Jokowi: Perang Dagang Bisa Jadi Peluang Buat RI

Jokowi menyebut, saat ini ada 19 negara yang melakukan restriksi perdagangan. Bahkan AS dan China secara terang-terangan perang dagang.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Okt 2024, 12:19 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2024, 11:40 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)  dalam sambutannya di BNI Investor Daily Summit 2024, di JCC, Jakarta, Selasa (8/10/2024). (Tira/Liputan6.com)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya di BNI Investor Daily Summit 2024, di JCC, Jakarta, Selasa (8/10/2024). (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti sejumlah negara maju yang memberlakukan pembatasan perdagangan, salah satunya China dan Amerika Serikat.

Jokowi menyebut, saat ini ada 19 negara yang melakukan restriksi perdagangan.

“Semua itu membuat volume perdagangan menjadi lesu,” ungkap Jokowi dalam kegiatan Trade Expo Kementerian Perdagangan di ICE BSD, Tangerang, Rabu (9/10/2024).

Di sisi lain, juga terjadi fenomena over-produksi di China.

“Banyak negara sudah mulai khawatir dan berusaha melindungi pasar domestiknya dari masuknya produk dari China dengan harga yang jauh lebih murah,” kata Jokowi.

Tuntut Inovasi Pemasaran

Presiden lebih lanjut mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan pasar terbesar, dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia-280 juta jiwa harus mampu melindungi pasar domestiknya, memasarkan produk-produk lokalnya agar dapat lmenguasai pasar di dalam negeri dan lanjut merambah ke pasar negeri.

“Pemasaran juga jangan selalu dengan cara-cara konvensional, sekarang sudah eranya digital. Kita harus masuk secara masif ke sana untuk memasarkan produk-produk negara dari Indonesia,” tuturnya.

 

Peringatkan Kondisi Ekonomi Global

Presiden Joko Widodo Buka Rapat Pimpinan TNI-Polri 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan saat menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI dan Polri Tahun 2024 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (28/2/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jokowi kembali mengingatkan, ekonomi global saat ini masih tumbuh lambat di kisaran 2-6%-2,7%.

Adapun inflasi global yang diperkirakan mencapai kisaran 5,9%. Hal itu diperburuk dengan perang dagang yang masih terus berlangsung yang membuat negara-negara melakukan kebijakan retrisksi perdagangan.

Namun, menurut Jokowi, Indonesia bisa mengambil peluang dari krisis tersebut.

“Saat banyak negara melakukan restriksi akibat perang dagang, menurut saya disitu ada peluang. Saat banyak negara mengalami inflasi tinggi, menurut saya disitu juga ada peluang,” ucapnya, tanpa merinci lebih lanjut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya