Jelang Lepas Jabatan Menteri BUMN, Erick Thohir: Kita Lagi Deg-degan

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku sudah mulai bersiap menjelang akhir masa jabatannya pada Oktober 2024 nanti. Termasuk sejumlah target yang perlu dicapai oleh Menteri BUMN penerusnya di era Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 03 Sep 2024, 12:45 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 12:45 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir Evaluasi Kinerja Kerja dengan DPR
Menteri BUMN RI Erick Thohir mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di gedung Parlemen, Jakarta, Senin (5/12/2022). Rapat kerja membahas evaluasi pelayanan dan pencapain kinerja Kementerian BUMN RI Tahun 2022 serta rencana aksi pembinaan BUMN Tahun 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengaku sudah mulai bersiap menjelang akhir masa jabatannya pada Oktober 2024 nanti. Termasuk sejumlah target yang perlu dicapai oleh Menteri BUMN penerusnya di era Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Erick mengatakan pihaknya mempersiapkan agar kinerja BUMN bisa meningkat kedepannya. Salah satu yang perlu dikejar adalah target setoran dividen BUMN Rp 90 triliun di 2025 mendatang. Angka itu, mengacu pada kinerja perusahaan pelat merah sepanjang 2024.

"Jadi yang penting kita prepare (bersiap) saja, siapa pun yang nanti menjabat di sini, paling tidak PR kita yang target (setoran dividen) Rp 90 triliun, (tahun) buku 2024," ucap Erick di Kompleks Parlemen, Jakarta, dikutip Selasa (3/9/2024).

Dia mengatakan, masa jabatannya hanya tersisa hingga Oktober 2024, bulan depan. Dia menilai, target dividen tapi merupakan angka yang tinggi. Meski begitu, dia enggan dicap menaruh target yang sulit dicapai Menteri BUMN selanjutnya.

"Ya ini karena Oktober ya kita lagi deg-degan jangan sampai nanti dibilang kalau gak tercapai mensabotase menteri berikutnya, ya kita enggak lah," kata dia.

Dividen BUMN

Dia mengisahkan, saat awal ditunjuk menjadi Menteri BUMN pada penghujung 2019 lalu, dia dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengaku bingung. Termasuk dalam jumlah setoran yang diberikan BUMN maupun suntikan modal dari negara.

"Karena waktu saya masuk pun, saya Pak Tiko, cukup blur, gelap, berapa PMN (penyertaan modal negata), berapa dividen, waktu itu kan kita masih blur. Tapi kita gak mau sebagai bagian yang ke depannya ini tidak mendukung siapa pun menterinya, marena ini kan keberlanjutan," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kerek Ekonomi

FOTO: Erick Thohir dan DPR Bahas Penyelamatan Perbankan Akibat COVID-19
Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat bersama DPR di Ruang Pansus B Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/5/2020). Rapat membahas antisipasi skema penyelamatan perbankan akibat COVID-19 ini juga diikuti Gubernur BI, Pimpinan BIN, hingga Pimpinan KPK. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dia sejalan dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Terutama dalam memastikan program-program yang baik di masa Presiden Joko Widodo akan dilanjutkan.

Menurutnya keberlanjutan tadi bisa jadi upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang positif. Pada akhirnya, pendapatan masyarakat ikut betambah.

"Prinsip kami, kita harus menjaga kesinambungan. Karena sudah seyogyanya pembangunan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini berlanjut. Karena 5 persen kedepan atau 8 persen ke depan cita-citanya kan sama, supaya pendapatan masyarakat ini meningkat," tuturnya.

"Adanya keseimbangan antara kaya dan miskin, bukan berarti yang kaya tambah kaya, yang miskin malah tidak ini. Ya yang miskin mesti naik kelas, dan di situlah kita bangga BUMN ketika 90 persen lebih pendanaan UMKM itu berasal dari kami," sambung Erick.

 


Erick Thohir Sudah Bersih-Bersih Rumah Dinas

Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir sudah menyampaikan pesan pamit menjelang akhir masa jabatannya per Oktober 2024, mendatang. Dia bilang, sudah mulai membersihkan rumah dinas yang ditempatinya.

Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI. Rapat tersebut disinyalir menjadi rapat terakhir Erick di sisa masa jabatannya. Ternyata, masih tersisa 1 rapat lagi antara Menteri BUMN dan Komisi VI DPR RI.

"Tadi DPR bilang ini rapat terakhir, ternyata dikoreksi ini masih sekali lagi rapat. Ya saya tentu ya mengucapkan terima kasih dengan kinerja yang kita lakukan bersama," ungkap Erick, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/9/2024).

Dia mengatakan, tak masalah dengan penerusnya di masa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Dia menegaskan telah berkomitmen untuk menyelesaikan masa tugasnya hingga pergantian pemerintahan pada 20 Oktober 2024 nanti.

 


Bersihkan Rumah Dinas

Menteri BUMN Erick Thohir di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/9/2024). Erick tengah menyusun rencana dalam penyelesaian penyehatan PT Indofarma Tbk (INAF). (Arief/Liputan6.com)
Menteri BUMN Erick Thohir di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/9/2024). Erick tengah menyusun rencana dalam penyelesaian penyehatan PT Indofarma Tbk (INAF). (Arief/Liputan6.com)

Bahkan, dia telah meminta timnya untuk mulai membersihkan rumah dinas yang ditempatinya selama 5 tahun terakhir.

"Siapa pun menterinya ke depan itu kan pilihan hak prerogatif presiden. Kalau saya ya komit untuk menyelesaikan sampai Oktober. Bahkan saya sudah minta tim saya, sudah mulai bersih-bersih rumah dinas. Iya dong, itu kan bagian dari komitmen dan tanggung jawab," bebernya.

Terkait kinerjanya dalam memimpin Kementerian BUMN, Erick mengaku sudah melaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk secara intens ke Komisi VI DPR RI sebagai mitra kerja.

"Tetapi saya sudah melaporkan secara terbuka data, baik ke Komisi VI DPR RI, baik kepada Pak Presiden Joko Widodo, saya sudah menghadap beliau, sudah laporan. Ya saya mengucapkan terima kasih juga sama Pak Jokowi mempercayai kita semua untuk bisa bekerja," ujarnya.

"Tetapi kembali, kerja sama DPR secara transparan itu juga bagian kita juga bisa berhasil seperti ini karena restrukturisasi gak mungkin terjadi kalau tanpa ada political will ya, dukungan politik, gak mungkin lah. Dan kita kasus restrukturasi banyak banget," sambung Erick Thohir.

Infografis Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Jadi Hanya 30. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Jadi Hanya 30. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya