaliding (Ixonanthes reticulata), Medang (Litsea elliptica), Pulai (Alstonia scholaris), Kapur Barus (Dryobalanopssp), dan Kruing (Dipterocarpus sp). 

 


Metode Pembibitan

Sejumlah metode pembibitan diterapkan di Nursery. Salah satunya, seed ball yang merupakan bulatan kecil berdiameter 20-30 centimeter berisi tanah pucuk, pupuk kompos, dan biji-biji tanaman.

Benih tanaman tersebut nantinya dilempar ke area hutan alam atau area reklamasi, khususnya untuk keperluan pengayaan tanaman lokal maupun restorasi ekosistem. Selain dilempar langsung, seed ball bisa dijatuhkan menggunakan bantuan helikopter (aeroseedling).

Metode lain yang diterapkan di Nursery PTAR antara lain pengembangan teknologi kultur jaringan, penanaman pillow ball, dan penanaman hydroseeding.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya