Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung melaporkan, infrastruktur BBM dan gas bumi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ia mencontohkan pipa gas bumi, yang total kini memiliki panjang hingga 22.520 km.
"Sampai dengan November 2024, panjang pipa gas bumi sepanjang 22.520 km. Dengan rincian, panjang pipa transmisi 5.370 km, pipa distribusi 6.272 km, dan pipa jargas 10.877 km," jelasnya dalam Hilir Migas Conference & Expo 2024 di dikutip Jumat (13/12/2024).
Baca Juga
Sementara untuk infrastruktur bahan bakar minyak, saat ini kapasitas penyimpanan BBM nasional sebesar 8,6 juta kiloliter (KL). Dengan jumlah sarana fasilitas penyimpanan di 356 lokasi, yang dimiliki oleh Pertamina sebanyak 197 lokasi, dan non Pertamina sebanyak 159 lokasi.
Advertisement
"Distribusi BBM dilakukan melalui 9.425 penyalur yang terdiri dari 7.374 SPBU, 618 SPBU kompak, 604 SPBN untuk nelayan, dan 289 AMT dan 580 penyalur BBM satu harga yang tersebar terutama di daerah 3T," terang Yuliot.
Infrastruktur penunjang itu terus diperbesar, lantaran angka konsumsi BBM dan gas kian melonjak. Yuliot mengambil contoh konsumsi minyak nasional pada 2023 sebesar 518 juta barel.
Dari angka tersebut, yang datang dari alokasi impor masih lebih banyak, sekitar 297 juta barel. Sementara 221 juta barel lainnya dipenuhi dari produksi dalam negeri. Dari jumlah total itu, 168 juta barel di antaranya diproduksi dalam bentuk BBM, yang secara alokasi masih belum bisa memenuhi tingkat permintaan di dalam negeri.
"Konsumsi BBM nasional berdasarkan pengguna tahun 2023, sektor transportasi 248 juta barel atau sekitar 49 persen, sektor industri 171 juta barel atau 34 persen, sektor ketenagalistrikan 38,5 juta barel atau 8 persen, dan sektor penerbangan/aviasi 28,5 juta barel atau sekitar 6 persen," paparnya.
Senada, kebutuhan gas bumi nasional pun bakal terus meningkat. Berdasarkan neraca gas Indonesia 2022-2030, Yuliot menyebut, suplai rata-rata gas bumi sekitar 15.087 mmscfd, dengan permintaan rata-rata 11.615 mmscfd.
"Secara nasional perkiraan kebutuhan gas bumi hingga tahun 2030 dapat dipenuhi dengan pemanfaatan project dan potential supply, serta mengoptimalkan peranan dari LNG," pungkas Yuliot.
Wamen ESDM: Sektor Pertambangan Kontribusi 12% ke PDB 2024
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyatakan, sektor pertambangan telah memberikan kontribusi terhadap PDB pada tahun 2024 sekitar 12% dengan memberikan dampak positif ada pemerataan perekonomian di daerah terutama diluar pulau Jawa.
Hal tersebut diungkapkan pada acara penghargaan Tamasya Award 2024. Penganugerahan ini merupakan bagian acara puncak Minerba Expo 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) yang berlangsung di Kartika Expo Center, Balai Kartini, Jakarta.
"Di lain pihak juga mengurangi ketimpangan gini ratio yang pada survei Maret 2024 menjadi 0,379 dibanding periode sebelumnya Maret 2023 sebesar 0,388," ungkap Yuliot dikutip Kamis (28/11/2024).
Menurut Yuliot, Tamasya Award tidak hanya mencerminkan kontribusi dan dedikasi, tetapi juga kerja keras dan semangat untuk terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa. PPM merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan antara industri pertambangan dengan kebutuhan dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi tambang seperti aspek pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, lingkungan, kelembagaan hingga infrastruktur yang berkelanjutan.
Salah satu penerima penghargaan Tamasya Award (Tambang Menyejahterakan Masyarakat) adalah PT Multi Harapan Utama (MHU) sebagai bagian dari MMS Group Indonesia (MMSGI).
Advertisement
Penghargaan Tamasya Award 2024
Dalam acara ini, MHU meraih penghargaan Tamasya Award 2024 sebagai pemenang dalam Kinerja Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Komoditas Batubara untuk kategori tambang skala besar (kapasitas produksi lebih dari 10 juta metrik ton).
Penghargaan Tamasya Award 2024 diberikan langsung oleh Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung kepada Direktur MHU Faiz Firdaus Fauzan yang hadir dalam acara tersebut.
Menurut Faiz, MHU telah menjalin kolaborasi dengan masyarakat dan seluruh stakeholders dalam melakukan transformasi agar pelaksanaan PPM dapat semakin berjalan optimal untuk mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar area operasionalnya secara berkelanjutan.
"Kami sangat bersyukur dan bangga menerima Tamasya Award 2024 dalam kategori Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat. Penghargaan ini adalah bukti nyata komitmen MHU dalam memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional kami. Kami yakin, sinergi antara pendekatan berbasis Good Mining Practices (GMP) dan komitmen MHU terhadap keberlanjutan akan terus membawa perubahan positif bagi masyarakat sekitar dan mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.” ujarnya.