Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi memastikan bahwa koperasi akan menjadi bagian dari rantai pasok (supply chain) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Disebutkannya, pemasok tersebut termasuk bahan baku, hingga mendistribusikannya.
“Nggak semua daerah menghasilkan semua produk untuk makan bergizi gratis, maka perlu ada pengaturan supply chain-nya,” ujar Budi Arie saat ditemui di kantor Kementerian Koperasi, Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Advertisement
Baca Juga
Budi Arie juga menuturkan, pihaknya telah melakukan uji coba (piloting) di tiga koperasi untuk pemasokan bahan baku MBG. Adapun proses lainnya termasuk mengidentifikasi koperasi yang siap berpartisipasi.
Advertisement
Dia pun menegaskan koperasi di dalam negeri akan ikut berkontribusi mendukung program makan bergizi gratis yang akan mulai dijalankan 2025 mendatang.
“Yang penting ini jalan, nanti juga kita tunggu dari Badan Gizi Nasional, karena ini kan leading sector-nya Badan Gizi,” jelas Budi Arie.
Diwartakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan program makan bergizi gratis akan memberdayakan ekonomi pedesaan, kecamatan, dan kabupaten.
Dia menyebut peredaran uang di desa akan meningkat 800 persen, dari Rp1 miliar menjadi Rp8 miliar per tahun karena program makan bergizi gratis.
"Sebagai contoh sederhana dengan dana desa, kita gulir Rp1 miliar (per) desa. Dengan makan bergizi desa per tahun melalui uang makan untuk tiap anak-anak itu beredarnya adalah kurang lebih Rp8 miliar per desa per tahun. 800 persen meningkat peredaran uang di daerah-daerah," jelas Prabowo saat menyerahkan anggaran 2025 kepada menteri, pimpinan lembaga, dan kepala daerah di Istana Negara Jakarta, Selasa (10/12/2024).
"Kita akan balikkan, yang uang tersedot ke pusat ke Jakarta, kita balik uang akan turun ke desa-desa dan daerah-daerah," sambungnya.
Gibran Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Ponpes MBS Ki Bagus Hadikusumo Bogor
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka, meninjau langsung pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis (MBG) di Pondok Pesantren (Ponpes) Muhammadiyah Boarding School (MBS) Ki Bagus Hadikusumo, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/12/2024).
Kegiatan uji coba berlangsung di dua sekolah, yakni Kampus MBS 1 dan Kampus MBS 2. Keduanya terletak terpisah di Jalan Mad Nur, Desa Jampang, Kemang, Bogor, Jawa Barat.
Berdasarkan keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden (BPMI Setwapres), Gibran didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin dan Pj Bupati Bogor Bachril Bakri.
"Dalam kesempatan tersebut, menu yang disajikan kepada para santri terdiri atas nasi putih, tumis sawi wortel, ayam semur, tahu fantasi, dan pisang," demikian keterangan tertulis BPMI Setwapres tersebut.
Kedatangan Gibran ke Ponpes MBS ini menjadi kunjungan pertama kalinya ke sekolah berbasis keagamaan. Kunjungan ini disebut menjadi penanda komitmen pemerintahan Presiden Prabowo dan Gibran guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui visi Asta Cita.
MBS Ki Bagus Hadikusumo sebagai salah satu pondok pesantren modern, memadukan pendidikan agama dan sains, memiliki total santri setingkat SMP dan SMA sebanyak 495 orang pada tahun ajaran 2024/2025.
Advertisement
Jangkauan Program Pemerintah
Gibran mengatakan, Ponpes ini menjadi contoh konkret bagaimana program pemerintah dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk institusi pendidikan keagamaan.
Gibran meminta, para santri diberikan perhatian khusus karena tinggal di asrama.
"Mungkin nanti ke depan akan ada sedikit stimulan, Pak, untuk pondok-pondok (pesantren). Yang penting, kebutuhan gizinya terpenuhi. Dan, karena di sini anak-anaknya tinggal di asrama atau dormitory ya, mereka nanti harus mendapatkan perhatian khusus," kata Gibran.
Kunjungan Gibran ke Ponpes MBS itu menjadi penegas pentingnya peran lembaga pendidikan dalam mendukung keberhasilan program nasional.
Gibran berharap program ini mampu mencetak generasi penerus bangsa yang lebih sehat, cerdas, dan sejahtera.