Dapat Proyek Kementan Rp5 Miliar Tahun 2022, Prof. Andreas Sempat Membisu Jadi Pengamat

Dwi Andreas sempat langsung bisu jadi pengamat pertanian setelah mendapatkan proyek Rp5 miliar lebih dari Kementan pada tahun 2022.

oleh Iwan Tantomi pada 10 Agu 2024, 14:54 WIB
Diperbarui 10 Agu 2024, 15:04 WIB
Dapat Proyek Kementan Rp5 Miliar Tahun 2022, Prof. Andreas Sempat Membisu Jadi Pengamat
Credit: Kementan

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini pengamat politik dan kebijakan publik dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan Publik (PKPK) Saiful, Sabtu (10/8/2024) menilai Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas sempat langsung bisu jadi pengamat pertanian setelah mendapatkan proyek Rp5 miliar lebih dari Kementan pada tahun 2022.

“Kontrak proyek miliaran rupiah itu untuk pemetaan komoditas hortikultura bersama Dirjen Hortikultura Kementan,” kata Saiful.

Menariknya, di tahun 2023, Andreas kembali berhasil meneken kontrak untuk proyek Swakelola Pengembangan Lahan Pertanian Produktif bersama Direktorat Perlindungan dan Penyediaan Lahan Kementan.

Sempat Batal Kerjasama dengan Kementan

Sebelumnya, pada tahun 2017, Andreas yang menjabat sebagai Ketua AB2TI mengadakan kerjasama proyek dengan BB Padi Kementan dalam rangka pemuliaan varietas dan produksi benih padi. Namun Kepala Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian BB Padi Kementan, Suprihanto membeberkan kerjasama yang akhirnya dihentikan.

Alasannya, karena tidak sesuai dengan tujuannya, yaitu melepas varietas padi milik AB2TI yang bersifat spesifik lokasi, berdaya hasil tinggi dan layak diusulkan untuk dilepas menjadi varietas unggul nasional. Kegiatan tersebut direncanakan berlangsung selama tiga tahun sampai 2019.

Pembatalan kerjasama dengan AB2TI itu, karena mereka mengabaikan beberapa tahapan pelepasan varietas. Pembatalan tersebut berdasarkan hasil evaluasi akhir tahun 2017, menunjukkan AB2TI tidak memahami prosedur dan kaidah standar pelepasan varietas. Ditemukan beberapa hal yang menyalahi prosedur baku.

Melakukan Kritik agar Dilirik

Saiful mengatakan, dengan mengungkap berbagai dokumen terkait sepak terjangnya di sektor pertanian, model kritik Andreas ini merupakan motif seorang pencari kerja yang bersembunyi di balik kata-kata ilmiah.

"Ini kan motif lama, bagaimana melemparkan kritik dengan tujuan mendapat proyek. Memanfaatkan kepakaran untuk mendapatkan keuntungan," kata Saiful.

Saiful tak ingin berkomentar banyak terkait apa motif di balik tudingan Andreas ini. Namun dia mengatakan bahwa dalam mengejar sebuah proyek, siapa pun dia, salah satu jurus yang lazim dipakai adalah melakukan kritik agar dilirik.

"Ya itu biasalah bagi para pengejar proyek-proyek besar di lembaga pemerintahan. Dengan terlibatnya Andreas dalam begitu banyak proyek Kementan, secara langsung menjadi alat ukur bagaimana kerja Andreas yang setelah dievaluasi tidak berkontribusi apa-apa, malah dihentikan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya