Keren, Penyaluran Pertalite Bakal Pakai AI

Mekanisme pemanfaatan sistem AI dalam penyaluran BBM Subdidi jenis Pertalite akan mengatur jenis kendaraan yang berhak membeli BBM subsidi berdasarkan nomor polisi kendaraan.

oleh Tim Bisnis diperbarui 05 Sep 2024, 15:40 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 15:40 WIB
Premium dan Pertalite Bakal Dihapus Mulai 2022
Pemanfaatan AI untuk penyaluran BBM subsidi jenis Pertalite akan menghemat APBN untuk impor BBM yang signifikan. Yakni, mencapai sekitar Rp 90 triliun per tahun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memastikan akan menjalankan program penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. BBM subsidi tersebut adalah jenis Pertalite dan Solar. Menariknya, dalam penyaluran Pertalite tepat sasaran ini pemerintah akan menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI).

"Pemerintah mau meluncurkan program untuk BBM dengan AI," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dalam Press Conference ISF 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis, (5/9/2024).

Pemanfaatan AI untuk penyaluran BBM subsidi jenis Pertalite akan menghemat APBN untuk impor BBM yang signifikan. Yakni, mencapai sekitar Rp 90 triliun per tahun.

"Kita bisa menghemat bertahap sampai Rp 90 triliun per tahun. lah kalau itu angka itu sekarang kita bisa bikin berapa banyak pendidikan Indonesia? berapa banyak industri yang kita bahas? dan seterusnya dan seterusnya," ujar dia.

Adapun, mekanisme pemanfaatan sistem AI ini akan mengatur jenis kendaraan yang berhak membeli BBM subsidi berdasarkan nomor polisi kendaraan. Nantinya, secara otomotif nozzle atau alat pengisian BBM yang tersedia di SPBU akan menyalurkan BBM subsidi sesuai dengan jenis kendaraan yang terdaftar.

"Jadi orang yang tidak berhak dengan big data yang kita punya dia nozzle-nya itu yang bikin isi bensin itu otomatis, akan mati sendiri, karena melihat nomor plat dari mobil itu," jelasnya.

Luhut menjamin pemanfaatan AI ini akan membuat penyaluran BBM subsidi lebih tepat sasaran. Mengingat, sistem akan secara otomatis membaca kendaraan yang berhak mengisi BBM subsidi di SPBU Pertamina.

"Jadi yang kita subsidi adalah orang-orang yang berhak. Jadi sebenarnya target dengan teknologi sekarang itu bisa. dulu 5 tahun yang lalu enggak bisa," tandasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.om

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


78% Konsumen Pertamina Beli Pertalite, Rata-Rata 19,5 Liter per Hari

Penyediaan Penggantian dan Battery Swapping Station di SPBU
Petugas SPBU melayani pengendara mobil di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Battery Swapping Station SPBU Pertamina, MT. Haryono, Jakarta, Senin (7/11/2022). Sejak pemerintah resmi menaikkan harga BBM mulai dari pertalite, solar dan pertamax, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) sebagai alternatif kendaraan kembali ramai dibicarakan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga mencatat bahwa volume rata-rata pembelian Pertalite adalah sebesar 19,5 liter setiap harinya.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa data tersebut diambil dari keseluruhan transaksi Pertalite pada Juni 2024.

"Pada periode Juni 2024, 78 persen konsumen mengisi Pertalite setiap harinya dengan rata-rata volume pengisian 19,5 liter. Artinya, dari 78 persen populasi konsumen, pengisian Pertalite sebesar 19,5 liter per hari sudah mencukupi kebutuhan BBM kendaraan mereka," jelas Heppy, Selasa (3/9/2024).

Data rata-rata pengisian Pertalite diolah oleh Pertamina Patra Niaga berdasarkan penjualan real-time di SPBU yang telah terdigitalisasi.

Lebih lanjut, Heppy mengungkapkan bahwa digitalisasi ini digunakan untuk mendorong penyaluran BBM subsidi secara tepat melalui program Subsidi Tepat.

"Program Subsidi Tepat adalah upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real-time dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan," ungkapnya.


Daftar Lewat QR Code

Program Subsidi Tepat
Pertamina Patra Niaga mencatat hingga 28 Maret 2023, jumlah pendaftar yang sudah memiliki QR Code Subsidi Tepat di Aceh sebanyak 236.977 kendaraan. Jumlah itu terdiri dari 147.305 kendaraan konsumen Pertalite dan 89.672 kendaraan konsumen Biosolar. (Dok. Pertamina Patra Niaga)

Pendataan pengguna BBM subsidi dilakukan melalui pendaftaran QR Code di laman https://subsiditepat.mypertamina.id, yang terus dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga.

Saat ini, prioritas diberikan pada wilayah-wilayah di gelombang pertama, yaitu Jawa, Madura, Bali (Jamali), serta beberapa wilayah non-Jamali, seperti Kepulauan Riau, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

"Untuk informasi lengkap mengenai program Subsidi Tepat dan langkah-langkah pendaftarannya, masyarakat dapat mengakses halaman http://subsiditepat.mypertamina.id," tandas Heppy.

Infografis Beli Pertalite dan Solar Bakal Pakai MyPertamina
Infografis Beli Pertalite dan Solar Bakal Pakai MyPertamina (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya