Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan asuransi bukan untuk mencari untung, melainkan sebagai proteksi. Menurutnya, orientasi cari untung ini yang jadi kasus pada asuransi Jiwasraya.
Arya mencatat, besaran fraud dari kasus Jiwasraya mencapai Rp 50 triliun. Penyebabnya, ada penanganan asuransi yang dijalankan tak semestinya.
Baca Juga
"Jadi kita kembali lagi flashback ke belakang, bahwa karena asuransi ini ditangani dengan tidak benar, menawarkan bunga-bunga yang tidak layak, enggak lazim, imbal balik yang enggak lazim, makanya terjadi fraud seperti ini," kata Arya di Kementerian BUMN, dikutip Jumat (23/8/2024).
Advertisement
Dia mengatakan, salah satu penyehatannya melalui restrukturisasi, termasuk pengalihan polis dari Jiwasraya ke IFG Life. Menurutnya, proses bisnis asuransi akan dijalankan sesuai ketentuan di IFG Life tersebut.
Â
"Ini kita sekarang dengan ada IFG Life ini, kita, Pak Erick ini mendorong memang penyehatan dari industri asuransi juga, dikembalikan kepada fungsi asuransi yang sebenar-benarnya. Sehingga kayak IFG Life ya dia memang fokus di Life-nya," katanya.
Â
Melalui IFG Life, proses bisnis BUMN asuransi dijalankan sebagaimana mestinya dengan tidak berorientasi pada keuntungan.
"Jadi orang cari asuransi buat proteksi, bukan cari untung. Itu dulu orang cari asuransi, cari untung, itu yang membuat industri asuransi Indonesia jadi gak sehat, investasi itu ya saham, emas, obligasi, atau SUN atau apa, bukan asuransi," tegas dia.
Arya bilang, penyehatan bisnis asuransi termasuk dengan melakukan likuidasi di Jiwasraya. Selanjutnya, penjaminan polis dilakukan oleh IFG Life.
"Asuransi itu protect, bukan cari untung. Jadi kita berharap dengan seperti ini maka asuransi kita akan sehat, ambilah pengalaman dari kegagalan-kegagalan asuransi yang ada. Makanya kita bubarkan Jiwasraya, kita gantikan dengan IFG Life ini biar kembali kepada bisnis yang sebenar-benarnya," jelas dia.
Â
Erick Thohir Mau Bubarkan Jiwasraya Dalam Waktu Dekat
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir akan membubarkan Jiwasraya dalam waktu dekat. Menyusul proses restrukturisasi yang hampir rampung dengan pengalihan polis ke IFG Life.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pembubaran Jiwasraya telah sesuai dengan pedoman Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (PJK) dan rencana penyehatan keuangan (RPK) yang sudah disetorkan.
"Karena sudah mau selesai ya, sudah mau selesai akhirnya, sudah habis, sudah final lah ya. Maka sesuai dengan POJK dan RPK, maka dengan ini Jiwasraya akan dibubarkan," kata Arya, ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (22/8/2024).
Dia mengatakan, pembubaran Jiwasraya akan diproses dalam waktu dekat. Meski, dia tidak merinci kapan Jiwasraya akan ditutup penuh.
"Proses pembubaran sesuai dengan POJK. Jadi setelah berhasil sehampir semua di-restrukturisasi, ya ini akan dibubarkan. Itu konsekuensi ya. Sesuai RPK ya, jadi dalam waktu dekat lah ya," ungkap Arya.
Â
Advertisement
Mayoritas Sepakat Restrukturisasi
Arya menjelaskan, mayoritas pemegang polis Jiwasraya sepakat untuk direstrukturisasi, mencapai lebih dari 99 persen, termasuk klien korporasi, bank assurance, hingga ritel.
Dalam proses restrukturisasi, 99,7 persen nasabah Jiwasraya sepakat untuk pengalihan polis ke IFG Life. Arya bilang, angka ini jauh lebih tinggi dari target 85 persen nasabah sepakat restrukturisasi.
"Tadinya harusnya sekian besar yang kami perkirakan gagal, menolak, ternyata enggak. Kita juga terima kasih nih kepada hampir semua nasabah Jiwasraya menerima ini," kata Arya.
Â