Bisnis LNG Sumbang Laba USD 186,6 Juta bagi PGN

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas PT Pertamina (Persero), menyebut penjualan LNG menjadi segmen baru penyumbang pendapatan laba bersih semester I 2024 sebesar USD 186,6 juta.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Agu 2024, 21:20 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2024, 21:20 WIB
20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas PT Pertamina (Persero), menyebut penjualan LNG menjadi segmen baru penyumbang pendapatan laba bersih semester I 2024 sebesar USD 186,6 juta. Nilai ini diperoleh dari pendapatan konsolidasi sebesar USD 1,84 miliar, laba operasi sebesar USD 293,2 Juta, dan EBITDA sebesar USD 578,1 juta.

Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko mengatakan, realisasi peningkatan pendapatan Semester I 2024 terutama disebabkan segmen pendapatan baru yaitu LNG Trading sebesar USD 93,7 juta.

Selain itu kinerja pendorong lainnya adalah kenaikan pendapatan transmisi gas sebesar USD 14,4 juta, dan transmisi Minyak USD 0,9 juta. Secara kinerja operasi, penyaluran volume niaga gas bumi tercatat 841 BBTUD dan transmisi 1.479 MMSCFD.

Kemudian untuk kinerja dari beberapa anak perusahaan/afiliasi yang turut berkontribusi diantaranya adalah lifting migas sebesar 3,9 MMBOE, proses LPG 19 ribu ton, dan transmisi minyak bumi 27,4 MMBOE. Pada bisnis di bidang LNG pencapaiannya adalah volume penyaluran Terminal Usage Agreement (TUA) 65 BBTUD, regasifikasi 133 BBTUD dan LNG trading 50 BBTUD. Khusus untuk LNG trading merupakan pencapaian baru yang mulai berjalan sejak tahun 2024.

“Pencapaian ini merupakan realisasi upaya kami untuk secara berimbang menyediakan layanan gas bumi bagi pelanggan dengan tetap menjaga kehandalan dan keamanan operasional serta memberikan value yang terbaik bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan terkait,” kata Arief, Rabu (28/8/2024).

Menurut Arief dalam kondisi yang cukup menantang di periode ini, penyediaan pasokan, trading gas LNG, pelunasan obligasi dan restrukturisasi pinjaman dengan suku bunga yang lebih kompetitif menjadi pendekatan dan jawaban atas dinamika bisnis yang sedang berjalan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemanfaatan Gas Domestik

Jaringan Gas PGN Merambah Rusunawa Jakarta
Warga memasak menggunakan jaringan gas PGN rumah tangga di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga dan industri kecil untuk meningkatkan pemanfaatan gas domestik serta menekan penggunaan LPG. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Pada semester I 2024, PGN berhasil mengoptimasi pemanfaatan gas domestik melalui penyaluran 1 kargo LNG dari Tangguh atau sekitar 3000 BBTU. Untuk jumlah pelanggan yang dilayani PGN jumlah yang tercatat pada akhir Semester I 2024 adalah sebanyak 3.154 sektor industri dan komersial, 2.017 pelanggan kecil dan 816.063 pelanggan rumah tangga yang tersebar di seluruh wilayah operasi PGN.

PGN dalam perannya sebagai Sub Holding Gas, secara berkelanjutan akan menjalankan kegiatan operasional dan investasi agar dapat menciptakan multiplier effect perekonomian nasional. Selain itu, PGN juga memiliki fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi yang ramah lingkungan di masa transisi energi menuju energi terbarukan.

“Kami menjalankan peran yang cukup challenging dalam rangka era transisi energi dari fosil ke EBT. Dengan posisi kunci sebagai salah satu aggregator gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat,” pungkas Arief.


PGN Pasok Gas Bumi 18 BBTUD ke Produsen Kaca Kelas Dunia di KEK Gresik

20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendukung pengembangan industri pendukung Energi Baru Terbarukan (EBT) di Tanah Air, dengan mamasok gas ke produsen kaca solar panel PT Xinyi Solar Indonesia (XSI).

Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini komitmen penyaluran gas oleh Subholding Gas Pertamina ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas Bumi (PJBG), pemanfaatan gas bumi ini hingga mencapai nilai kontrak 18 BBTUD.

"PJBG ini sebagai implementasi komitmen pengembangan bisnis dan pemenuhan energi gas bumi khususnya di wilayah Jawa Timur," kata Esti, di Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Menurut Esti, XSI yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik JIIPE merupakan produsen kaca solar panel terkemuka di pasar global. Dengan disalurkannya gas bumi maka dapat mendorong industri pendukung pengembangan EBT di Tanah Air.

 


Pasokan Gas Bumi

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) rilis laporan keuangan semester I 2022 pada Kamis, 22 September 2022 (Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS)
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) rilis laporan keuangan semester I 2022 pada Kamis, 22 September 2022 (Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS)

Hal ini sejalan dengan upaya PGN secara berkelanjutan menyediakan pasokan gas bumi yang handal bagi para penggunanya di berbagai wilayah Indonesia. Sebagai penyedia energi fosil yang rendah emisi, PGN berkeinginan turut andil dalam upaya pemerintah mendorong industri yang ramah lingkungan

“Harapannya kerjasama ini dapat terus ditingkatkan dengan membantu pelanggan dalam memberikan energi baik yaitu gas bumi sebagai energi ramah lingkungan. Kami akan menjaga quality layanan gas agar bisa senantiasa mendukung kegiatan produksi XSI,” ujar Ratih.

Wang Ranchun selaku General Manager XSI juga menyampaikan agar PGN dapat menjaga sustainability pasok gas bumi sehingga dapat menunjang Kegiatan operasional di Perusahaan mereka.

“Kami berharap rencana kerjasama kedepan ini dapat menjadi dua hal yang saling menguntungkan,” ucap Wang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya