Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan tidak ada bahan baku impor yang digunakan dalam Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebagai gantinya, ribuan koperasi dan UMKM menjadi pemasok bahan kebutuhannya.
Dia menerangkan dalam menopang program Makan Bergizi Gratis ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 71 triliun hingga akhir 2025 dengan target penerima manfaat mencapai 19,47 juta orang. Sedangkan, pasokan bahan baku akan dipenuhi oleh koperasi di seluruh Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Koperasi-koperasi sektor produksi di seluruh Indonesia siap untuk men-supply kebutuhan dapur MBG dengan berbagai komoditas seperti beras, ikan, telur, ayam, sayur, susu, daging dan buah-buahan," kata Menkop Budi Arie, mengutip keterangan resmi, Selasa (7/1/2025).
Advertisement
Dia terus mendorong koperasi-koperasi di Indonesia dapat menjadi bagian utama dari pelaksanaan program MBG ini. Hasil uji coba yang dilakukan beberapa koperasi di Indonesia menunjukkan koperasi siap menjadi badan usaha rakyat yang berhasil dalam menjalankan program MBG.
Saat ini terdapat 1.336 unit koperasi di Indonesia yang diarahkan untuk terlibat dalam program MBG ini. Beberapa dari koperasi tersebut telah diusulkan untuk menjadi mintra unit pelayanan untuk program MBG.
Termasuk dengan pendampingan yang ketat untuk melakukan standarisasi dapurnya dengan BPOM agar siap sebagai pengelola SPPG sesuai dengan standar.
"Peran koperasi di dalam MBG antara lain mendukung petani, nelayan, dan peternak lokal sebagai penyedia bahan pangan bergizi, mengelola Satuan Pelayanan Penyediaan Gizi (SPPG) dan distribusi logistik," ujarnya.
Menggerakan Ekonomi Masyarakat
Dia berharap sinergi dan kerjasama dengan multi pihak dapat terus dilakukan untuk memastikan program MBG ini dapat terlaksana dengan baik di seluruh wilayah di Indonesia.
"Kolaborasi pemerintah bersama multisektoral diperlukan untuk kesuksesan implementasi program MBG ini. Dengan seluruhnya menggunakan bahan baku lokal sehingga dapat menggerakan ekonomi masyarakat,” ucap Menkop.
Menkop Budi Arie juga memastikan untuk pengadaan baku semuanya merupakan produk dalam negeri atau tidak ada impor. Hal ini dimaksudkan agar perputaran ekonomi masyarakat bisa berputar dan memberikan multiplier effect yang besar bagi perekonomian wilayah.
"Ini akan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat karena ini yang bergerak adalah ekonomi bawah, jadi misalnya petani akan bersemangat karena ada offtakernya yaitu Badan Gizi Nasional (BGN)," kata Menkop Budi Arie.
Advertisement
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tak Cuma Rp 10 Ribu per Porsi
Anggaran untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) ditetapkan sebesar Rp 71 triliun untuk 2025 ini. Namun, biaya per porsi makanan disebut tak dibatasi hanya Rp 10.000.
Deputi II Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdrino menuturkan yang jadi perhatian pemerintah adalah efisiensi penggunaan anggaran tersebut. Jika memang Rp 10.000 per porsi cukup memenuhi kebutuhan gizi, maka nominal itu bisa diambil.
"Jadi kita tidak fokus pada satu porsi harganya berapa, tapi yang paling penting efisiensi dari anggaran tersebut. Kalau memang Rp10.000 bisa dilakukan dan di beberapa titik bisa dilakukan Rp10.000," kata Noudhy usai meninjau pelaksanaan MBG di SD Angkasa 05, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/1/2025).
"Jadi itu positif buat kita semua, karena semakin anggarannya efektif tentunya penerima manfaatnya juga semakin banyak," sambung dia.
Noudhy bilang, anggaran per porsi makanannya tidak dibatasi pada Rp 10.000. Jika memang dibutuhkan lebih besar, masih bisa diakomodasi.
Utamanya, kata dia, adalah pemenuhan gizi dalam satu porsi makanan bagi target penerima MBG. Menurutnya, hal ini sudah disepakati oleh Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pengelola anggaran.
"Jadi saya rasa memang dari semua kepala, termasuk Kepala BGN, petinggi BGN, semua menyampaikan bahwa anggaran itu yang difokuskan adalah seberapa efisiennya Kalau misalnya bisa dari jangka mungkin Rp 10.000, ada yang Rp 12.000, Rp 15.000," terangnya.
Dia menegaskan kembali anggaran utama yang ditetapkan pemerintah tetap sebesar Rp 71 triliun.
"Tapi yang mesti kita tekankan dari pemerintah pusat tidak berubah, anggaran Rp 71 triliun komitmennya sama," ujarnya.
Cek Pelaksanaan MBG di SD Angkasa 5 Jakarta
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi meninjau langsung pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Angkasa 05, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta. Sejumlah anak-anak antusias menyantap hidangan yang diberikan.
Diketahui, program andalan Presiden Prabowo Subianto ini resmi dimulai 6 Januari 2025, hari ini. 190 titik di 26 provinsi di Indonesia mulai menjalankan program ini secara serentak.
"Ada 4 tujuan utama dari program Makan Bergizi Gratis. Yaitu menyiapkan sumber daya yang unggul, menurunkan angka stunting, menurunkan angka kemiskinan dan menggerakkan ekonomi masyarakat agar cita-cita Indonesia emas tahun 2045 dapat dicapai dengan sebaik-baiknya," kata Budi Arie di SD Angkasa 05, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Advertisement