Jokowi Resmikan 22 Jalan Inpres dan 16 Jembatan Callender Hamilton di Jawa Barat, Apa Manfaatnya?

Presiden Jokowi menyatakan, pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di Jawa Barat bertujuan meningkatkan konektivitas.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 29 Agu 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 18:00 WIB
Jokowi Resmikan 22 Jalan Inpres dan 16 Jembatan Callender Hamilton di Jawa Barat, Apa Manfaatnya?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan 22 ruas jalan daerah dan 16 jembatan callender Hamilton di Jawa Barat. (Foto: Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan 22 ruas jalan daerah yang ditangani melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2023.

Tak hanya itu, Jokowi juga resmikan penggantian 16 Jembatan Callender Hamilton (CH) di Jawa Barat dan pembangunan Jembatan Ciloseh yang berada di Kota Tasikmalaya

Peresmian ketiga infrastruktur jalan dan jembatan tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi yang dipusatkan di Jembatan Citanduy, Kota Banjar, Kamis (29/8/2024).

"Pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di Jawa Barat bertujuan untuk meningkatkan konektivitas, mengefisienkan biaya logistik dan juga melancarkan mobilitas orang dan barang," ujar Jokowi. 

Penanganan 22 ruas jalan daerah melalui IJD di Jawa Barat dilaksanakan pada 2023 dengan biaya APBN senilai Rp 521 miliar sepanjang 121 km, tersebar di 15 kabupaten/kota.

Selanjutnya, 16 Jembatan Callender Hamilton selesai dilaksanakan pada 2021-2023 dengan biaya konstruksi Rp 793,3 miliar yang tersebar di 9 kabupaten/kota. Adapun total panjang jembatan 1.030 meter dan panjang penanganan 3.479 meter. 

Kemudian peresmian Jembatan Ciloseh di Kota Tasikmalaya yang selesai dibangun pada 2021-2023 dengan biaya APBN senilai Rp 112,7 miliar. Jembatan Ciloseh dibangun dengan panjang 252,1 meter dan lebar 22 meter menjadi ikon baru di Kota Tasikmalaya dengan 2 Tugu Kujang setinggi 25 meter.

Jembatan Ciloseh menghubungkan Lingkar Utara Tasikmalaya menuju perbatasan Kabupaten Ciamis, tepatnya ruas Jalan Cisumur-Garuda (Letjen H Mashudi dan Jalan Nasional Dr Mohamad Toha Tasikmalaya). 

"Kita harapkan dengan pembangunan jembatan ini sebagai bagian lingkar Utara Kota Tasikmalaya akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas menuju Bandara dan Kota Tasikmalaya. Selain meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, juga akan mengatasi kemacetan yang ada di dalam Kota Tasikmalaya," tutur Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jokowi Resmikan Bendungan Leuwikeris di Tasikmalaya Garapan Hutama Karya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Leuwikeris seta Modernisasi dan Rehabilitasi Daerah Irigasi Manganti
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Leuwikeris seta Modernisasi dan Rehabilitasi Daerah Irigasi Manganti (dok: PUPR)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Leuwikeris seta Modernisasi dan Rehabilitasi Daerah Irigasi Manganti. Peresmian bendungan dilakukan bersama siswa/siswi SD dan SMP dari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024).

Jokowi mengatakan, air merupakan sumber kehidupan, air juga merupakan simbol keseimbangan dan keharmonisan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan bencana. Tanpa air tidak ada kehidupan dan makanan. Oleh karena itu, air harus dikelola dengan baik dan salah satunya melalui pembangunan Bendungan Leuwikeris.

"Kita harapkan Bendungan Leuwikeris manfaatnya betul-betul multifungsi, baik untuk air baku, air irigasi, pengendalian banjir, dan pembangkit listrik. Sudah dihitung ini dapat mengairi daerah irigasi seluas 11,200 hektare, besar sekali manfaatnya bagi petani," kata Jokowi.

Bendungan ke-45

Bendungan Leuwikeris merupakan bendungan ke-45 yang diresmikan Presiden Jokowi dari 61 bendungan yang dibangun selama periode 2015-2024.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang turut hadir pada kesempatan ini mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku dan pengendalian banjir.

"Sungai Citanduy belum memiliki bendungan. Dengan pembangunan Leuwikeris diharapkan kontinuitas suplai air ke sawah terjaga. Selama ini lahan pertanian kerap mengalami banjir saat musim hujan dan kekurangan air pada musim kemarau," terangnya.

 


Garapan Hutama Karya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Leuwikeris seta Modernisasi dan Rehabilitasi Daerah Irigasi Manganti
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Leuwikeris seta Modernisasi dan Rehabilitasi Daerah Irigasi Manganti (dok: PUPR)

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa Hutama Karya sebelumnya telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Leuwikeris paket 3 pada Desember 2018 dengan nilai kontrak Rp 387 miliar, serta paket 4 yang selesai pada Juni 2022 dengan nilai Rp 804 miliar. Peresmian ini mencakup keseluruhan pembangunan bendungan yang terbagi menjadi tujuh paket pekerjaan.

“Pada paket 3, Hutama Karya mengerjakan jalan akses, Jembatan Citanduy, dan galian terowongan pengelak. Sedangkan untuk paket 4, KSO Wika-HK-BRP menangani pembangunan jalan akses, Jembatan Cihapitan, struktur spillway, underpass, serta pekerjaan elektrikal dan hydromechanical,” ujar Adjib.

Lebih lanjut, Adjib menjelaskan berbagai manfaat dari bendungan serbaguna ini, termasuk membendung aliran Sungai Citanduy untuk mengairi lahan pertanian seluas 11.216 hektare yang terbagi ke Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara, DI Lakbok Selatan, serta DI Manganti di Cilacap. \

Bendungan ini juga mampu mereduksi debit banjir dari 509,7 m³ per detik menjadi 450,02 m³ per detik, menyediakan air baku bagi masyarakat di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya dengan debit 0,845 m³ per detik, serta berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 20 megawatt.

 


Bisa Jadi Destinasi Wisata

Dengan kapasitas tampungan sebesar 81,44 juta m³ dan luas area genangan 4.616 hektare, Bendungan Leuwikeris juga berpotensi menjadi destinasi wisata dan sarana edukasi. Pengunjung dapat mempelajari sejarah pembangunan bendungan, manfaatnya, serta teknik pengelolaan sumber daya air.

“Keberadaan Bendungan Leuwikeris diharapkan dapat membuka berbagai peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar, termasuk di sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata. Dengan pasokan air yang lebih stabil dan pengendalian banjir yang lebih baik, wilayah ini memiliki potensi untuk berkembang di masa depan,” ujar Adjib Al Hakim.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya