LRT Jabodebek Uji Standar Keamanan, Ini Hasilnya

LRT Jabodebek mengadakan Simulasi Tanggap Darurat di Stasiun Pancoran bank bjb, pada 25 Oktober 2024 setelah layanan operasional berakhir.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Okt 2024, 16:37 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2024, 16:00 WIB
LRT Jabodebek mengadakan Simulasi Tanggap Darurat di Stasiun Pancoran bank bjb, pada 25 Oktober 2024 setelah layanan operasional berakhir.
LRT Jabodebek mengadakan Simulasi Tanggap Darurat di Stasiun Pancoran bank bjb, pada 25 Oktober 2024 setelah layanan operasional berakhir.

Liputan6.com, Jakarta LRT Jabodebek mengadakan Simulasi Tanggap Darurat di Stasiun Pancoran bank bjb, pada 25 Oktober 2024 setelah layanan operasional berakhir.

Simulasi ini merupakan wujud komitmen LRT Jabodebek dan PT KAI dalam memberikan layanan yang aman dan dapat diandalkan bagi seluruh pengguna.

Dalam simulasi ini, LRT Jabodebek menguji skenario darurat di mana kereta mengalami anjlok dengan sejumlah penumpang mengalami luka-luka, termasuk penanganan cedera berat seperti patah tulang dan kasus khusus bagi ibu hamil yang mengalami keguguran.

Kegiatan ini melibatkan berbagai instansi terkait, termasuk Kementerian Perhubungan, DJKA, Pemprov DKI Jakarta, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Kesehatan DKI, Badan SAR Nasional, dan Kepolisian.

Kolaborasi lintas instansi ini memastikan seluruh protokol darurat dapat berjalan sesuai prosedur, sehingga risiko terhadap penumpang dapat diminimalkan dan proses evakuasi berlangsung aman serta cepat.

Kolaborasi dan Kesiapan Menghadapi Keadaan Darurat

Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochammad Purnomosidi, menekankan pentingnya simulasi ini untuk menguji dan menyempurnakan SOP darurat.

“Kerja sama dengan BPBD, Dinas Kesehatan, dan aparat keamanan memastikan kesiapan semua pihak bertindak cepat dalam situasi darurat. Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami,” ujarnya, ditulis Minggu (27/10/2024).

Simulasi ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan seluruh tim operasional dan memastikan komunikasi yang baik antarunit dalam situasi kritis.

Uji coba ini menguji respons setiap unit, mulai dari petugas lapangan hingga pusat kendali, dalam menghadapi insiden anjloknya kereta serta evakuasi penumpang. Tim LRT Jabodebek juga dinilai dari kecepatan pelaporan, koordinasi eksternal, dan pemberian pertolongan pertama, termasuk penanganan bagi penumpang cedera berat dan ibu hamil.

 

Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat

LRT Jabodebek Resmi Jadi Objek Vital Nasional
Dengan ditetapkannya LRT Jabodebek sebagai Objek Vital Nasional, maka penyelenggaraan pengamanan akan dilakukan berdasarkan prinsip pengamanan internal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Simulasi ini menampilkan seluruh petugas operasional yang menjalankan perannya sesuai SOP yang berlaku. Evakuasi dilakukan dengan fokus utama pada keselamatan penumpang, di mana tim medis siap memberikan penanganan awal bagi penumpang dengan berbagai kondisi luka.

Petugas pengawalan kereta juga memastikan tidak ada penumpang yang tertinggal selama proses evakuasi.

Sejak beroperasi, LRT Jabodebek terus mencatat peningkatan dengan total 20.948.069 penumpang hingga 24 Oktober 2024. Rata-rata harian mencapai 81.650 penumpang di hari kerja dan 43.644 pada akhir pekan. LRT Jabodebek terus memenuhi harapan masyarakat akan transportasi publik yang aman, nyaman, dan andal.

“Simulasi seperti ini adalah bagian dari upaya kami dalam menjaga standar keselamatan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna. Kami akan mengevaluasi hasil simulasi untuk perbaikan lebih lanjut demi memastikan setiap perjalanan dengan LRT Jabodebek aman dan nyaman,” tambah Purnomosidi.

Dengan simulasi ini, KAI dan seluruh pihak terkait menunjukkan komitmen terhadap keselamatan operasional dan kepercayaan publik terhadap transportasi umum yang andal dan siap menghadapi situasi darurat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya