Segini Sumbangan Industri Pengolahan ke Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III-2024

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 sebesar 4,95 persen adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, kontruksi dan pertambangan.

oleh Tira Santia diperbarui 05 Nov 2024, 14:15 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2024, 14:15 WIB
manufaktur adalah
manufaktur adalah ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 sebesar 4,95 persen adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, kontruksi dan pertambangan.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A. Widyasanti, menjelaskan, jika dilihat dari sumber maka pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2024 industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni 0,96 persen.

"Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh lapangan usaha seperti kontruksi yang memberikan sumber pertumbuhan 0,71 persen, perdagangan memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,63 persen, serta informasi dan komunikasi yang memberikan sumbangan sebesar 0,45 persen," kata Amalia dalam konferensi pers BPS pengumuman Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2024, Senin (5/11/2024).

Untuk rinciannya, industri pengolahan tumbuh didorong oleh permintaan domestik dan luar negeri, yakni industri makanan dan minuman tumbuh 5,82 persen ditopang oleh permintaan domestik produk makanan dan peningkatan ekspor produk minuman.

Lalu industri Logam Dasar tumbuh 12,36 persen sejalan dengan peningkatan permintaan luar negeri untuk logam dasar, khususnya besi dan baja. Untuk industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik tumbuh 7,29 persen didorong oleh permintaan luar negeri untuk bahan bangunan dari logam dan komponen elektronik.

Sementara untuk konstruksi tumbuh seiring dengan pembangunan proyek infrastruktur oleh pemerintah dan swasta. Pertumbuhan ini sejalan dengan berlanjutnya pembangunan IKN dan aktivitas konstruksi lainnya, seperti jalan tol dan infrastruktur lainnya.

Untuk sektor perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh seiring peningkatan supply domestik dan impor. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penjualan barang-barang domestik dan impor utamanya dari barang-barang industri pengolahan nonmigas.

Selanjutnya, informasi dan Komunikasi tumbuh sejalan dengan adanya peningkatan aktivitas telekomunikasi pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan traffic data (komunikasi data), internet, dan jasa teknologi informasi.

Ini Dia Penyumbang Utama Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tercatat, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia hingga Maret 2024 mencapai level 54,2 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dari seluruh komponen pengeluaran tumbuh positif di kuartal III-2024. Tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 sebesar 4,95 persen.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A. Widyasanti, mengatakan, dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama terhadap PDB.

"Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 53,08 persen, komponen ini tumbuh sebesar 4,91 persen," kata Amalia dalam konferensi pers BPS pengumuman Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2024, Senin (5/11/2024).

Pertumbuhan sisi konsumsi rumah tangga tersebut menunjukkan bahwa masih terjaganya tingkat konsumsi masyarakat. Selanjutnya, komponen yang mengalami pertumbuhan tinggi lainnya adalah konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT).

"Dimana komponen ini mengalami pertumbuhan sebesar 11,69 persen, yang didorong oleh penignkatan aktivitas persiapa Pilkada dan PON XXI," ujarnya.

Selanjutnya, komponen ekspor-impor juga mengalami pertumbuhan tinggi. Ekspor didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor nonmigas. Sementara, peningkatan impor didorong kenaikan impor barang modal, serta bahan baku dan penolong.

Jika dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2024 menurut pengeluaran secara tahunan konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan terbesar yakni sebesar 2,55 persen.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 juga ditopang oleh Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dengan sumber pertumbuhan sebesar 1,63 persen, dan konsumsi Pemerintah yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,32 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sepanjang 2024 Tembus 5,03%

Neraca Ekspor Perdagangan di April Melemah
Sebuah kapal bersandar di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (26/5). Penyebab kinerja ekspor sedikit melambat karena dipengaruhi penurunan aktivitas manufaktur dan mitra dagang utama, seperti AS, China, dan Jepang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami peningkatan pada pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 ini. Tercatat angkanya mencapai 4,95 persen dari tahun lalu.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2024 bila dibandingkan triwulan III-2023 tumbuh 4,95 persen," kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers BPS pengumuman Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2024, Senin (5/11/2024).

Amalia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi mengacu pada besaran produk domestik bruto (PDB) pada triwulan III tahun 2024. PDB atas harga berlaku sebesar Rp 5.638,9 triliun dan PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.279,6 triliun.

Sementara, secara quarter to quarter (QtQ) pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III-2024 tumbuh 1,50 persen. Secara calender to calender (ctc), tumbuh sebesar 5,03 persen sepanjang periode Januari-September 2024.

"Secara kumulatif ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 persen," ujarnya.

Lebih lanjut, seluruh lapangan usaha tumbuh positif di triwulan III-2024. Namun, terdapat lima lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi, yakni industri pengolahan, pertanian, perdagangan, kontruksi, dan pertambangan menunjukkan pertumbuhan positif.

"Total share kelima lapangan usaha ini adalah sebesar 64,94 persen terhadap PDB," ujarnya.

Adapun lapangan usaha dengan pertumbuhan tinggi diantaranya, transportasi dan pergudangan sejalan dengan peningkatan jumlah penumpang seluruh moda angkutan dan peningkatan pengiriman barang.

Kemudian, akomodasi dan makan minum didorong oleh peningkatan jumlah kunjungan wisman, kegiatan MICE maupun event berskala nasional dan internasional, seperti Moto GP Mandalika, PON XXI, dan International Sustainability Forum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya