Kawasan Ekonomi Khusus Terus Jadi Andalan Pemerintah Genjot Ekonomi

pemerintah akan terus mendorong Special Economic Zone atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 25 Sep 2024, 17:15 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2024, 17:15 WIB
KEK Sanur
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah akan terus mendorong Special Economic Zone atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 

“Ya tentu yang menjadi andalan pertumbuhan ekonomi di Asia adalah special economic zone. Jadi kita lihat kemajuan China hampir seluruhnya mulai dari Shenzhen sampai berbagai daerah karena kebijakan special economic zone,” kata Airlangga kepada wartawan di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (25/9/2024). 

Airlangga menyebut kebijakan special economic zone ini baru didorong oleh Presiden Joko Widodo sehingga Kawasan Ekonomi Khusus dalam 5 hingga 10 tahun ke depan diperkirakan akan bisa terus bertambah dan tumbuh.

“Kemarin kita sudah menyelesaikan tambahan 7 sehingga tentu dari 22 menjadi 29 dan diharapkan ini bisa gaspol terus. Nah ini kan sudah bisa langsung beroperasi. Jadi artinya diresmikan barang ini jalan,” jelas Airlangga. 

Progres Pertumbuhan Ekonomi

Pada kesempatan yang sama, Airlangga menuturkan selama 10 tahun perkembangan ekonomi Indonesia terus meningkat. Salah satunya ketika pandemi COVID, ketika negara lain tumbuh antara 2-3 persen, Indonesia berhasil tumbuh dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi dunia. 

“Kemudian kita punya inflasi sudah jauh lebih baik dari semua negara. Pada saat COVID dan juga kita lihat sekarang trade positif. Akibat hal ini investasi dan penyaluran kredit usaha rakyat terus meningkat sehingga dalam berbagai catatan kemajuan di sektor ekonomi itu terlihat,” pungkas Menko Airlangga.

Survei 10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Ekonomi Meningkat Pesat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Kendati perekonomian Indonesia relatif masih resilien, Menkeu tetap menyampaikan bahwa pemerintah tetap mewaspadai adanya turbulensi global yang terjadi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam hasil survei LSI Denny JA menunjukkan dalam satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil membawa pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menanggapi hasil survei tersebut dengan menekankan pencapaian ekonomi yang tercatat selama ini.

Dia menuturkan selama 10 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat pesat. Setelah pandemi COVID-19, saat pertumbuhan ekonomi global hanya berada di sekitar 3 persen, Indonesia berhasil menggandakan angka tersebut.

"Ya kalau pemerintah selama 10 tahun, pertumbuhan ekonomi meningkat, pasca covid dunia yang tumbuhnya antara 3 persen, kita double dari pertumbuhan dunia," kata Airlangga kepada media, Jakarta, Rabu (25/9).

Airlangga juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan inflasi, yang dinilai jauh lebih baik dibandingkan negara lain selama krisis.

Tak hanya itu, ia bilang kondisi perdagangan juga menunjukkan tren positif, serta investasi dan penyaluran kredit usaha rakyat terus meningkat, sehingga semua orang bisa melihat kemajuan yang nyata di sektor ekonomi.

"Kemajuan ekonomi plus invstasi plus penyaluran kredit usaha rakyat yang terus meningkat. Sehingga dalam berbagai catatan kemajuan di sektor ekonomi mulai terlihat," paparnya.

Di sisi lain, Airlangga menegaskan kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan, baik dalam kategori kemiskinan umum maupun ekstrem.

“Kemiskinan itu turun, baik kemiskinan yang poverty, bahkan yang ekstrem mendekati 0,” ungkapnya.

Untuk prospek ekonomi ke depan, Airlangga mengungkapkan pemerintah akan fokus pada pengembangan kawasan ekonomi khusus.

“Kita liat kemajuan ekonomi china hampir seluruhnya karena kebijakan spesial ekonomi zone. Nah kebijakan spesial ekonomi zone baru didorong oleh Jokowi. sehingga dengan spesial ekonomi zon 5-10 tahun ini dieprkirakan gasnya akan lebih kencang," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya