Miliarder Mark Cuban Ogah Pensiun

Pengusaha ternama asal AS, Mark Cuban mengatakan bahwa dia tidak punya rencana untuk berhenti bekerja, meski sudah mencapai usia lanjut.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Okt 2024, 08:50 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2024, 07:00 WIB
Miliarder Mark Cuban. Foto: AFP
Miliarder Mark Cuban. Foto: AFP

Liputan6.com, Jakarta Pernyataan mengejutkan datang dari miliarder asal Amerika Serikat, Mark Cuban. Ia mengungkapkan, dirinya memilih untuk tak pensiun, meski sudah mencapai usia lanjut nantinya.

Melansir CNBC International, Rabu (2/10/2024) Mark Cuban bercerita bahwa saat ia berusia 20-an, tujuannya adalah pensiun di usia 35 tahun.

Saat ini, pengusaha dan investor miliarder berusia 66 tahun itu mengatakan dia tidak punya rencana untuk berhenti bekerja.

"Saya baru saja memulai. Tidak ada kata pensiun dalam buku saya. Saya akan terus bekerja sampai saya menyerah," ungkapnya.

Beberapa langkah karier Cuban baru-baru ini telah memicu spekulasi tentang hal itu, mulai dari mengumumkan munfur dari "Shark Tank" milik ABC pada tahun 2025 hingga menjual saham mayoritasnya di Dallas Mavericks milik NBA.

Saat itu, Cuban mengaku ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya, tetapi itu tidak berarti dia akan pensiun.

Sebaliknya, ia berencana untuk mengalihkan sebagian besar jam kerjanya untuk menjalankan apotek daring langsung ke konsumen miliknya, Cost Plus Drugs.

"Itu adalah sesuatu yang akan terus saya kerjakan untuk waktu yang lama," bebernya.

Cuban awalnya menginvestasikan dana senilai USD 250.000 ke Cost Plus Drugs setelah pendiri sekaligus CEO perusahaan tersebut, Alex Oshmyansky, mengajukan ide kepadanya pada tahun 2018. Selama dua tahun berikutnya, Cuban semakin banyak berinvestasi hingga akhirnya ia memiliki perusahaan tersebut.

Model bisnis perusahaan yang sederhana, yaitu mengurangi biaya konsumen dengan memproduksi obat-obatan, atau membelinya secara grosir, dan menjualnya dengan biaya tambahan 15%, memang menguntungkan, tetapi Cuban mengatakan bahwa ia lebih fokus pada misi perusahaan daripada memaksimalkan laba atas investasinya.

"Mudah-mudahan, ketika semuanya sudah selesai, mereka akan berkata, 'Wah, orang itu mengacaukan perawatan kesehatan, jadi sekarang orang tidak takut tidak mampu membeli obat-obatan mereka. Bagi saya, itu akan menjadi pencapaian terbesar," tutur sang miliarder.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kini Lebih banyak Warga AS Masih Bekerja Meski Sudah Masuk Usia Pensiun

Cara Kerja Investasi Melalui Reksadana
Ilustrasi Cara Kerja Investasi Reksadana Credit: pexels.com/pixabay

Namun, di Amerika, kini beberapa orang kaya ingin bekerja lebih lama. Lebih banyak orang Amerika sekarang bekerja melewati usia 75 tahun daripada sebelumnya.

Data Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan, pada tahun 2022, 8% dari orang yang berusia di atas 75 tahun bekerja di AS. Angka tersebut menandai kenaikan dari 5% pada tahun 2002.

Pada tahun 2032, satu dari 10 orang yang berusia di atas 75 tahun diperkirakan akan terus bekerja, menurut proyeksi Departemen Tenaga Kerja.

Orang Amerika memiliki rentang hidup yang semakin panjang. Beberapa orang mengatakan sikap mereka tentang masa pensiun berubah, atau tabungan mereka tidak mencukupi.

Yang lain mengatakan mereka menikmati apa yang mereka lakukan, dan tidak pernah berpikir untuk berhenti bekerja.


Bill Gates Ikuti Tren Bekerja di Usia Lanjut

Bill Gates ( Foto: CNBC.com)
Bill Gates ( Foto: CNBC.com)

Tren ini meluas ke setidaknya satu miliarder lainnya, salah satunya adalah pendiri Microsoft dan filantropis Bill Gates.

Gates mengatakan dia berharap untuk mengikuti jejak teman lamanya Warren Buffett, yang saat ini menjabat sebagai ketua dan CEO Berkshire Hathaway pada usia 94 tahun dan dilaporkan tidak memiliki rencana untuk pensiun.

“Teman saya Warren Buffett masih datang ke kantor enam hari seminggu. Jadi, saya berharap kesehatan saya memungkinkan saya untuk menjadi seperti Warren," ungkap Gates.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya