Menilik Manfaat Bangun Relasi dalam Berbisnis hingga Karier

Selain membangun relasi, CEO and Founder Cmlabs Rochman Maarif menuturkan, menjaga relasi juga turut mendukung bisnis semakin berkembang.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 29 Sep 2024, 20:29 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2024, 20:29 WIB
Menilik Manfaat Bangun Relasi dalam Berbisnis hingga Karier
Seminar We in Progress: Turning Network Into Net Worth, Minggu (29/9/2024). (Foto: Liputan6.com/Gagas YP)

Liputan6.com, Jakarta - Membangun relasi atau networking menjadi salah satu aspek penting dalam membangun karier maupun berbisnis. Tak hanya itu, menjaga relasi yang sudah ada juga menjadi hal penting yang tidak bisa dilewatkan dalam membangun karir dan berbisnis.

Lantas, sejauh mana manfaat membangun dan menjaga relasi dalam membangun karier dan bisnis? CEO and Founder Cmlabs, Rochman Maarif mengatakan, membangun relasi dari sisi enterpreneur dapat membantu bisnis untuk tetap bertumbuh. 

"Kita harus mulai networking sejak kerja di hari pertama dan harus jaga kualitas itu. Kadang-kadang memang melelahkan, tetapi balik lagi untuk jaga kualitas semoga mereka akan kasih feedback suatu saat nanti,” kata Rochman dalam seminar We in Progress: Turning Network Into Net Worth, Minggu (29/9/2024). 

Tak hanya membangun relasi, menurut Rochman menjaga relasi juga turut membuat bisnis semakin berkembang. Hal ini ia lakukan dengan cara menjaga kualitas dari produk jasa-nya, sehingga klien bisa terus merekomendasikan jasanya pada pihak lain.

"Ketika semua diakumulasi, ternyata aku menjaga network sebagus itu sehingga ada yang merekomendasikan dan itu jadi jaring laba-laba yang besar," ujar dia. 

Tantangan dan Tips Membangun Relasi

Pada kesempatan yang sama, Director of business development at H+ Hakuhodo International Indonesia, Cahyanto Arie Wibowo menuturkan, ada beberapa tantangan yang dihadapi ketika ingin membangun relasi, di antaranya adalah sulit untuk mengenal orang baru. 

Selain itu, tantangan lainnya adalah adanya rasa takut ketika ingin berkenalan dengan orang lain, terutama dengan orang yang mungkin memiliki posisi, gelar atau jabatan yang lebih tinggi.

"Tantangan terberat untuk bisa kenalan sama orang karena background saya teknis, saya diminta untuk bisa bertemu dengan orang untuk bagaimana memperkenalkan bisnis kita. Namun, skill basic nya kenalan, itu momen terberat yaitu sulit untuk kenalan sama orang,” jelasnya. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tips Bangun Relasi

Seminar We in Progress: Turning Network Into Net Worth, Minggu (29/9/2024). (Foto: Liputan6.com/Gagas YP)
Seminar We in Progress: Turning Network Into Net Worth, Minggu (29/9/2024). (Foto: Liputan6.com/Gagas YP)

Selain tantangan, Arie membagikan tips dalam membangun relasi adalah salah satunya dengan menjadi orang yang jujur dalam memposisikan diri. Hal ini karena menurutnya, sering kali orang menjadi palsu ketika membangun relasi. 

"Harus jujur memposisikan setara dengan calon relasi bahkan ketika untuk masuk ke sektor lain, terkadang kita jadi palsu. Jujur saja dengan apa yang kita punya. Kalau suka sesuatu sebatas apa tunjukan, kalau belum tahu banyak, maka harus belajar," ujar dia.

Melansir The Malaysian Reserve, menurut penelitian baru dari Empower, satu dari tiga (31 persen) orang Amerika mengatakan mereka berutang pekerjaan yang mereka miliki sekarang dan gaji yang mereka peroleh (29 persen) kepada jaringan pribadi mereka. Bagi Generasi Milenial, angka itu naik menjadi 40 persen pada kedua aspek.

Adapun, enam dari 10 orang Amerika Serikat percaya kekuatan koneksi mereka adalah kunci kesuksesan, mulai dari kemajuan karier hingga gaji dan promosi. Setengah dari orang (50 persen) mengatakan akan naif jika tidak memanfaatkan koneksi pribadi. 

Sekitar 75 persen mengatakan penting untuk menggunakan jaringan untuk membantu orang lain, dan setengah dari orang Amerika mengatakan mereka telah secara aktif membantu orang lain mendapatkan pekerjaan (53 persen secara keseluruhan, 61 persen adalah Generasi Milenial).

 


3 Tips Membangun Kepercayaan dalam Berbisnis

Ilustrasi Bisnis Online. Foto: Unsplash/Christina
Ilustrasi Bisnis Online. Foto: Unsplash/Christina

Sebelumnya, berbisnis, sama halnya seperti kehidupan biasa hubungan adalah segalanya. Sementara fondasi dari hubungan baik adalah kepercayaan.

Membangun fondasi kepercayaan membutuhkan waktu. Namun, ini bisa hancur hanya dalam waktu beberapa menit. Maka dari itu, untuk membangun sebuah usaha, Anda membutuhkan orang lain sebagai dukungan.

Jadi, bagaimana Anda bisa membangun kepercayaan itu? Sederhana saja, yakni dengan mengatakan yang sebenarnya. Terkadang itu akan terasa tidak nyaman, tetapi ketika Anda memulai suatu hal dengan kejujuran, banyak hal yang pada akhirnya akan berhasil

Situasi yang tidak nyaman sebenarnya adalah peluang untuk membangun kepercayaan, maka dari itu jangan menghindar dari orang lain atau rekan bisnis Anda, melainkan gunakan mereka untuk kunci atau jalan menuju keberhasilan.

Berikut tiga komitmen yang bisa Anda terapkan dalam bisnis, agar orang lain baik konsumen, rekan bisnis, dan lainnya, bisa percaya pada bisnis Anda, dilansir dari laman Entrepreneur.com, Rabu (10/3/2020):

1. Tepati Janji dan Jujur

Jika Anda sudah membuat janji dengan rekan bisnis untuk mendiskusikan kerjasama, atau dengan calon pegawai untuk melakukan wawancara, atau janjian dengan konsumen yang lainnya maka tepatilah. Kalaupun Anda tidak bisa menepati janji itu, maka harus jujur dengan alasan membatalkan pertemuan itu.

Karena, apabila Anda melakukan pembatalan sepihak, hal itu akan membuat rekan bisnis, calon pegawai, dan konsumen merasa sangat dirugikan. Apalagi jika janji tersebut dibatalkan secara sepihak dan tiba-tiba, sungguh hal itu membuat Anda kehilangan peluang bisnis.

Kendati begitu, jika memang Anda harus membatalkan janji, maka harus bisa membangun suatu hubungan lagi untuk mengatur ulang pertemuan kembali, supaya peluang tadi tidak pergi dan hilang begitu saja.


2.Mengakui Kesalahan

Ilustrasi Grafik Perkembangan, Penjualan, dan atau Pencapaian Perusahaan dan Bisnis
Ilustrasi Grafik Perkembangan, Penjualan, dan atau Pencapaian Perusahaan dan Bisnis. Kredit: Freepik

Apabila Anda membuat suatu kesalahan, maka harus dengan jujur dan berani mengakui kesalahan itu, dan rendah hatilah untuk meminta maaf atas kesalahan yang ternyata bisa merugikan orang lain.

Karena Anda tidak pernah tahu sejauh mana kesalahan yang dibuat, maka dari itu harus meminta orang lain baik rekan bisnis, konsumen, dan lainnya untuk mengoreksi kesalahan itu, supaya ke depannya tidak terjadi masalah serupa.

Selain itu, Anda juga harus tanggung jawab terkait kesalahan yang ada buat, jangan lepas tangan begitu saja, karena hal itu bisa merusak kepercayaan orang lain.

Memang kesalahan bersifat universal, dan ada batas tertentu, tidak dapat dihindari. Kesalahan terjadi setiap saat, tentu semua orang juga mengerti itu. Begitulah cara Anda merespons mereka yang penting di mata orang lain.

3. Terus terang tentang motif Anda

Banyak perusahaan dan memiliki banyak pegawai, namun banyak kasus karyawan yang mengundurkan diri secara tiba-tiba, begitupun dengan bos yang tiba-tiba memutus kerja dengan pegawainya tanpa alasan. Hal itu sungguh membuat orang yang bersangkutan akan kecewa dan tentunya kaget.

Maka dari itu, jika Anda seorang bos maupun pegawai, maka harus dengan berani menjelaskan alasan keluar dari pekerjaan itu atau saat ingin memecat pegawai.

Dengan cara ini, Anda menjaga kepentingan terbaik mereka, tidak ada cara yang lebih baik untuk membangun hubungan jangka panjang yang sukses.

Ketika Anda memutuskan sudah waktunya untuk pergi dan pindah dari pekerjaan Anda saat ini, bersedia menjelaskan alasannya. Bos Anda akan menghargainya, dan dengan melakukan itu, Anda mempertahankan kemungkinan bekerja sama di masa depan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya