LRT Jabodebek Angkut 112.834 Penumpang di Libur Panjang Maulid Nabi

Manager Humas LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, menyampaikan bahwa LRT Jabodebek terus menjadi pilihan transportasi yang diminati oleh masyarakat selama liburan panjang

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Sep 2024, 19:14 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2024, 19:14 WIB
Target LRT Jabodebek di 2024
Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Harjamukti dan Stasiun Bekasi Barat menjadi stasiun yang paling banyak melayani pengguna. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Selama libur panjang memperingati Maulid Nabi pada 14 hingga 16 September 2024, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berhasil melayani 112.834 penumpang LRT Jabodebek.

Rata-rata jumlah penumpang harian LRT Jabodebek selama periode tersebut mencapai 37.611 orang, meningkat 10% atau sekitar 3.447 penumpang dibandingkan dengan rata-rata harian pada akhir pekan sebelumnya, yakni 7 hingga 8 September 2024.

Peningkatan ini juga terlihat jika dibandingkan dengan rata-rata pengguna pada akhir pekan di bulan Agustus 2024, yakni naik 8% atau sekitar 2.629 penumpang.

Manager Humas LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, menyampaikan bahwa LRT Jabodebek terus menjadi pilihan transportasi yang diminati oleh masyarakat selama liburan panjang.

"Kenaikan jumlah penumpang ini mengindikasikan bahwa masyarakat semakin memilih LRT Jabodebek sebagai moda transportasi selama libur Maulid Nabi. Lokasi stasiun yang strategis dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya menjadikan LRT Jabodebek pilihan yang efisien dan praktis," jelas Mahendro, Selasa (17/9/2024).

Waktu Tunggu Kereta

Ia juga menambahkan bahwa waktu tunggu kereta yang singkat turut berkontribusi terhadap meningkatnya minat masyarakat. Saat ini, waktu tunggu antar kereta di lintasan Cawang - Dukuh Atas selama jam sibuk hanya 6 menit, sementara di lintasan Jati Mulya - Cawang dan Harjamukti - Cawang mencapai 12,5 menit.

KAI menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengguna yang telah mempercayai layanan LRT Jabodebek selama libur Maulid Nabi ini.

"Kami akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan, serta memastikan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh pengguna LRT Jabodebek," tutup Mahendro.

LRT Jabodebek Komitmen Jadi Transportasi Ramah Lingkungan

LRT Jabodebek Resmi Jadi Objek Vital Nasional
Penumpang menunggu kedatangan kereta LRT Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Selasa (30/1/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

LRT Jabodebek terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) di seluruh aspek operasional.

Langkah ini sejalan dengan visi LRT Jabodebek untuk menciptakan sistem transportasi yang ramah lingkungan, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat, serta mempromosikan gaya hidup yang lebih hijau.

Sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan dan emisi karbon, LRT Jabodebek menawarkan solusi transportasi yang efisien.

Pada bulan September, rata-rata 78 ribu penumpang memanfaatkan layanan LRT Jabodebek setiap hari kerja. Ini secara signifikan mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap kualitas udara.

Semakin banyak masyarakat yang beralih ke transportasi umum, semakin besar dampak positifnya, termasuk penurunan tingkat kemacetan, pengurangan polusi, dan peningkatan kualitas udara, yang berkontribusi pada kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Mahendro Trang Bawono, Manager Public Relations LRT Jabodebek, menjelaskan bahwa LRT Jabodebek tidak hanya berfokus pada layanan transportasi yang nyaman dan efisien, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Berbagai Fasilitas Ramah Lingkungan

Salah satu inisiatif ramah lingkungan yang diusung oleh LRT Jabodebek adalah penyediaan fasilitas water station atau air minum gratis di semua stasiun. Inisiatif ini mengajak penumpang untuk membawa botol minum pribadi, guna mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai, sebagai bagian dari kampanye gaya hidup berkelanjutan.

"Selain itu, fasilitas parkir sepeda juga disediakan di setiap stasiun, mendukung mobilitas berkelanjutan dan memfasilitasi pengguna yang ingin melanjutkan perjalanan dengan sepeda," ucapnya, Jumat (13/9/2024).

 

Pakai PLTS

PLTS dengan kapasitas 60KWP di Gedung Kantor LRT Jabodebek dan 33KWP di Klinik Mediska juga berkontribusi dalam penggunaan energi terbarukan.
PLTS dengan kapasitas 60KWP di Gedung Kantor LRT Jabodebek dan 33KWP di Klinik Mediska juga berkontribusi dalam penggunaan energi terbarukan.

Di sisi infrastruktur, kantor Divisi LRT Jabodebek di area Depo menerapkan konsep Green and Smart Building, yang telah tersertifikasi oleh Excellent in Design for Greater Efficiencies (EDGE).

Fasilitas ini mengoptimalkan efisiensi energi, air, dan material. Selain itu, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 60KWP di Gedung Kantor LRT Jabodebek dan 33KWP di Klinik Mediska juga berkontribusi dalam penggunaan energi terbarukan.

PLTS ini mampu menghemat konsumsi listrik hingga 15% untuk gedung kantor dan 10% untuk Klinik Mediska.

“Langkah-langkah konkret ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menciptakan transportasi umum yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Mahendro.

LRT Jabodebek juga mengajak masyarakat untuk mendukung kampanye penggunaan transportasi publik dan menjaga lingkungan.

Dengan beralih ke transportasi umum, kita semua dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

LRT Jabodebek berkomitmen untuk terus berinovasi, menghadirkan layanan yang ramah pengguna serta ramah lingkungan, demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya