Bank Mandiri Jadi Leader Pasar Pembiayaan Hijau di Indonesia per Juni 2024

Bank Mandiri sukses memimpin pasar pembiayaan hijau di Indonesia di Bulan Juni 2024.

oleh Fachri pada 14 Agu 2024, 11:30 WIB
Diperbarui 14 Agu 2024, 11:27 WIB
Bank Mandiri.
Gedung Bank Mandiri. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri sukses memimpin pasar pembiayaan hijau di Indonesia di Bulan Juni 2024. Pasalnya, hingga akhir Juni 2024, total portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah mencapai Rp278 triliun atau meningkat 14,7% secara year-on-year (YoY).

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, mengatakan, capaian yang tumbuh signifikan ini tak lepas dari komitmen Bank Mandiri dalam bertransisi menuju praktik bisnis yang berkelanjutan.

“Dalam mendorong transisi nasabah menuju ekonomi rendah karbon, Bank Mandiri berinovasi dalam mengeluarkan beberapa pendanaan produk finansial berkelanjutan untuk berbagai segmen yang berbeda dan pada segmen wholesale kami memiliki produk, seperti Sustainability-Linked Loan dan Corporate-in-Transition Financing,” katanya.

Sedangkan, pada segmen ritel, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan kepada UMKM, Kendaraan Berbasis Listrik, maupun KPR Hijau dengan total pembiayaan Rp 127 triliun. Ditambah lagi, Bank Mandiri turut memperluas jangkauan kepada masyarakat yang kurang terlayani dengan menyediakan access to finance melalui berbagai media digital.

Sementara itu, lewat aplikasi Livin merchant, Bank Mandiri memperluas jangkauan terhadap UMKM. Sampai dengan Juni 2024, Livin’ Merchant telah digunakan oleh 2 juta pelaku UMKM, di mana 60% pengguna tersebar pada area non-urban di seluruh Indonesia.

Tidak hanya itu, kami juga berkolaborasi dengan berbagai fintech agar tetap mampu memberikan pinjaman kepada masyarakat yang masuk dalam kategori un-bankable dengan total pencairan sebesar Rp548 miliar per Juni 2024.

 

Terapkan Client-Centered Approach

Bank Mandiri
Bank Mandiri/Istimewa.

Alexandra mengungkapkan, portofolio berkelanjutan di Bank Mandiri menerapkan client-centered approach. Ia menyebut, hal itu membentuk ESG Center for Clients yang menyediakan fungsi ESG advisory untuk nasabah dan sebagai inkubator untuk meningkatkan capability ESG Expertise kepada Relationship Manager.

"Dengan demikian fungsi ini dapat menjadi akselerator untuk nasabah dengan memberikan solusi, konsultasi terkait ESG, dan bagaimana nasabah bisa bersama-sama melakukan transisi ke arah bisnis yang lebih rendah karbon," ungkapnya.

Alexanra juga mengatakan, hasil dari komitmen Bank Mandiri terhadap keberlanjutan tercermin pada kenaikan skor ESG Rating oleh MSCI yang menjadi BBB dari sebelumnya BB.

"Peningkatan ini antara lain didorong oleh penguatan kebijakan perkreditan pada sektor dengan emisi tinggi, penguatan keamanan data, peningkatan skor corporate behavior dari penyempurnaan disclosure, dan pertumbuhan pembiayaan kepada UMKM," katanya.

Sebagai informasi, dari total portofolio berkelanjutan yang dicapai Bank Mandiri terdiri dari portofolio hijau yang naik 20,4% secara YoY menjadi Rp139 triliun dan portofolio sosial yang naik 9,5% secara YoY menjadi Rp139 triliun.

Pendorong utama dari pertumbuhan dari portofolio hijau berasal dari Green Building, Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) Hayati, Energi Terbarukan, serta Produk Ramah Lingkungan.

Adapun pinjaman kredit yang disalurkan untuk pengelolaan SDA hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan mencapai Rp108,7 triliun atau tumbuh 13,6% YoY. Ditambah lagi, dukungan Bank Mandiri untuk pembiayaan kategori energi terbarukan mencapai Rp10,1 triliun yang juga tumbuh sebesar 13,6%.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya