Liputan6.com, Jakarta - Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, Tol Cikopo-Palimanan (Tol Cipali) diperkirakan mengalami peningkatan lalu lintas yang signifikan.
Ketua Satuan Tugas Nataru Astra Infra Group, Rinaldi mengungkapkan, volume kendaraan di ruas tol Cipali diprediksi mencapai 1,7 juta, naik sekitar 13% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Baca Juga
"Untuk menghadapi peningkatan ini, kami telah menambahkan satu lajur baru pada ruas tol antara kilometer 87 hingga kilometer 110, hingga ke arah keluar Subang," ujar Rinaldi dalam Media Gathering Natal dan Tahun Baru (Nataru) Ceria di Amanaia Menteng, Selasa (17/12/2024).
Advertisement
"Sebelumnya, ruas ini hanya memiliki dua lajur, namun kini sudah tersedia tiga lajur yang dapat digunakan pada saat arus puncak,” ia menambahkan.
Terkait prediksi peningkatan curah hujan hingga 9 Januari mendatang, ASTRA Infra telah menyiapkan langkah antisipasi. Cuaca ekstrem sangat memengaruhi kualitas jalan, terutama risiko munculnya lubang akibat genangan air.
"Kami telah menyiapkan peralatan dan bahan untuk segera memperbaiki kerusakan jalan. Contohnya, jika ada lubang, langsung kami tutup, dan kami siapkan karung pasir serta pompa air di daerah yang rawan genangan,” jelas Rinaldi.
Selain itu, kepadatan di rest area dan titik bottleneck menjadi perhatian. Rinaldi mengimbau masyarakat untuk selalu mempersiapkan kondisi kendaraan dan fisik sebelum menempuh perjalanan jauh.
"Jika rest area penuh, pengguna tol dapat keluar sementara untuk beristirahat, karena di Tol Trans Jawa tarifnya dihitung berdasarkan jarak kilometer, sehingga keluar dan masuk kembali tidak akan menambah biaya," ungkap Rinaldi
Pentingnya Saldo e-Money
Rinaldi juga mengingatkan pentingnya persiapan saldo uang elektronik sebelum perjalanan.
"Pastikan saldo e-money mencukupi. Saat ini, tarif tol sudah bisa dicek di aplikasi peta digital seperti Google Maps, sehingga masyarakat dapat memperkirakan biayanya dengan lebih mudah,” ujarnya.
Dengan berbagai persiapan, termasuk infrastruktur tambahan, personel siaga, serta antisipasi cuaca ekstrem, ASTRA Infra optimis dapat memberikan pelayanan maksimal selama Nataru 2024-2025.
"Kami ingin memastikan perjalanan yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh pengguna jalan,” tambah Rinaldi.
Advertisement
ASTRA Infra Siapkan Gerbang dan Personel Tambahan di Tol Tangerang-Merak Selama Nataru
Rinaldi mengungkapkan, kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga Januari menjadi tantangan utama, khususnya dalam menghadapi potensi antrian menuju Pelabuhan Merak.
“Tol Tangerang-Merak sering menghadapi kepadatan, terutama pada saat musim hujan. Untuk mengantisipasi hal ini, kami telah menyiapkan gerbang tambahan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendesak, seperti tempat ibadah atau toilet," ujarnya.
"Gerbang ini dirancang agar mudah diakses tanpa harus masuk ke kantor pengelola,” tambah Rinaldi
ASTRA Infra juga bekerja sama dengan kepolisian untuk mengelola rest area sebagai cover zone yang dapat menampung kendaraan sementara jika terjadi kepadatan di jalan. Rinaldi menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan personel siaga di lokasi-lokasi strategis untuk membantu pengendara.
“Saya imbau para pemudik memastikan tiket kapal sudah dimiliki sebelum perjalanan, karena tiket tidak bisa dibeli di Pelabuhan Merak. Hal ini akan mengurangi antrian di pintu masuk pelabuhan,” tambahnya.
Untuk mendukung kelancaran perjalanan, hampir seluruh rest area di ruas tol yang dikelola ASTRA Infra telah dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
"Semua rest area memiliki SPKLU, kecuali satu di 86B Tangerang-Merak. Lokasi lain yang memiliki SPKU, misalnya 43A, 45B, 68A, dan 68B di Tangerang-Merak, serta di Cipali dan Jombang-Mojokerto,” ujar Rinaldi.