Pidato Nota Keuangan, Jokowi Janji Pemerintah Tetap Obral Insentif

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan meningkatkan produk-produk bernilai tambah tinggi. Sebagai penopangnya, akan diberikan sejumlah insentif.

oleh Arief Rahman H diperbarui 16 Agu 2024, 15:20 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2024, 15:20 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pidato di sidang tahunan MPR, Jumat, (16/8/2024).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pidato di sidang tahunan MPR, Jumat, (16/8/2024).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan meningkatkan produk-produk bernilai tambah tinggi. Sebagai penopangnya, akan diberikan sejumlah insentif.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidato penyampaian Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN 2024 dan Nota Keuangan.

RUU APBN perdana Presiden Terpilih Prabowo Subianto ini diarahkan untuk meningkatkan produk bernilai tambah tinggi. Ini diketahui mengarah pada kebijakan hilirisasi.

Jokowi menjanjikan adanya insentif yang diberikan dalam rangka mendorong hal tersebut. Pada saat yang sama, turut menjaga kemampuan fiskal negara.

"Pemerintah akan terus mengupayakan peningkatan produk-produk yang bernilai tambah tinggi yang berorientasi ekspor, yang didukung oleh insentif fiskal yang kompetitif dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal," kata Jokowi, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Dia mengatakan, bauran fiskal dan moneter akan turut dijaga untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Diketahui, target ekonomi dibidik sebesar 5,2 persen pada 2025, tahun depan.

"Bauran antara fiskal, moneter, dan sektor keuangan akan dijaga untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan," tegas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya