Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dikabarkan batal meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara). Pasalnya, Kepala Negara tengah melakukan lawatan ke luar negeri.
Kepala BP Danantara, Muliaman Darmansyah Hadad menyampaikan batalnya rencana tersebut. Peresmian akan dilakukan sepulangnya Prabowo dari beberapa negara.
Advertisement
Baca Juga
"Belum jadi besok. Iya tunggu presiden kembali ya," kata Muliaman Hadad, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Advertisement
Diketahui, Prabowo dijadwalkan mengunjungi beberapa negara, diantaranya China, Peru, Amerika Serikat, Brazil, hingga Inggris. Lawatannya akan dilakukan selama 16 hari.
Muliaman mengatakan, pihaknya diminta mempersiapkan peluncuran Danantara. Setidaknya ada dua aturan yang akan diubah, yakni dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres).
"Iya persiapannya diusahakan sebaik mungkin. Sementara perubahan PP. Ada dua PP nanti saya cek ya, pada intinya ada perubahan PP dan Perpres," ucapnya.
Muliaman mengatakan, Indonesia Investment Authority (INA) kedepannya akan dikonsolidasikan dalam Danantara. Menurut informasi, ada beberapa BUMN berskala besar juga yang akan dikelola lembaga baru tersebut.
"Iya ke depan semua dikonsolidasikan. Dikonsolidasikan nanti ke dalam Danantara," ujarnya.
BUMN Siapkan Aset Mandiri untuk Kantor Danantara
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sampaikan bahwa kantor Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) sedang disiapkan.
Erick mengatakan Danantara nantinya akan menggunakan salah satu aset dari Bank Mandiri sebagai kantornya. "Kami mendukung hadirnya Danantara, bahkan kami telah menyiapkan fasilitas untuk Danantara dengan menggunakan aset Bank Mandiri untuk kantornya,” ujar Erick Thohir.
Dirinya juga menegaskan saat ini pihaknya juga terus berkoordinasi dan mengkaji terkait persiapan yang berkaitan dengan pembentukan Danantara.
"Kementerian BUMN terus berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga lain untuk membahas isu-isu yang saling berkaitan,” ungkap Erick.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang nantinya menjadi lembaga pengelola investasi di Indonesia, pada 8 November 2024.
Danantara akan menjadi badan pengelola investasi di luar APBN. Seluruh aset-aset yang dimiliki pemerintah juga akan dikelola oleh badan ini.
Lebih lanjut, pembentukan badan ini merupakan bentuk komitmen Presiden Prabowo dalam mengoptimalkan pengelolaan investasi negara agar dapat lebih terpadu dan tidak lagi berjalan sendiri-sendiri.
Advertisement